Rahasia Haji : Berjumpa Allah Di Ka'Bah Di Hati

"Haji lebih agung daripada yang dapat dipahami pikiran! Setiap kali aku pergi berhaji, aku merasa telah banyak belajar dan bahwa perjalanan hajiku yang berikutnya akan merupakan pengulangan semata. Akan tetapi, aku terkejut, dugaanku meleset! Dan, kalian, pembaca yang budiman, jangan berpikir bahwa apa yang aku katakan di sini adalah semua apa yang akan kalian ketahui dari pengalaman berhaji! Tidak, tidak, tidak! Ini bukanlah buku yang bertujuan menggambarkan ibadah haji. Ini hanyalah sebuah katalis untuk membuat kalian berpikir. Buku ini adalah hasil dari kemampuanku yang terbatas dalam menganalisis dan merangkum pertunjukan penuh mukjizat dan simbol yang manajer panggungnya adalah manajer dunia ini. Tampaknya aku seperti mencoba menuangkan samudra ke dalam sebuah cangkir!!?! Setiap kali aku pergi berhaji, aku mencoba meluruskan sebagian perbuatanku yang terdahulu," tetapi aku selalu menemukan tanda-tanda dan pertimbangan yang baru. *** "Sekiranya saya telah membaca karya Ali Syariati ini sebelum menunaikan ibadah haji, tentu perjalanan spiritual saya akan lebih berkualitas." Ahmad Syafii Maarif "Bahasan tentang haji yang sarat dengan sentuhan filosofis rasional, yang dapat memantapkan kepuasan spiritual dan membangkitkan ruhul jihad untuk menegakkan keadilan, kejujuran, dan keunggulan." Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl, cendekiawan Muslim "Ali Syariati adalah intelektual pewaris haji Nabi Ibrahim a.s. Kajian buku ini menembus alam hakikat tingkatan haji para nabi dan wali-wali Allah." K.H. Drs. Muchtar Adam, pemimpin Pesantren Babussalam, Bandung Sebuah karya besar yang benar-benar mampu mengungkap filosofi ibadah haji: sangat mendalam, memikat, dan menyentuh benak dan kalbu." Ahmad Rofi' Usmani, penulis bestseller Rumah Cinta Rasulullah

Nusantara Dalam Piringku: Merayakan Keberagaman Pangan Pokok

Indonesia memiliki beragam jenis bahan pangan yang dikonsumsi sebagai penghasil karbohidrat. Ada sagu, jagung, beras, umbi-umbian, pisang, sorgum, dan lainnya. Meski beragam pilihan, ternyata umumnya masyarakat Indonesia lebih banyak mengonsumsi beras. Konsumsi beras yang tinggi adalah buah kebijakan yang menomorsatukan beras sebagai pangan utama, dengan mengabaikan pangan pokok lainnya yang sudah dikonsumsi masyarakat secara turun temurun. Akibatnya, terjadi kastanisasi bahan pangan pokok. Mereka yang mengonsumsi nasi (beras dari padi) dianggap lebih sejahtera dan berkelas keti mbang yang tidak.Anggapan bahwa mengonsumsi beras lebih bergengsi dibandingkan bahan pangan pokok lainnya, juga mengancam kosa kata yang berkaitan dengan budidaya serta pengolahan pangan pokok nonberas. Hilangnya kosakata Bahasa daerah yang menjelaskan tentang budidaya serta pengolahan pangan pokok nonberas berarti hilanglah salah satu lumbung pasokan Bahasa Indonesia. Lebih jauh, identi tas masyarakat setempat yang diwujudkan dalam kosakata pangan pokok akan lenyap jika budidaya dan konsumsi pangan pokok nonberas tak lagi ada. Apa yang lebih menyedihkan dari kehilangan identi tas, pengetahuan lokal, dan Bahasa?Buku ini mengupas bagaimana pangan pokok Indonesia yang beragam mewarnai pola budaya serta perilaku masyarakat Indonesia. Pangan pokok Indonesia mewarisi sejarah lakon Nusantara dan perjumpaan dinamis dengan berbagai budaya dunia. Pangan pokok, akhirnya bukan perkara pertanian yang mendarat di perut semata, tetapi juga pengikat dan penyimpul identi tas kultural, sosial, Bahasa Indonesia, sekaligus penyaksi peradaban Bangsa. Mari kita rayakan keberagaman pangan pokok kita bersama!

