Soekarnoku, Soekarnomu, Soekarno Kita

Perjuangan Soekarno dalam mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia memang tidaklah mudah. Beliau memulai perjuangannya sejak menimba ilmu di Surabaya bersama H.O.S. Cokroaminoto. Soekarno muda sangat rajin mengasah pidatonya. Setelah Soekarno mendirikan perkumpulan politik, beliau meneruskan perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui orasi. Meskipun pergerakannya ditentang oleh banyak pihak, Soekarno tetap tegar dan pantang menyerah untuk melepaskan kolonialisme di Tanah Nusantara. Bagaimanakah perjuangan Soekarno hingga Negara Indonesia bias merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945?Keunggulan dari buku ini adalah :1. Dalam buku ini penggambaran sosok Soekarno disajikan dengan ilustrasi komik dengan bahasa yang mudah dipahami oleh kawula muda. Sehingga, nilai sejarah Bung Karno sebagai presiden pertama Indonesia akan selalu bisa dikenang sepanjang masa.2. Selain menampilkan kisah hidup Bung Karno, buku ini juga dirancang dengan penyampaian kronologi peristiwa-peristiwa penting dengan runtut.3. Keheroikan Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangat ditonjolkan oleh penulis sebagai sebuah tonggak perjuangan yang memiliki nilai-nilai pembelajaran bagi para pembaca, khususnya pembaca muda.4. Penulis juga mengutarakan pikirannya mengenai perjuangan Bung Karno dengan diksi-diksi yang sangat menggugah semangat. Jadi, pembaca akan dimanjakan oleh cerita-cerita yang sangat menarik dalam buku ini.

Raja di Negara Republik: Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX dari Yogyakarta

Hamengku Buwono IX, mantan Sultan Daerah Istimewa Yogyakarta, dihormati masyarakat Indonesia sebagai salah satu pendiri besar Negara Indonesia modern. Ia meninggalkan warisan yang positif, namun ambigu, dalam beberapa hal terkait politik.Pencapaiannya yang paling mencolok adalah dirinya yang berhasil mempertahankan Kerajaan Yogyakarta secara turun-temurun, dan ia memelihara stabilitas dan keberlanjutan langka dalam sejarah modern Indonesia yang sangat rusak. Di bawah Orde Baru, Hamengku Buwono juga membantu mengantarkan perekonomian Indonesia menuju jalan pertumbuhan yang jauh lebih kuat. Meskipun diingat sebagai simbol kepatutan politik, ia menghilang dari kekuasaan dan pengaruh sebagai wakil presiden, di tahun 1970-an. Sifat-sifat represif dan anti-demokratis dari Orde Baru-nya Suharto tampak sangat berlawanan dengan apa yang awalnya diperjuangkan oleh Hamengku Buwono.Biografi ini berusaha menjelaskan sudut pandang, motivasi, dan pencapaian politik Hamengku Buwono IX, dan menetapkan kariernya dalam konteks masanya.Kutipan dari kata pengantar Profesor Virginia Hooker:Dr. Monfries menganalisis persona publik Sultan menggunakan berbagai perspektif yang secara bersamaan menyingkap kerumitan tindakan-tindakan dan keputusan keputusannya. Beberapa hal yang masuk dalam perspektif ini, antara lain: konsep kekuasaan (agamis dan politis); kepemimpinan (kerajaan dan politis); identitas (orang Jawa dan orang Indonesia); nasionalisme dan kerajaan Yogyakarta; serta demokrasi dalam tataran nasional dan lokal. Nampak jelas bahwa Sultan berkomitmen untuk mengabdi hingga ke tingkat yang langka dan mengesankan, namun memberi jarak antara dirinya dan kemajuan politik.Kontinuitas pelayanan publik [Hamengku Buwono] pada tingkat tertinggi telah memberikan Dr. Monfries kesempatan untuk menggunakan kehidupan Sultan sebagai sebuah jendela menuju masanya, dan sebaliknya untuk menempatkan Sultan dalam berbagai konteks yang sangat kritis bagi pembentukan Indonesia modern... Dr. Monfries membawakan ke dalam usaha ini, seperangkat keterampilan dan pengalaman yang tidak biasa, dan bahkan unik... sebuah anaiisis yang dirakit dengan cermat dari seorang pria dan zamannya.

