Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi

Sosiologi sebagai Akar Ilmu Komunikasi merupakan buku keempat dari 8 (delapan) judul Seri Pohon Komunikasi, sekaligus sebagai salah satu landasan ilmiah komunikasi dari 8 (depakan) landasan yang akan disajikan (filsafat, psikologi, psikologi sosial, sosiologi, antropologi, biologi, fisika, dan matematika).Ilmu komunikasi merupakan cabang yang berakar dari berbagai ilmu sosial, salah satunya adalah sosiologi. Sosiologi adalah ilmu tentang manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi antara satu sama lain dengan cara berkomunikasi Sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi merupakan inti penjabaran dari hubungan sosiologi dan komunikasi karena dalam sosiologi, kajian komunikasi menjadi unsur terpenting dalam seluruh kehidupan manusia.Dalam sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi, interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat merupakan perwujudan dari komunikasi yang bersifat konkret. Interaksi yang terjadi di antara manusia menimbulkan kontak sosial. Di sini, makna sangat penting ditafsirkan oleh individu yang mendapat informasi karena makna yang dikirim oleh komunikasi kepad akomunikan menjadi sangat subjektif. Ini ditentukan kontak sosial ketika informasi itu dikirim dan diterima.Buku ini merupakan buah pemikiran penulis selama bertahun-tahun memberi kuliah dalam bidang ilmu komunikasi di Universitas Padjajadran, khususnya mata kuliah Landasan Ilmiah Komunikasi untuk program S2 dan S3, yang barud dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. Ini menjadi suatu kesempatan yang sangat berharga bagi penulis untuk terus mengeksplorasi ilmu agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman. Semangat itu pula yang ingin penulis tularkan kepada pembaca, terutama mahasiswa ilmu komunikasi, dengan terus mengkaji ilmu secara holistik (tidak parsial) untuk menumbuhkan pola pikir yang filsafat dan agamais.TENTANG PENULISProf. Dr. Hj. Nina Winangsih Syam, MS adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad. Lulus sebagai Sarjana Publisistik Unpad tahun 1972, sedangkan Magister dan Doktor Bidang Komunikasi diselesaikannya pada tahun 1990 dan 1994 di Unpad. Buah pemikiran fenomenanya adalah Pohon Komunikasi yang disampaikan pada saat pengukuhannya sebagai guru besar (2001).Selain mengajar di Unpad, Prof. Nina juga mengajar di Program Pascasarjana di beberapa perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri, dalam mata kuliah Landasan ilmiah Komunikasi, Filsafat Komunikasi, Psikologi Komunikasi, dan Kapita Selekta Komunikasi. Kiprah dan minatnya dalam dunia penelitian meliputi studi tentang Public Relations, Wanita, Lingkungan, Pariwisata, Komunikasi Pemerintah, dan Komunikasi Pembangunan.

Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

Henry Guntur Tarigan dilahirkan tanggal 23 September 1933 di Linggajulu, Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatra Utara. Ayahnya bernama Rulo Tarigan dan ibunya bernama Kawali beru Surbakti. Henry Guntur Tarigan menikah dengan M. Intan Sisdewatu Purba tanggal 14 Agustus 1957 di Berastagi, Sumatra Utara.Menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Bandung tahun 1960; Sarjana Pendidikan pada FKIP Universitas Padjajdjaran Bandung tahun 1962; mengikuti Studi Pasca Sarjana Linguistik di Universitas Leiden, Nederland tahun 1971 -1973; meraih gelar Doktor dalam bidang Linguistik pada Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1975 dengan disertasi yang berjudul Morfologi Bahasa Simalungun.Pernah menjadi pengajar tetap pada FPBS-IKIP Bandung, pada Fakultas Pasca Sarjana IKIP Bandung, dosen luar biasa dalam mata kuliah "Kemahiran Berbahasa Indonesia" pada Fakultas Sastra Universitas Leiden dan pada Hendrik Kraemer Institut Oegstgeest, Belanda (1972-1973); dosen luar biasa STIA-LAN-RI Bandung (1980-1983); dosen terbang/luar biasa pada Universitas Palangkaraya. Kalimantan Tengah; dosen luar biasa pada Universitas Katolik Parahyangan; Guru Besar pada FPBS IKIP Bandung.Beliau sering mengikuti berbagai seminar dan lokakarya di dalam maupun di luar negeri dalam bidang kebahasaan antara lain di Hull (Inggris, 1972), Hasselt (Belgia, 1972), Paris (Perancis, 1973), Leiden (Belanda, 1973), Hamburg (Jerman Barat, 1981), Chicago (Amerika Serikat, 1987), Columbus, Ohio (Amerika Serikat, 1987), Tallahassee (Florida, USA, 1987).