Halaman Terakhir

Orde Baru, suatu masa Hoegeng sedang diuji. Dua kasus besar mencuat, mencuri perhatiannya yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Dua kasus yang membuatnya terbentur tembok raksasa dan menguji integritasnya sebagai seorang polisi.Kasus pertama adalah Sum Kuning. Kasus pemerkosaan yang menggegegerkan Kota Yogyakarta. Meski telah menggali amat dalam, selalu ada batu yang mengganjal usahanya menemukan pelaku. Berbagai gangguan mengalihkan penyidikan dari bukti dan fakta.Kasus kedua adalah penyelundupan mobil mewah. Keterlibatan seorang putra pejabat tinggi di tanah air membuat kasus ini sulit menyentuh dasar masalahnya. Seolah para pelaku telah mengantisipasi langkah Hoegeng dan anak buahnya, semakin dalam penyelidikan, semakin bukti itu menghilang.Kasus-kasus itu terus membayangi Hoegeng, membebani nuraninya. Mampukah Hoegeng, sang polisi jujur, menutup mata dan meninggalkan sesuatu yang telah dimulainya itu?Halaman terakhir adalah sebuah drama perjalanan dua kasus terbesar yang pernah ditangani Hoegeng.ENDORSEMENT"Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng." Gus DurJadi penting itu baik, tapi lebih penting jadi baik Hoegeng  TENTANG PENULISYudhi Herwibowo, menulis beberapa buku, di antaranya: Lama Fa, Menuju Rumah Cinta-Mu, Pandaya Sriwijaya, Untung Surapati, Perjalanan Menuju Cahaya, Mata Air Air Mata Kumari (sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dengan judul Spring of Kumari Tears), [Un]affair, Miracle Journey, Enigma, dll. Bisa dihubungi melalui:Facebook    : yudhi herwibowo 2Twitter     : @yudhi_herwibowoUntuk melihat daftar buku yang sudah ditulisnya: yudhiherwibowo.blogspot.comUntuk melihat tulisan-tulisan lainnya:yudhiherwibowo.wordpress.comBlog buku-bukunya:pandayasriwijaya.blogspot.comuntung-surapati.blogspot.comun-affair.blogspot.comnovelmiraclejourney.blogspot.companggilakuhoegeng.blogspot.com

Gerbang Dialog Danur (Promo Best Book)

Bonus TotebagJangan heran jika mendapatiku sedang bicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat bersamaku. Saat itu. mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku. Kalian mungkin tak melihatnya. Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut... hantu---jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang dianggap mereka tidak adil.Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan lima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda Peter, pertengkaran Hans dan Hendrickdua sahabat yang sering berkelahialunan lirih biola William, dan tak lupa; rengekan si Bungsu Johnsen.Jauh dari kehidupan "normal" adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih, yaitu kebersamaan selamanya. Aku tak bisa memberi itu. Aku mulai menyadari bahwa hidup ini bukan hanya milikku seorang.... Namaku Risa. Aku bisa melihat 'mereka'.Tentang RisaRisa Saraswati lahir di Bandung, 24 Februari 1985. Putri dari pasangan Iman Sumantri dan Elly R Sumantri ini adalah anak pertama dari dua bersaudara. Masa kecilnya dihabiskan di beberapa kota kecil Jawa Barat. Di antaranya; Kuningan, Ciamis, Subang, dan Karawang. Menetap di Bandung sejak duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 5. Beranjak dewasa, Risa dikenal sebagai vokalis sebuah band bernama Sarasvati. Selain itu, Risa juga bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di pemerintahan Bandung.Meski sejak kecil terbiasa menulis dan mencatat semua kegiatannya dalam sebuah diary, Risa tidak pernah membayangkan menjadi penulis. Belakangan, diary tua itu ditutupnya, dan melanjutkan menulis dalam blog. Tulisan di blog itulah yang menjadi cikal bakal Danurkarya cetak pertama Risa, yang kelak disusul judul-judul lainnya.Buku Lain dari Risa SarawatiSunyaruri Ananta PrahadiRISARA

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?