Sjafruddin Prawiranegara : Biografi Pemikiran Islam Indonesia

Hanya sedikit orang tahu bahwa Sjafruddin Prawiranegara merupakan salah seorang tokoh penting yang merumuskan sistem ekonomi Indonesia, suatu bidang yang kemudian hari dibahas dalam disiplin ilmu ekonomi pembangunan. Umumnya, masyarakat hanya mengetahui bahwa Sjafruddin adalah seorang tokoh politik yang menyelamatkan Republik Indonesia (RI) dari keruntuhan akibat Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948, dengan mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan belakangan hari ikut serta dalam gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).Tidak banyak yang tahu juga, sesungguhnya Sjafruddin bersama Sumitro Djojohadikusumo dan Mohammad Hatta, melalui pemikiran ekonomi yang mereka lontarkan pada dasawarsa 1950-an, adalah para peletak dasar strategi pembangunan ekonomi Indonesia.Pemikiran ekonomi Sjafruddin terbukti maju dan melampaui zamannya. Tak aneh, pada awalnya ia dipandang kontroversial. Ia terlibat perdebatan terbuka dengan beberapa pemikir ekonomiRl lainnya, yakni Sumitro dan Hatta. Belakangan hari pemikiran Sjafruddin diakui kebenarannya, termasuk oleh lawan debatnya: Sumitro. Begawan ekonomi Indonesia ini menyatakan, Saya mengakui dengan ikhlas: bilamana kita menengok kembali pada perkembangan dan kenyataan dalam dasawarsa-dasawarsa yang sudah lalu, maka pandangan saudara Sjafruddin yang diutarakan di tahun 50-an mengandung banyak hal yang benar. (Sumitro Djojohadikusumo, 1989: xxi)

Mekar di Bumi

BAB SATU: RENANING DALEM Keluarga, Relijiusitas dan Pendidikan Albert Herwanta O'Carm - Bambang Ismawan - Daoeni Andajani - Indraty Hadinata - Artha Peto Sinamo -BS Mardiatmadja SJ - Sudargo - Christine Rudy - Dharmadi - Dede Oetomo - FA Warto Kiyanto - Franz Dahler - Giyono Kwari - Harry Tjan Silalahi - Hendra & Mekky Pranaya - Henri Supriyanto - Hisashi Uno - Janet Steele - Johansyah Riza - Maria Elvire Sundah - Mariana Warokka - Medy Loekito - Meutia Hatta Swasono - Parakitri T. Simbolon - Stefanus Djuweng - Soeparmo -Sri Hastanto - Sukirman - Sumardi - Suryo W. Prawiroatmodjo - Susann Suryanto - Susanto Zuhdi - Susianna Darmawi Suratman - Theresia Citraningtyas - Tjatur Kukuh - Tris budiono M - Yan Kolibau - Zukri Saad. BAB DUA: LAUTAN PEGUNUNGAN Pekerjaan, Lingkungan Hidup dan Kemasyarakatan Agustinus Ngateman - Alifah Sri Lestari - Anthony Tsui - Asyari Usman - Binny Buchori - Budhi Yonanta -Colin Wild - Eko Teguh Paripurno - Emil Salim -Erwinsyah - Eva Rohilah - Fachruddin Mangunjaya - H. Witdarmono - Helen Lok - Hikmat Kurnia - Inda Citraninda - Joesi Endah - Ko Nomura - Latipah Smith Hendrati - Maria D. Andriana - Martin Aleida - Nita Murjani - Peter A. Rohi - Piet Hendrardjo - Surya Gunardi - Tabrani Yunis - Tetsuya Araki -Tommie Dono - Yustinus Ardianto PR - Yusuf Soenardi -Annabel Gallop - Gola Gong - Kasru Susilo - Johansyah Riza -Tommy Awuy - Y. Djohn Sutanto BAB TIGA: PAGI TANPA BATAS Ekspresi Bebas, Sastra dan budaya Akhmad Sekhu - Ariany Isnamurty - Arie M.P. Tamba -Asep Sambodja -Asvega -Ben Abel - Budi Darma - Cunong N. Suraja - Dad Murniah - Lautan Cinta Mas Eka - Danarto - Diah Hadaning - Embun Kenyowati Ekosiwi - Ester Yusuf - Ernst Ulrich Kratz - Frans Parera -Gloria Kismadi - Gus TF - Halim HD - Handrawan Nadesul - Ikranegara - Marra PL Lannot -Juniarso Ridwan -Kurnia Effendi -K. Usman - Mardi Adi Armin - Monique Zaini - Lajoubert - Mudji Sutrisno SJ - EB - Nirwanto Ki S. Hendrowinoto - Putu Wijaya - Rahmat Ali - Riris Toha Sarumpaet - Sri Sadeli Kuhns -Wilson Tjandinegara - Yvonne de Fretes. BAB EMPAT: LIMA PULUH PERDANA Terima Kasih Kepada 50 Nama (Lembaga, Almarhum yang berjasa, Pribadi yang mempengaruhi, Pohon dan Kota) BAB LIMA: MANUSIA CHITO Hikmah berusia 50 tahun: Lima Kiat Hidup Bermakna