101 Lagu Nostalgia Era 70An

A. Riyanto: Hilang Permataku; Sepanjang jalan Kenangan; Mawar Berduri Bade Manubutu: Widuri Alfin:Semalam di CianjurAnita Tourisa: Selendang MerahBimbo: Flamboyan; Melati; Tuhan; Balada Seorang Biduan;Adakah Suara Cemara; Melati dari Jaya Giri; Abang BecaBenyamin S. & lda Royani: Abang Pulang Bob Tutupoli: Andaikan; Tiada Maaf Bagimu Broery Pesolima: Biar Bulan Bicara; Pergi untuk Kembali;Seuntai Bunga Tanda Cinta Deddy Damhudi: GubahankuD'lloyd: Semalam di Malaysia; Rintihan Hidup; Mengapa Harus Berjumpa;Titik Noda; Cinta Hampa; Tak Mungkin; Sepanjang Lorong Gelap Edi Silitonga:Adakah Cinta Abadi; Biarlah Sendiri Ernie Djohan: Mutiara yang Hilang; Senja di Batas Kota; Teluk Bayur;Kau Selalu di HatikuFary Farina: Pusara Cinta; Menanti di Bawah Pohon KambojaCombloh: Kugadaikan Cintaku; Berita Cuaca Grace Simon: Sebelum Kau Pergi; Senja Kelabu lis Sugianto: Jangan Sakiti Hatinya Ismail MZ: Sabda Alam Fioole: Surat UndanganJimmy Samolo: Selendang Sutera Koes Plus: Penyayi Tua; Mari-mari; Layang-layang; Cubit-Cubitan;Angin Laut; Kapan-kapan; Cincin Permata; Kolam Susu;Buat Apa Susuah; O La La; Diana; Bujangan;Dara Manisku; Pelangi Krisbiantoro:Aryati; Juwita Malam; Rindu Lukisan Lilis Suryani:Kisah Cinta Lily Marlene:Sebiduk di Sungai Musi Panbers: Pilu; Pergi & Berlalu; Terlambat Sudah;GerejaTua; Kisah Cintaku; MusafirRafika Duri: Selamat Tinggal; Tirai Rani:Setangkai Anggrek Bulan S. Warno: Sapu Tangan Merah Jambu Surni Warkinan: Senja di Kaimana Tetty Kadi: Layu Sebelum Berkembang; Senandung Rindu;Semalam di Kuala Lumpur; Bunga Mawar; Tanpamu;The Mercy's: Gara-gara Cinta; Ayah; Usah Kau Harap; Hidupku Sunyi;Biarkan Ku Sendiri; PadamuTuhan Titiek Puspa: Cinta; Bing; Jatuh Cinta; Mina Gadis Dusun; Bimbi;Pantang Mundur; Si Hitam Manis; Percaya, Harapan dan Cinta The Rollies: Aku Tetap Aku; Salam Terakhir; Setangkai Bunga Titik Sandhora: Gunung Fujiyama; Hatimu Hatiku

Nur Muhammad

Sebagai manusia, kita sering merasa penasaran untuk berusaha memahami proses penciptaan seluruh isi semesta alam ini oleh-Nya. Apakah dalam prosesnya, semua makhluk diciptakan sekaligus atau bertahap dalam bentangan waktu umur alam semesta?Apabila bertahap dalam proses penciptaannya, siapakah yang diciptakan terlebih dahulu? Manusia, jin, ataukah malaikat? Apa hubungannya dengan kitab Lauh Mahfudz dan pena bercahaya?Secara sains, manakah yang terlebih dahulu terbentuk antara energi, materi, ruang, waktu, dan informasi? Bagaimana hubungannya dengan peristiwa big bang (dentuman dahsyat)? Bagaimana situasi sebelum peristiwa tersebut terjadi? Apakah hanya kegelapan? Buku bernuansa ilmiah populer ini akan menuntun pembaca untuk memahami siapakah makhluk yang paling awal diciptakan. Dengan demikian, pada akhirnya kita mengetahui jalan pemahaman diri tertinggi manusia sehingga kita memahami keberadaan Sang Pencipta kita.  Tentang Penulis Agus Haryo Sudarmojo, pakar sains dan penceramah, sudah menulis beberapa buku, di antaranya: Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam Al-Quran, Perjalanan  Akbar  Ras  Adam;  Sebuah  Interpretasi Baru Sains & Quran, Kepahlawanan dan Inspirasi Pangeran Sambernyowo, Amazing Baitullah, dan DNA Muhammad.EndorsementSaat umur yang telah lanjut, alhamdulillah saya mendapatkan pencerahan sehingga memahami keberadaan nur Muhammad dalam diri manusia yang telah dijelaskan dengan baik dalam buku ini.- Hj. Pertiwi Hasan, jemaah Majelis Taklim Menara HijauBuku ini merupakan karya penting untuk dibaca sebagai bahan pencerahan dan pemerkaya wawasan spiritualitas.- Prof. DR. Ir. Agus Pakpahan, Ketua Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika (KKH PRG) Indonesia Buku ini menggiring kita untuk rindu melangkah kembali (pulang) pada fitrah kehidupan (cahaya), yaitu mengenali lentera cahaya dalam diri untuk memahami cahaya di atas cahaya.- Iskandar Waworuntu, founder Bumi Langit Foundation, Imogiri, Yogyakarta

