Biografi (sirah) dan sejarah Nabi Muhammad tak pernah selesai diulas dan dibicarakan. Sebagai manusia biasa maupun utusan Allah yang membawa risalah langit. sosoknya selalu menarik perhatian. Peristiwa-peristiwa di seputar kehidupannya atau hal-hal yang berkaitan dengan karakter pribadinya senantiasa melahirkan banyak pandangan dan tafsir. tak hanya dari kalangan pakar muslim tetapi juga nonmuslim. Membahas sirah Nabi tidak secara kronologis. buku ini meng-ulas sejumlah peristiwa penting dan istimewa di seputar kehidupan beliau. dari sebelum lahir hingga wafat, untuk menjernihkan beragam polemik dan salah tafsir tentang beliau. Dengan begitu. sosok Nabi sebagai manusia tidak tenggelam dalam sosok kenabiannya, atau sebaliknya. Sebab dalam diri beliau memang terhimpun dua kedudukan sekaligus: manusia biasa (ana basyarun mitslukum) dan utusan Allah. Dengan bahasa yang penuh penghormatan dan kekaguman sekaligus pengamatan yang kritis. penulis menjelaskan secara lebih masuk akal. objektif. dan simpatik terhadap sosok Nabi Muhammad yang luar biasa. baik sebagai manusia biasa maupun sebagai nabi pentup. Sebuah kajian yang benar-benar berbeda dari buku-buku sirah Nabi pada umumnya.
Sebagian kalangan meragukan kemaksuman para nabi dan rasul. Bagi mereka, nabi dan rasul pernah berdosa atau berbuat tercela. Mereka bahkan berargumen dengan dalil-dalil al-Quran dan hadis untuk memperkuatnya. Nabi Adam, misalnya, dianggap berdosa karena melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah khuldi. Nabi Nuh dianggap berdosa karena memohon agar istri dan anaknya diselamatkan dari banjir besar. Nabi Ibrahim dianggap berdosa karena berbohong. Begitu pula para nabi lainnya. Kemaksuman para nabi memang menjadi topik diskusi serius. Topik ini masuk dalam ranah teologis yang sensitif. Di kalangan ulama klasik juga terjadi perbedaan pendapat. Wacana ini akan terus muncul di setiap zaman, karena apa yang dianggap sebagai dosa nabi tertera dalam al-Quran dan hadis. Apakah nabi dan rasul benar-benar maksum? Lalu, kenapa beberapa dari mereka digambarkan pernah berdosa atau bersalah? Dalam buku klasik ini, teolog, filsuf, dan ahli tafsir abad ke-7 H Fakhruddin ar-Razi menyampaikan setidaknya lima belas argumentasi yang kukuh, koheren, rasional, dan filosofis untuk menangkis, membela, sekaligus menegaskan kemaksuman para nabi dan rasul. Buku ini menjadi semacam pleidoi terhadap kalangan yang meragukan kemaksuman mereka. Penting dibaca oleh siapa saja.
Zaman ini adalah ketika kita menyaksikan krisis berbahasa dalam beragama. Beragam aliran (mazhab politik) keagamaan, organisasi keagamaan, beragam strategi agamawan dalam dakwah, termasuk teknologi (media) pengeras suara, semua berebut saluran-saluran media agar mendapatkan perhatian. Ada yang merasa bahwa suara keras adalah pilihan (bahasa) beragama yang niscaya agar didengarkan bahkan menang, sementara jalan sunyi hanya pantas bagi orang atau kelompok yang lemah. Agama jadi sangat riuh bahkan terdengar gaduh. Buku karya Prof. Dr. Quraish Shihab ini adalah suara sejuk yang memposisikan agama sebagai hikmah dan teladan. Prof. Dr. Quraish Shihab tidak sepenuhnya menggunakan jalan sunyi, tapi juga tidak memakai bahasa keras. Dia memilih jalan tengah: suara teduh yang mengatasi suara gaduh dan keras yang memicu kebencian dan dengki, juga suara sejuk yang mendekatkan hidup pada kedamaian hati. Buku Lentera Hati: Pijar Hikmah dan Teladan Kehidupan adalah usaha mengembalikan intisari agama sebagai nasihat, sebagaimana hadis masyhur Nabi Muhammad saw.