Surat-Surat John Lennon [Hard Cover]

John Lennon dikenal sebagai salah satu pencipta lagu terbaik di dunia. Dia juga diketahui pandai menulis puisi. Reaksinya yang sangat emosional, dari marah hingga senang, pun bukan lagi suatu misteri. Namun, tak banyak yang tahu bahwa vokalis The Beatles ini rajin mencurahkan isi hatinya dalam sepucuk surat. Dan kini, untuk pertama kalinya, surat-surat pribadi yang ia tulis sepanjang hayat telah dikumpulkan dan diterbitkan menjadi buku?buku ini.Hunter Davies, penulis biografi resmi The Beatles, mengumpulkan ratusan surat dan kartu pos John Lennon yang dilayangkan kepada keluarga, sahabat, penggemar, kekasih, dan bahkan orang yang baru ia kenal. Surat-surat itu mengungkap banyak kisah misterius dalam kehidupan John Lennon. Lembut, lucu, bijaksana, puitis, bahkan marah, kasar, dan memilukan, surat-surat itu menyibak sisi paling dalam dari pribadi yang genius itu.Surat-surat John Lennon disertai dengan gambar dan coretan tangan asli sang musisi legendaries itu. Dengan pengetahuan yang mendalam, Davies menuturkan setiap surat dengan narasi yang memikat?menguraikan fase kehidupan John Lennon saat menulis suatu surat, kepada siapa surat ditujukan, serta memperjelas konten dan konteksnya. Dari perpaduan itu, terpaparlah cerita utuh ihwal surat-surat John Lennon, dari surat ucapan terimakasih yang ia tulis saat berusia 11 tahun untuk bibinya di Liverpool, hingga autograf terakhir yang ia berikan untuk seorang gadis di New York pada 8 Desember 1980?hari ia ditembak.?Surat-surat ini adalah tulisan paling intim?jauh melampaui semua karya yang ia cipta?dengan istri, kekasih, saudara tiri, mantan pembantu, dan dengan sahabat-sahabatnya.??The Washington Post?Buku ini wajib dimiliki dan dibaca oleh para Beatlemania di seluruh Tanah Air. John Lennon menelusuri hidupnya melalui proses yang sangat unik. Karya-kartanya sangat cemerlang. Semua lagu yang ditulisnya sangat dikagumi di seluruh mancanegara... demikian juga surat-suratnya sangat diminati oleh para fansnya yang fanatik. Berawal dari surat-suratnya itulah John Lennon senantiasa mampu menciptakan sesuatu yang baru dan menggelitik seluruh insan pencinta musik The Beatles.??Dr.Vinna Nancy Tobing, SpP. MARS, Presiden Perkumpulan Beatlemania Indonesia (PBI)?[Davies] telah melakukan pekerjaan yang mengagumkan; sangat teliti dan rapi. Buku yang sangat indah.??Vanity Fair?Dikumpulkan, dikontekstualisasikan, dan disajikan dengan sangat memikat, Surat-surat John Lennon merupakan bacaan yang sangat memikat.??The New York Observer?Sebuah buku yang menunjukkan sisi lain John Lennon.??Star-Telegram.com?Surat-surat ini memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat John Lennon sebagai ikon yang lebih dari sekadar manusia biasa.??Los Angeles Times