Sejuta Surat Cinta

Dalam Keadaan Putus Asa, Satu Surat yang Menginspirasi Dapat Mengubah Hidup Anda!Pada musim panas 2011, dalam usia 22, Jodi Ann Bickley mengidap penyakit serius yang akan mengubah kehidupannya selamanya. Kala itu, dengan penuh semangat, Jodi tampil di Camp Bestival di Pulau Wight, Inggris. Kembali ke rumah dengan penuh kegembiraan, dengan lagu band favoritnya masih mengalun di kepalanya, dia membayangkan kenangan indah itu akan bertahan abadi. Namun, seminggu kemudian, dia menggeliat kesakitan di lantai ruang praktek dokter: dia divonis mengidap infeksi otak akut akibat gigitan serangga.Hari-hari yang panjang berikutnya, Jodi berjuang keras memulihkan kesehatannya yang naik-turun. Penyakit itu terlalu berat untuknya, dan dia bertanya-tanya apakah dirinya sanggup bertahan. Dia punya dua pilihan: menyerah seketika itu; atau melakukan sesuatu yang berarti dengan waktu yang ia miliki. Jodi memilih yang terakhir, dengan menulis surat cinta yang dia peruntukkan bagi mereka yang tengah menderita.Sejuta Surat Cinta adalah kisah inspirasional bagaimana seseorang mengubah takdir hidupnya. Kisah Jodi dalam buku ini menjadi bukti nyata ihwal kekuatan dan keajaiban kata-kata yang menyembuhkan. Inilah surat menyentuh yang telah menggugah jutaan orang, dan menginspirasi kehidupan mereka. ***"Berusaha keluar dari rasa sakitnya, setiap hari dia duduk dan menulis surat kepada orang-orang yang menderita depresi, perceraian, dan teralienasi. Sungguh menggugah!"- Lucy Cavendish, Telegraph"Dalam rangka menyembuhkan dirinya, Jodi bergerak menyembuhkan dunia, dengan surat bertulisan tangan sederhana, dihiasi dengan hati yang bahagia, serta ditaburi kata-kata optimis.- Bel Mooney, Daily Mail"Bacaan yang fantastis, berkat kata-kata yang fantastis pula.- Ed SheeranTentang PenulisJodi Ann Bickley memenangkan penghargaan Roundhouse Poetry Slam pada 2009. Dia adalah seorang pembicara di TEDxBrum pada 2013. Dia tinggal di Birmingham dengan tiga kucing dan anjingnya, Josh.

Berbicara - Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

Henry Guntur Tarigan, dilahirkan pada tanggal 23 September 1933, di Linggajulu, Kabanjahe, Sumatra Utara. Menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Padjadjaran Bandung (1962), mengikuti Studi Pascasarjana Linguistik di Rijksuniversilteit LeidenNederland (1971-1973): meraih gelar Doktor, dalam bidang Linguistik pada Fakultas Sastra Unversitas Indonesia (1975) dengan disertasi berjudul Morfologi Bahasa Simalungun. Sampai saat ini menjadi pengajar di FPBS IKIP Bandung dengan pangkat/jabatan terakhir Pembina Utama Muda/Lektor Kepala Gol. IV/c; pada Fakultas Pascasarjana IKIP Bandung, dan STIALAN RI Bandung.Dia sering mengikuti berbagai seminar dan lokakarya di dalam dan di luar negeri dalam bidang kebahasaan, antara lain Hasseit, (Belgia, 1972), di Paris ({Perancis 1973). Di Hamburg-Jerman (1981), di Tokyo Jepang (1983). Anggota Tim Evalator Program Akta Mengajar V (sejak Tahun 1981), anggota Tim Penilai Karya-karya Penelitian bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah yang disponsori oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sejak tahun 1976).Karya-karyanya antara lain : Struktur Sosial Masyarakat Simalungun, Morfologi Bahasa Simalungun, Prinsip-Prinsip Dasar Puisi, Prinsip-prinsip Dasar Fiksi, Prinsip-prinsip Dasar Drama, Prinsip-prinsip Dasar Kritik Sastra, Pengantar Sintaksis, Bahasa Karo, Sastra Lisan Karo, Percikan Budaya Karo, Psikolinguistik, Tata Bahasa Tagmemik, Linguistik Konstratif, Menyimak (sebagai suatu keterampilan berbahasa), Bebicara (sebagai suatu keterampilan berbahasa), Membaca (sebagai suatu keterampilan berbahasa), Menulis (sebagai suatu keterampilan berbahasa)dan Tatarucingan Sunda.

