90/3. The Keys To Be Successful Sales Leader

The Keys to be A successful sales LeaderBuku ini diperkaya dengan referensi pemikiran-pemikiran brilian tokoh-tokoh, seperti John C. Maxwell, Bruce Tuckman, dan bebe rapa landasan teori lain. Ini akan menjadi sebuah bacaan yang menginspirasi dan memberikan ide-ide segar dalam memimpin tenaga penjual di organisasi Anda.The Keys to be A successful sales Leadermerupakan konsultan dan trainer yang mengabdikan diri pada bidang sales performance & quality management dengan pengalaman 20 tahun di bidang pen jualan khususnya di industri telekomunikasi dan perbank an. Berbekal berbagai penca paian di lapangan, ia menjadi pemimpin dalam berbagai proyek yang mendorong perbaikan pada kinerja tim penjualan dan layanan, dan kemudian menjadi seorang pelatih dan trainer. Buku kedua ini memberikan gambaran jelas dan nyata dari sudut pandang yang berbeda, yaitu seorang sales leader. Terinspirasi oleh pengalaman pribadi saya di dunia sales 18tahun, khususnya ketika mengelola ratusan salespeople (agen, supervisor/team leader & sales manager) dari berbagai latar belakang pendidikan yang berlokasi di daerah-daerah dan cabang hingga ke pelosok, terkait tahapan-tahapan, concern, skill, knowledge, tips & tricks, buku ini tidak akan hanya bicara tentang kesuksesan dalam memimpin & me ngelola, tetapi juga berisi petunjuk menghindari dan mengantisipasi pola-pola kegagalan dan kesalahan yang umumnya sering terjadi.

Mengaji Latha'iful Minan : Biografi Dua Wali Allah dan Pelajaran Pencerah Akal dan Hati

"Malamku di wajahmu bersinar terang. Sedang kegelapannya mengitari manusia. Mereka semua diliputi kegelapan. Sementara kita bersama di terang cahaya. Demi Allah, istiqamahlah! Jika istiqamah, kau akan menjadi mufti dalam dua mazhab: ilmu lahir dan ilmu batin."(Ungkapan Syekh Abu al-Abbas kepada Ibnu Athaillah)Perjumpaan dengan Yang Mahalembut, Yang Mahakuasa, dan Yang Mahakasih acap kali memahatkan jejak yang teramat indah dan mulia pada hati setiap hamba. Kerap kali mereka tak bisa mengungkapkan pengalaman batin mereka dengan kata-kata. Apa yang terucap tak selamanya menggambarkan yang teralami. Syair, hikayat, dan munajat, sering mereka jadikan sarana untuk mengungkapkan apa yang dirasa. Karena itulah keindahan dan kehalusan senantiasa mewarnai karya-karya para wali. Keindahan dan keluwesan itulah yang kita rasakan ketika membaca karya-karya Ibnu Athaillah, termasuk Lathif al-Minan yang ada di tangan pembaca. Rahasia yang mahaindah tak bisa diungkapkan kata-kata. Namun, dengan tulus hati, Ibnu Athaillah memberi kita kunci untuk membuka pintu-pintu khazanah yang selama ini hanya misteri. Dengan gaya tutur yang menawan, ia mengajak kita menapaki Jalan Ilahi. Ia menuntun kita menghindari jurang dan palung kesesatan. Kedalaman makna Al-Quran dan hadis yang mulia disajikan dengan cara memesona. Jika Syekh Muhammad Abduh bilang bahwa al-Hikam nyaris seperti Al-Quran, Syekh Abdul Halim Mahmud menyebut Lathif al-Minan adalah mutiara yang terpendam di kedalaman samudra. Buku ini penuh berkah karena menceritakan dua sosok agung yang telah mencapai puncak ketinggian ruhani: Abu al-Hasan al-Syadzili r.a. dan Abu al-Abbas al-Mursi r.a. Buku ini pun teramat berharga karena setiap pembaca akan mendapatkan pengetahuan bermanfaat. Ibnu Athaillah tak melewatkan penjelasan tentang berbagai persoalan yang pelik dan sulit dipahami dan hal-hal istimewa lainnya.Luar Biasa Sangat Bagus Bagus Biasa Jelek

FIKIH MALU : Menghiasi Hidup dengan Malu

Tahukah Anda sifat yang menjadikan iman Anda tetap membumi pada diri Anda? Tahukah Anda bagaimana agar iman tidak hilang dari kehidupan Anda? Jawabannya adalah, Anda harus memiliki sifat malu. Benar, orang beriman harus memiliki sifat malu. Karena malu dan iman merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Rasulullah saw mengingatkan,Malu dan iman adalah dua sisi yang selalu bersama. Jika salah satunya hilang dari keduanya, maka yang lain juga ikut hilang. (HR al-Hkim)Tahukah Anda sifat yang senantiasa membawa kebaikan? Jika ia ada, ia hanya akan memberikan kebaikan kepada pemiliknya? Ia adalah sifat malu. Benar, akhlak malu harus melekat pada pribadi setiap muslim. Karena ia adalah sumber kebaikan. Rasulullah saw menegaskan, Sifat malu tidak akan datang, kecuali dengan membawa kebaikan. (HR Bukhri dan Muslim)Tahukah Anda kiat menjadikan hidup dan segala hal yang Anda punya menjadi indah? Jawabannya adalah, Anda harus menghadirkan sifat malu pada diri Anda. Karena Nabi saw menyatakan, Sifat malu tidak ada pada sesuatu, kecuali ia akan menghiasinya. (HR Tirmidz)Buku ini akan mengajak Anda memahami urgensi sifat malu dalam kehidupan dan keimanan Anda. Anda juga akan diajak menyelami bagaimana sifat ini menjadikan diri berkualitas, seperti para nabi dan orang-orang saleh, yaitu hidup dengan malu, penuh iman, menjadi sumber kebaikan, indah, dan tidak memalukan. Selain itu, Anda akan dimotivasi untuk mampu menerapkan akhlak malu dalam menghiasi keseharian hidup Anda.Materi BahasanDefinisi MaluMalu dalam IslamPembagian Sifat MaluDari Mana Rasa Malu itu Muncul?Keutamaan SIfat MaluSifat Malu Para SahabatMalu antara Laki-laki dan PerempuanJilbab sebagai Cermin Wanita PemaluBeberapa Permasalahan tentang Fikih MaluPembagian Malu Menurut ObjeknyaBelajar Mencintai Malu

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?