Kiai Ma'ruf Amin adalah keturunan Syekh Nawawi, seorang ulama besar, karismatik, dan masyhur, serta penulis prolifik-produktif di abad ke-19 yang dikagumi oleh umat Islam dari berbagai negara. Tetapi bukan hanya dari segi gen atau darah biru saja, keulamaan Kiai Ma'ruf juga karena beliau lama sekali belajar tentang ilmu-ilmu keislaman. Kiai Ma'ruf juga seorang politisi ulung yang sudah lama malang-melintang di dunia politik dan turut memberi kontribusi bagi munculnya gerakan intoleransi agama dan anti-pluralisme serta tumbuhnya kelompok radikal Islam yang suka mengganyang kaum minoritas. Kiai Ma'ruf juga yang berada di balik keluarnya fatwa-fatwa haram MUI terhadap sekelompok Islam dan sekte agama, termasuk pengharaman terhadap pluralisme, sekularisme, dan liberalisme. Inilah yang membuat saya sering berseberangan dengan beliau.Tetapi menariknya, Kiai Ma'ruf itu bukan tipe idealis sejati, melainkan tipe seorang pragmatis sejati yang sangat fleksibel bergaul dan mudah berkongsi dengan siapa pun dan kelompok mana pun. Pula, meskipun bukan seorang pluralis sejati seperti Gus Dur, Kiai Ma'ruf, sebagaimana Gus Dur, adalah seorang nasionalis sejati yang tidak rela dan tidak akan membiarkan Indonesia menjadi Negara Islam atau Khilafah.
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google