Berperang Demi Tuhan: Fundamentalisme Dalam Islam. Kristen. Dan Yahudi

 Banyak orang lebih suka mengutuk dan mengecam munculnya fundamentalisme. Tapi, Armstrong memilih untuk menyalakan lilin kesepahaman dan analisis yang memuaskan.Irving Greenberg, Presiden The Jewish Life NetworkFundamentalisme adalah salah satu fenomena paling mengejutkan di akhir abad ke-20. Setiap tradisi agama di dunia memiliki kubu garis keras ini, yang kadang mengungkapkan diri mereka secara mengejutkan.  Kaum fundamentalis menembaki jamaah yang sedang shalat di masjid, membunuh para dokter dan perawat di klinik aborsi, membunuh presiden, dan bahkan menggulingkan pemerintahan yang kuat. Memang hanya sebagian kecil dari kaum fundamentalis melakukan tindakan seperti itu, namun sebagian besar mereka menolak nilai-nilai yang lazim berlaku di masyarakat modern. Bagaimanakah asal mula kemunculan gerakan fundamentalisme? Apa yang melandasi aksi mereka yang terkesan penuh kekerasan dan ingin kembali ke masa silam itu? Dalam buku ini, Karen Armstrong melacak akar fundamentalisme dalam ketiga agama monoteis: Yahudi, Kristen, dan Islam; menelusuri implikasinya dan menunjukkan kemiripan di antara ketiganya. Sebuah kajian yang membawa sudut pandang baru yang brilian dan simpatik tentang fenomena khas zaman modern ini.****Berperang demi Tuhan sudah selayaknya menempati rak buku setiap orang yang ingin memahami kebangkitan keagamaan modern. Armstrong mengombinasikan perspektif sejarah dengan analisis yang jelas dan imbang, sedemikian rupa sehingga memberikan wawasan penting tentang bagaimana agama berinteraksi dengan modernitas untuk kemudian menciptakan konflik ataupun visi baru.John Voll, penulis Islam: Continuity and Change in the Modern WorldTentang PenulisKaren Armstong adalah salah satu komentator terkemuka dunia tentang masalah-masalah agama. Dia pernah menjadi biarawati Katolik Roma selama tujuh tahun pada 1960-an, namun kemudian meninggalkan ordonya pada 1969 untuk belajar sastra Inggris di St. Anne's College, Oxford. Pada 1982, dia menjadi penulis purna-waktu dan penyiar televisi. Dia adalah penulis lebih dari 15 buku terlaris di dunia, antara lain Holy War (1988), biografi Muhammad (1991) dan Buddha (2001), Sejarah Tuhan (Mizan, 2001), The Great Transformation (Mizan, 2007), dua memoir, dan terakhir Sejarah Alkitab (Mizan, 2013). Seorang penulis yang sukses dan penyebar semangat  keberagamaan yang penuh cinta kasih, Armstrong pernah berceramah di hadapan Kongres dan Senat Amerika Serikat, telah ikut serta dalam World Economic Forum. Pada 2005 ditunjuk oleh Kofi Annan untuk ambil bagian dalam The Alliance of Civilization yang diselenggarakan oleh PBB. Pada 2008, dia dianugerahi Franklin J. Roosevelt Four Freedom Medal untuk karyanya tentang kebebasan beragama.

Ratu Bilqis: Riwayat Sang Ratu Agung Kerajaan Saba' Dalam Al-Quran

Nama Bilqis Sang Ratu Kerajaan Saba' begitu populer dalam sejarah dunia dan Arab, Yaman khususnya. Dia disebut sebut sebagai ratu agung pertama dalam sejarah yang memerintah sebuah kerajaan besar dengan wilayah yang luas pada zaman kuno. Tak hanya keagungannya yang tercatat, tetapi juga kekayaan kerajaan serta kemakmuran rakyatnya yang sangat tinggi. Di bawah pemerintahannya, rakyat hidup bahagia dan cukup. Tak heran dia disebut dalam banyak legenda, puisi, dan kitab suci.Al-Quran sendiri menyebutkan kisah ratu tersebut, meski tak jelas menyebutkan namanya, hanya menyebutkan Saba' dan seorang perempuan yang menjadi ratunya. Nama Bilqis muncul dalam kitab-kitab tafsir dan riwayat-riwayat hadis. Saba' sendiri menjadi nama surah al-Quran, yakni surah ke-34. Kisahnya bersinggungan dengan Nabi Sulaiman putra Dawud yang menyuratinya lewat burung hudhud supaya mengikuti agamanya, bukan agama Saba' yang disebutkan menyembah matahari.Saking populernya Ratu Bilqis, banyak legenda dan puisi-puisi Arab yang sarat puja-puji ditujukan kepadanya. Misalnya, disebutkan bahwa dia adalah putri dari hasil pernikahan manusia dengan jin. Lalu, seperti apa sosok Ratu Bilqis itu sejatinya? Benarkah seperti yang disebutkan dalam legenda Yaman dan puisi-puisi Arab? Atau, seperti yang disebut dalam al-Quran, para ahli tafsir, para periwayat, dan ahli sejarah? Buku ini mengkajinya secara ilmiah dan menjelaskannya secara terang-benderang.Adakah bangsa di dunia ini yang mampu sebuah kisah legendaris seperti bangsa Yaman yang telah melahirkan kisah Bilqis? Ratu legendaris dari negeri Saba'. Kisahnya laiknya nyanyian syahdu yang disenandungkan oleh lintas masa dan generasi hingga masa kita sekarang ini. Kisah yang bisa dijadikan sebagai mata air yang menghilangkan dahaga bagi sistem demokrasi, kebebasan, martabat, falsafah kerendahan hati, dan kejujuran pada diri sendiri. Laksana mata air, apabila mengering, gurun itu semakin menebal hingga menutup lembah-lembah .melahirkan yang adaAdakah bangsa lain di luar bangsa Yaman yang mampu menjadikan Bilqis sebagai simbol pembaharu bagi sejarah dan peradaban besar dan kuno? Menjadikannya teladan, pusat referensi pembentukan peradaban masa kini dan masa depan? Apakah semua itu bisa terwujud seandainya tidak ada kisah Bilqis yang telah mendarah daging dan menjadi bagian dari peradaban sepanjang sejarah? Seorang peneliti berkata bahwa realita munculnyaRatu itu, belum bisa dibuktikan secara otentik. Namun, realita keimanan, yang tidak memungkinkan kita selaku

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?