Dongeng Kerajaan Nusantara Full [Free Gantungan Kunci Boneka]

Kisah Inspiratif dan Kaya Pesan Moral dari Para Raja di IndonesiaPada zaman dulu, Indonesia memiliki banyak kerajaan yang tersebar di berbagai daerah. Banyak kisah inspiratif dari setiap kerajaan yang dapat dijadikan teladan dan contoh positif bagi anak.  Buku ini berisi 10 kisah dari tokoh legenda kerajaan yang dikemas dengan menarik dan kaya pesan moral. Buku ini sangat cocok untuk melatih kemampuan membaca anak-anak usia TK dan SD. Setiap kisah dongeng di dalam buku ini menggunakan kalimat yang singkat dengan kosakata yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak. Plus, ilustrasi full color di setiap halamannya dapat memudahkan anak untuk berimajinasi dan membayangkan bagian cerita yang sedang mereka baca. Melalui buku Dongeng Kerajaan Nusantara ini, penulis berusaha mengingatkan dan mengenalkan kembali tokoh-tokoh kerajaan nusantara yang mungkin jarang diceritakan kepada anak-anak saat ini. Semakin kita sering mengenalkan budaya asli nusantara, anak-anak diharapkan akan semakin cinta budaya Indonesia.TENTANG PENULISKetiga penulis ini saling berteman dan sama-sama menyukai dunia anak. Buku ini lahir dari kolaborasi ketiganya yang suka membaca dan bercerita kepada anak-anak di rumah baca. Kak Anik pernah menerbitkan buku pertamanya secara indie dan saat ini bekerja sebagai staff akuntansi di sebuah perusahaan di Jakarta. Sementara itu, Nur Hanifah Widiastuti atau akrab disapa Kak Wiwid adalah wanita yang senang memasak, beternak, dan bercocok tanam. Saat ini, beliau aktif mengajar di salah satu lembaga bimbingan belajar di Yogyakarta. Jika sedang libur, Kak Wiwid menyempatkan diri untuk mengajari anak-anak untuk belajar membuat kerajinan di rumahnya. Berbeda halnya dengan Kak Tyas, wanita ini berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris di Sleman dan sudah menyukai dunia menulis sejak masih sekolah. Beberapa karyanya sempat diterbitkan secara indie bersama teman-teman di komunitas menulisnya.IG: anik_kurniati93IG: nhanifahwTwitter: @sariityas

Bocah Penjinak Angin : Perjuangan Membangkitkan Arus Listrik dan Harapan di Tengah Padang Afrika

"Aku mencengkeram buluh dan kabel, menunggu datangnya keajaiban. Akhirnya saat itu tiba, awalnya hanya terlihat sepercik cahaya yang berpijar di tanganku, kemudian muncul sebuah gelombang cahaya yang megah. Orang-orang di bawah terkesiap, anak-anak saling dorong agar dapat melihat lebih jelas."Ternyata berhasil!" seseorang berkata, "Ya," kata lain. "Anak itu sudah berhasil melakukannya."Malawi di tahun 2002 bagaikan mimpi buruk bagi rakyat negara kecil di Tenggara Afrika itu. Banjir yang diikuti oleh kekeringan dan gagal panen menyebabkan kelaparan yang membunuh ribuan orang. Bencana ini juga memaksa William Kamkwamba putus sekolah karena ayahnya, seorang petani jagung dan tembakau, tak mampu membayar uang sekolah.Di negeri tempat itu ilmu pengetahuan masih merupakan misteri, William bercita-cita membangun kicir angin untuk membangkitkan listrik dan mengalirkan air ke ladang orangtuanya agar keluarga mereka tak kelaparan lagi. Modal bocah 14 tahun ini hanyalah pengetahuan listrik dasar dari buku-buku di perpustakaan lokal serta barang-barang bekas yang ia temukan di sana-sini, mulai dari sepedah tua ayahnya sampai tali jemuran ibunya.Ketika kicir angin buatannya berfungsi, William tak hanya berhasil membangkitkan listrik- suatu kemewahan yang hanya dapat dinikmati 2 persen rakyat Malawi- ia juga membangkitkan harapan. Berita mengenai magetsi a mphepo - mesin listrik - ini tersebar hingga ke luar Malawi dan William pun mendapati dirinya berkeliling dunia untuk menceritakan kisah ini.  Dituturkan dengan lucu dan menyentuh, Bocah Penjinak Angin adalah kisah nyata tentang kegigihan seorang anak manusia yang melihat kesulitan sebagai tantangan, dan bangkit untuk menaklukkannya.