Kamus Besar Bahasa Indonesia

Penyusunan kamus merupakan upaya kodifikasi bahasa yang menjadi bagian dari pembakuan suatu bahasa. Kamus besar adalah kamus yang memuat kekayaan suatu bahasa sampai pada waktu tertentu, yang disusun dalam bentuk lema atau entri, lengkap dengan segala nuansa maknanya. Nuansa makna kata diuraikan dalam bentuk definisi, contoh, sinonim, atau parafrasa, disertai dengan label pemakaian kata dan maknanya (label ragam bahasa).Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat ini merupakan kamus ekabahasa yang memuat kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Kamus ini disusun secara komprehensif. Berbeda dari edisi sebelumnya, kamus edisi ini mengalami perkembangan, baik dari segi jumlah lema, perkembangan makna yang terlihat dalam penjelasan (definisi) lema, dan urutan penyusunan sublema.Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat ini dapat membantu dan menambah wawasan Anda dalam berpikir, berekspresi, dan berkomunikasi dalam segala bidang karena kamus ini memuat:+ lebih dari 90.000 lema dan sublema+ berbagai kosakata bidang ilmu+ contoh pemakaian untuk memudahkan pemahaman makna kata bagi pengguna kamus+ lebih dari 2.000 peribahasa yang merupakan kekayaan bahasa Indonesia+ aksara daerah yang juga merupakan kekayaan budaya Indonesia+ beberapa aksara asing, seperti Yunani, Arab, dan Sirilik untuk menambah wawasan pengguna kamus+ nama daerah di Indonesia beserta jumlah penduduknya+ nama dan ibu kota negara serta bahasa dan mata uang di seluruh dunia+ kata dan ungkapan daerah+ lebih dari 2.000 kata dan ungkapan asing+ singkatan dan akronim+ tanda dan lambang+ sukatan dan timbanganPendek kata, pengguna kamus dapat berkonsultasi dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat ini dalam berbahasa Indonesia.

Jurus Kilat Jadi Montir Profesional Secara Otodidak

Memiliki kendaraan pribadi khususnya motor sudah menjadi kebutuhan pokok sebagai alat transportasi yang sangat efisien dan efektif, baik dari segi nilai ekonomis maupun perawatannya. Agar motor tetap selalu dalam kondisi prima dalam jangka waktu yang lama, motor diperlukan perawatan secara berkala danterus menerus.Buku JURUS KILAT JADI MONTIR PROFESIONAL SECARA OTODIDAK hadir kepada semua orang sebagai panduan praktis dalam memelihara motor yang disampaikan secara lengkap, sistematis dan terarah dengan bahasa ringan yang dapat dimengerti oleh siapa pun, ditunjang dengan gambar-gambar pendukung mengenai peralatan dan bagian motor yang makin mempermudah memahami dan menguasai keberadaan motor dengan segala gangguannya. Mulai dari pengenalan mesin, istilah dasar seputar mesin, pengenalan komponen mesin, pengenalan alat-alat dan special tool, sistem pemasukan bahan bakar, mendeteksi masalah pada motor hingga service dan cara perawatan yang jitu.Buku ini juga dilengkapi dengan VIDEO CD PRAKTIK langkah demi langkah yang akan membimbing setiap orang untuk dapat mengatasi segala permasalahan motor yang dihadapi dengan mudah.Dengan buku ini, siapa pun dapat menjadi seorang montir yang handal dan profesional secara otodidak tanpa harus melalui satu pendidikan mekanik formal dan khusus, baik hanya sekedar untuk kebutuhan pribadi maupun dijadikan sebagai satu peluang usaha yang sangat menjanjikan penghasilan yang luar biasa.

Haji Tamatu : Haji Tangi Mangan Turu

Haji Tamatu adalah buku yang menyuguhkan wajah lain dunia haji Tanah Air. Ditulis dengan gaya humor yang cerdas, kocak, ringan, dan asyik dibaca, buku ini bagai mata air informasi yang menyegarkan dahaga carut-marut perhajian. Tidak hanya sarat banyolan dan plesetan, tapi juga kaya sindiran dan kritiktentu dengan bahasa yang tetap jenaka dan sederhana.Didasarkan pada pengalaman pribadi penulisnya sewaktu menjalani ibadah haji ONH biasa, buku ini memuat 99 catatan lucu dan menggelitik tentang haji: dari peristilahan, pengelolaan, hingga pelaksanaan ibadah haji; dari menjelang keberangkatan para jamaah menuju Tanah Suci hingga saat mereka hendak kembali ke Tanah Air. Jika Anda kerap emosi melihat wajah perhajian Indonesia, buku ini perlu Anda baca, supaya Anda bisa tertawa! ***Sukendra Martha lahir di Desa Prajawinangun (dulu Srombyong), Gegesik, Cirebon, pada 12 September 1954. Aktif menulis sejak menjadi mahasiswa Geografi UGM Yogyakarta (1973-1979). Beberapa artikelnya terkait agama dan geografi, misalnya: Peta Agama Dunia Itu: Suatu Evaluasi Kartografis, (Arena, Majalah Mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1979) dan Kemungkinan Kegunaan Citra Thermal Infrared (TIR) untuk Mengenal Periodisasi Aktivitas Masjid Syuhada Yogyakarta, (Survey dan Pemetaan, Majalah Ikatan Surveyor Indonesia/ISI, 1981). Buku yang pernah diterbitkan antara lain: Geografi Islam dan Geografiwan Muslim (LP2S Panji Wirama, Yogyakarta, 1994)kumpulan artikel yang terbit di koran mingguan Australian Muslim Times, Sydney-Australia; dan 100 Anekdot Ubudiyah (Pustaka Pesantren LKIS, 2004).Sewaktu belajar di University of New South Wales (UNSW), Australia, dia pernah ditunjuk sebagai Vice PresidentMuslim Student Association (MSA) dan pernah aktif dalam organisasi keagamaan masyarakat Indonesia di sana: Centre for Islamic Dakwah and Education (CIDE). Kini, suami Retno Indro Estuti dan bapak tiga anakLayung Paramesti Martha (25), Lalita Paraduhita Martha (22) dan Tawang Amuhara Martha (17)ini masih tercatat sebagai pengajar tidak tetap pada Program Studi Pendidikan Geografi FKIS, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta. Sejak 1979, dia aktif bekerja di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), Cibinong, Bogor.Pernah menjalankan ibadah umroh tahun 2003 dan ibadah haji tahun 2005 dengan ONH biasa, yang menginspirasi terbitnya buku ini.