Siapa Bilang Grammar Sulit???

Di era globalisasi seperti sekarang ini, memiliki kemampuan bahasa asing wajib dimiliki untuk bisa survive di tengah dunia yang penuh kompetisi. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang digunakan sebagai bahasa komunikasi antar negara. Oleh karenanya, jika tak mau ketinggalan, mau tak mau kitapun harus menguasai dan memahami bahasa ini. Maka, tak heran jika sekarang bahasa Inggris mulai diajarkan sejak tingkat Taman kanak-kanak hingga bangku kuliah. Bahkan, Bahasa Inggris juga telah menjadi salah satu syarat wajib yang harus kita miliki ketika melamar pekerjaan di suatu perusahaan atau instansi.Salah satu hal yang membedakan bahasa Inggris dengan bahasakita adalah karena bahasa Inggris memiliki tenses. Bagi sebagian orang, tensesmenjadi momok karena di bahasa Indonesia, kita terbiasa berbicara atau menulistanpa adanya pola penyusunan kata-kata berdasarkan waktu terjadinya peristiwatersebut. Selain itu, juga karena adanya perubahan bentukkata kerja. Jika waktu kejadian peristiwa berubah, maka kata kerjanya pun berubah.Hal ini mendorong penulis untuk menyajikan cara yangsederhana dan mudah bagi pembaca untuk memahami tenses dalam bahasa Inggris.Untuk menguji pemahaman kita tentang bahasan-bahasan yang sudah dipelajari,pembaca akan diajak untuk mempraktikkan bahasan tersebut melalui latihan soal.Selain membahas mengenai tenses, buku ini juga menyajikanpengetahuan-pengetahuan dasar yang penting diketahui pembaca untuk menunjangpemahaman terhadap bahasa Inggris. Penulis berharap, buku ini dapat membantupembaca dalam memahami dan mempelajari bahasa Inggris. Sehingga, tak ada lagialasan bahasa Inggris akan menjadi hambatan bagi masa depan pembaca.Good Luck!

Istana Jiwa : Langkah Perempuan di Celah Aniaya

TERJADINYA kudeta militer 1965 merupakan titik balik dalam sejarah Indonesia. Beberapa perwira progresif tapi kurang perhitungan menculik dan membunuh beberapa jendral angkatan darat. Meskipun pemimpin partai sangat sedikit yang terlibat, Soeharto menuduh PKI mendalangi kudeta ini. Sebuah kampanye massa diselenggarakan dengan menggunakan fitnah seksual di mana anggota organisasi perempuan Gerwani yang progresif, dituduh menyayat-nyayat dan mengebiri para jenderal sambil telanjang menarikan tarian harum bunga. Ratusan ribu perempuan sosialis dan laki-laki dibunuh atau dipenjarakan selama bertahun-tahun, bahkan tanpa proses hukum. Novel ini menggambarkan suasana politik dan sosial pada bulan-bulan terakhir tahun 1965. Penu;os menggambarkan dengan jelas sketsa penderitaan orang-orang biasa yang tidak menyadari berlangsungnya sebuah genosida serta penantian yang panjang dari para isteri dan anaka-anak yang menunggu suami-suami dan ayah mereka yang tiba-tiba lenyap tanpa ada proses hukum atau mereka yang digiring untuk melakukan kerja paksa di Pulau Buru. Saat pulang ke rumah yang mereka tunggu-tunggu sejak lama malah berubah menjadi kekecewaan. Novel sejarah ini merupakan penghargaan untuk para perempuan, anak-anak dan laki-laki biasa yang hidup dirusak oleh kekacuan politik yang tidak mereka ketahui akan tetapi dengan dasyat mempengaruhi kehidupan mereka hingga saat ini.Dr. Saskia E Wieringa, Direktur Aletta, Institute for Women's History Amsterdam

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?