Menjadi Malaikat Untuk Ananda

"Buku Menjadi Malaikat Untuk Ananda merupakan sebuah buku tentang bagaimana orang tua seharusnya menjunjung tinggi hak anak, yaitu membuat setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal agar bisa menadi pribadi unggul di masa depan. Kang Didin Yuniardi menulis buku ini dengan apik, disertai contoh-contoh konkret tentang berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh para orang tua berikut cara-cara pemecahannya. Ditulis dengan menggunakan kalimat sehari-hari yang jelas dan enak dibaca sehingga terasa lebih idup dan mudah dimengerti. Perlu dibaca oleh para orang tua yang mendambakan terciptanya sebuah keluarga yang harmonis. Semoga"Kak Seto; Pemerhati Anak"Saya mengenal secara pribadi penulis, Kang Didin Yuniardi, sebagai salah satu dari sedikit orang yang peduli dengan parenting di Indonesia. Karakter alami beliau sebagai people person tercurah dalam buku ini untuk membantu masyarakat luas dalam mendidik dan membentuk karakter anak dengan nilai-nilai luhur, dengan metode praktis memandu bagaimana seharusnya orang tua dapat menjadi cermin dan teladan bagi anak. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi saat ini yang penuh dengan keterbukaan dan cara berpikir yang semakin kritis sehingga anak dapat menemukan jati diri dan jawaban untuk semua tantangan yang dihadapinya."Indra W. Supriadi; CEO Bank Sampoerna"Sebagian besar kita tidak pernah belajar di 'Sekolah Orang Tua" karena sekolah formal mengenai hal menjadi orang tua memang tidak ada. Akibatnya, banyak sekali kesalahan yang kita lakukan sebagai orang tua. Dan anak-anak adalah saksi yang jujur mengenai berbagai kesalahan orang tuanya masing-masing. Penulis buku ini mengajak kita untuk melakukan refleksi sebagai orang tua, sekaligus menawarkan metafora kreatif mengenai bagaimana menjadi orang tua bijak, dari rambut sampai kaki. Pesan pokoknya mungkin ini: wahai orangtua, bertobatlah!"Andrias Harefa: Penulis 40 buku best-seller

Purnama Di Bukit Langit - Antologi Puisi Tiongkok Klasik

Antologi Puisi Tiongkok Klasik Tiongkok adalah negeri puisi. Julukan indah ini diberikan berkat karya puisi klasiknya yang dihasilkan dalam ribuan tahun mencakupi jumlah yang sangat me-ngagumkan. Puisi bangsa Tiongkok diperkirakan lebih banyak daripada puisi yang ditulis bangsa lain di dunia. Demikian pentingnya puisi dalam kehidupan, sehingga Confucius pun berujar, " tidak belajar sajak, tiada yang bisa dibicarakan." Purnama di Bukit Langit adalah kumpulan sajak Tiongkok klasik dalam bahasa Indonesia paling lengkap yang pernah disusun. Lebih dari 500 puisi di buku ini telah diterjemahkan oleh Zhou Fuyuan, dilengkapi dengan sejarah perkembangan, keberagaman tema, gaya, bentuk, dan biografi penyair Tiongkok klasik dari berbagai periode dan dinasti. Disusun dalam dua bahasa (Indonesia dan Mandarin) sehingga dapat menjadi buku kajian bagi pelajar yang sedang mendalami bahasa/sastra Mandarin. Purnama di Bukit Langit adalah harta karun warisan leluhur yang sangat berharga untuk Anda miliki. Sebuah buku nyanyian merdu dari bumi naga yang tak terhingga nilainya. *** "Antologi ini merupakan kumpulan sajak Tiongkok klasik dalam bahasa Indonesia yang paling lengkap." --Prof. Dr. Leo Suryadinata, Direktur Chinese Heritage Centre di Singapura "Begitu banyak data tercatat oleh penyair: perjalanan, perubahan pemerintahan, peperangan, adat istiadat, tokoh-tokoh penting di zamannya, dan segenap peristiwa baik yang tercatat maupun yang tidak dalam sejarah. Buku puisi ini tidak hanya bisa diterima sebagai bagian dari studi sastra, tetapi juga tentang perkembangan pemikiran intelektual, sosial, budaya, dan politik bangsa Tionghoa selama ribuan tahun, yang secara kebetulan terekam dengan baik di dalamnya." --Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?