Sokrates dalam Tetralogi Plato Sebuah Pengantar dan Terjemahan Teks

Sokrates dilahirkan tahun 469 (atau 470) SM, dan dihukum mati dalam sebuah penjara negara di Atena pada 399 ketika Lakhes menjadi Raja "Arkhon" (400-399 SM). Sokrates tidak meninggalkan tulisan apa pun buah tangannya sendiri. Meskipun demikian, gagasan-gagasan Sokrates memberi dampak intelektual besar pada pemikiran Barat melalui karya-karya Plato (dilahirkan di Atena sekitar 428 atau 427 SM, dan wafat 347 SM) dan penulis-penulis lainnya. Bukan hanya gagasan-gagasan Sokrates, tetapi juga nasib Sokrates menarik perhatian Plato.Bagi Plato, Sokrates adalah wakil dari orang besar di dunia Yunani kuno yang telah dengan tidak adil dijatuhi hukuman mati. Melalui empat karya "dialog"-nya yang termasyur, yang biasa disebut tetralogi dan terdiri dari Euthyfro, Apologi, Krito, dan Faedo---dan kini untuk pertama kalinya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Sokrates dalam Tetralogi Plato---Plato mengetengahkan dialog Sokrates sebelum dia diadili, pembelaan dirinya ketika dia diadili, percakapannya dengan seorang sahabatnya dalam penjara, dan percakapan terakhirnya dengan beberapa murid dan temannya sebelum dia meminum racun yang merenggut nyawanya. Dalam tetralogi ini, kematian Sokrates digambarkan sebagai kematian seorang ksatria yang gagah berani. Dengan demikian, tulisan-tulisan Plato ini dapat dipandang sebagai martirologi Yunani yang disajikan dari perspektif filosofis.

Dimensi Studi islam Kontemporer

Agar Islam yang merupakan risalah universal Allah, tetap menjadi eksis dan tidak tinggal namanya sebagaimana diramalkan Nabi dalam sebuah sabdanya bahwa kelak akan tiba suatu zaman di mana Islam tinggal namanya dan Al Quran hanya tinggal tulisan saja, dan perilaku umatnya jauh dari nilai-nilai keislaman maka Islam perlu dipelajari dengan intens dan benar, dengan perspektif dan metodologi yang tepat, sehingga dapat dibedakan dan bukan dipisahkan mana yang ajaran dan aspek mana yang pemahaman terhadap ajaran, hal mana yang sakral tidak berubah (tsabith) dan hal mana pula yang profan berubah dinamik (mutaghayyirat).Buku ini ditulis, sekalipun tidak mengklaim diri sebagai sesuatu yang mampu melakukan hal tersebut, tetapi penulis berharap semoga buku ini dapat menjadi pintu masuk dan proses menuju pemahaman keislaman yang proporsional sekaligus memancing dan merangsang pembaca untuk lebih bersemangat dalam memperbarui pemahaman keislamannya dan tergerak untuk membaca buku-buku lainnya sehingga wawasan dan pemahamannya menjadi bertambah yang pada akhirnya dapat mengantarkan pada pemahaman yang lebih memadai dan proporsional, dalam arti mampu memilah hal yang sakral substantif dan yang profan atributif.DAFTAR ISI    BAB 1 ISLAM DALAM DINAMIKA STUDI AGAMABAB 2 WAWASAN ISLAM DALAM WACANA STUDI AGAMABAB 3 ISLAM DALAM PERSPEKTIFBAB 4 BERKENALAN DENGAN EPISTEMOLOGI KEILMUAN ISLAM: BAYANI, IRFANI, DAN BURHANIBAB 5 ISU KONTEMPORER STUDI ISLAM

Intelijen, Profesi Unik Orang-orang Aneh

Anda ingat film seperti James Bond-007? Juga beberapa film yang berkisah spionase wanita seperti "Matahari", Krystyna Skarbek atau novel biografi "The Paladin" kisah agen spionase berusia 13 tahun di Perang Dunia II? Ingat juga kisah-kisah pengkhianatan pribumi Indonesia sebagai mata-mata di masa perang melawan penjajahan Belanda dan Jepang?Kisah-kisah spionase dan pengalaman buruk beberapa unsur masyarakat terhadap intelijen melahirkan persepsi traumatik. Intelijen memberikan gambaran yang unik, langka, misterius, menantang, penuh bahaya dan istilah lain sejenisnya. Sedang orangnya disebut "aneh", mengingkari kodrat, menekan ego, menanggalkan eksistensi dan aktualisasi. Di kalangan masyarakat Indonesia, intelijen mendapat julukan "intel melayu", persepsi terhadap profesi yang tertutup dan misterius. Profesi intelijen membawa persepsi yang pro dan kontra. Seperti apa sebetulnya Intelijen Indonesia?Dalam buku "Intelijen, Profesi Unik Orang-orang Aneh", penulis berkeinginan memuaskan keingintahuan kita terhadap profesi intelijen Indonesia. Dalam berbagai peristiwa, Ia merekam dan mengolahnya dalam bab-bab, antara lain: Intelijen Djadoel; Rebutan Pengaruh di Seputar Intelijen; Dalang; Jurus "Kepercayaan" Soeharto yang piawai dan Hitler yang Terlambat; Birokrasi Buram dan Intelijen Sontoloyo; dan Sluman Slumun Slamet.Di satu sisi, intelijen sekarang sudah menjadi bagian dari ilmu pengetahuan, sehingga profesi inteljen menjadi suatu ilmu yang dapat dipelajari siapa saja, termasuk orang awam. Buku ini dilengkapi dengan teori, metode, dan teknik intelijen. Bahasa penyampaian kisah intelijen dalam buku ini, sangat khas intelijen, cenderung berputar, dengan istilah-istilah yang biasa dipahami di kalangan intelijen.Beberapa kisah intelijen dengan latar belakang sejarah singkat ini diharapkan dapat menguak tabir profesi intelejen yang selama ini tertutup. Profesi intelijen layaknya profesi yang lain, memiliki tanggung jawab dan ciri khas sendiri. Biarlah ia ambivalen, tersembunyi, memiliki kesan diam-diam, sebab itu semua adalah konsekuensi dari sebuah tugas. Untuk memahami lebih baik tentang profesi dan tugas intelijen, buku ini sangat menarik untuk dibaca.

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?