Dharma Bakti Geografi

Judul: Dharma Bakti Geografi: 60 Tahun Perjalanan Hidup Sukendra MarthaDi negeri ini, hampir mustahil dijumpai seseorang menekuni karier profesionalnya sejalan dengan bidang studi yang ia geluti. Sukendra Martha  merupakan  pengecualian.  Sejak  masuk  kuliah  di  Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (1973), ia tak pernah terpisah dari geografi, baik dalam pendidikan maupun karier profesional. Diterima sebagai PNS di Bakosurtanal/BIG  (1979),  penyandang  gelar  M.Sc  bidang  Geografi  dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, dan gelar M.App.Sc bidang Penginderaan Jauh dari University of New South Wales, Australia, ini memuncaki kariernya di instansi tersebut sebagai Sekretaris Utama (2004). Kini, ia bertugas sebagai Tenaga Ahli Pengajar bidang Geografi di Lemhannas RI dan menjadi ?pengibar? nama Indonesia di pentas dunia dalam kartografi?menjabat Wakil Presiden International Cartographic Association (ICA).Di balik kesuksesannya dalam pendidikan dan karier, Sukendra kecil hanyalah anak kampung berlatar keluarga sederhana dari desa tertinggal di pelosok Cirebon. Di tengah alam sosial-budaya masyarakatnya yang tak memandang penting pendidikan sebagai bekal kesuksesan, ia menjadi remaja pertama di kampungnya  yang  tamat  SMA  dan  terus  ?nekad?  bersekolah  setinggi-tingginya?hingga ke luar negeri?meski dengan berbagai keterbatasan.Buku ini menceritakan riwayat hidup Sukendra Martha dari beragam sisi. Berbagai cerita seputar misteri garis karier, perjuangan mewakili Indonesia di pentas dunia, suka-duka membangun keluarga melalui nikah wakil, dilema dua tradisi (tradisi habib dan Jawa), kegigihan menempuh pendidikan, dan kisah-kisah semasa kecil menggambarkan secara menarik sisi penting kehidupannya yang sangat menakjubkan dan menginspirasi. Memotret dedikasi sang tokoh dalam bidang geografi, buku ini juga penting dibaca para ilmuwan geografi, geologi, geofisika, dan yang terkait dengan kebumian seperti lingkungan, pertanian, pertambangan, dan kehutanan.BIODATA PENULISISLAHUDDIN sehari-hari bekerja sebagai wartawan KORAN SINDO. Pengalaman jurnalistiknya terbentang sejak ia masih tercatat sebagai siswa SMA Tahfidz al-Amien, Prenduan, Sumenep, Madura, kala menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Dinding FKIQ (Forum Kajian Ilmiah Qur?ani) pada 1999. Ketika melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dia juga aktif di Lembaga Pers Mahasiswa yang menerbitkan majalah SINERGIA. Karier jurnalistiknya terus berlanjut ketika ia menjadi wartawan majalah VISI KITA sebelum akhirnya menjadi wartawan tetap di KORAN SINDO sejak tahun 2008. Selain meliput berita di Jakarta, Islahuddin juga pernah meliput berbagai kegiatan di sejumlah daerah di Indonesia dan beberapa negara tetangga.Selain menghasilkan tulisan reportase dan featuredi media massa, Islah juga menghasilkan sejumlah buku di antaranya sebagai penyunting naskah buku Gus Dur Menertawakan NU yang diterbitkan oleh Nawas (Kelompok Pustaka Alvabet); editor buku Sisi Gelap Pemilu 2009 (Penerbit Rumah Demokrasi, 2010); dan editor buku Reformasi Birokrasi: Ikhtiar Pelayanan Prima Pemilu (Penerbit Nusantara Publishing, 2014).

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?