Istana Jiwa : Langkah Perempuan di Celah Aniaya

TERJADINYA kudeta militer 1965 merupakan titik balik dalam sejarah Indonesia. Beberapa perwira progresif tapi kurang perhitungan menculik dan membunuh beberapa jendral angkatan darat. Meskipun pemimpin partai sangat sedikit yang terlibat, Soeharto menuduh PKI mendalangi kudeta ini. Sebuah kampanye massa diselenggarakan dengan menggunakan fitnah seksual di mana anggota organisasi perempuan Gerwani yang progresif, dituduh menyayat-nyayat dan mengebiri para jenderal sambil telanjang menarikan tarian harum bunga. Ratusan ribu perempuan sosialis dan laki-laki dibunuh atau dipenjarakan selama bertahun-tahun, bahkan tanpa proses hukum. Novel ini menggambarkan suasana politik dan sosial pada bulan-bulan terakhir tahun 1965. Penu;os menggambarkan dengan jelas sketsa penderitaan orang-orang biasa yang tidak menyadari berlangsungnya sebuah genosida serta penantian yang panjang dari para isteri dan anaka-anak yang menunggu suami-suami dan ayah mereka yang tiba-tiba lenyap tanpa ada proses hukum atau mereka yang digiring untuk melakukan kerja paksa di Pulau Buru. Saat pulang ke rumah yang mereka tunggu-tunggu sejak lama malah berubah menjadi kekecewaan. Novel sejarah ini merupakan penghargaan untuk para perempuan, anak-anak dan laki-laki biasa yang hidup dirusak oleh kekacuan politik yang tidak mereka ketahui akan tetapi dengan dasyat mempengaruhi kehidupan mereka hingga saat ini.Dr. Saskia E Wieringa, Direktur Aletta, Institute for Women's History Amsterdam

Rahasia Haji : Berjumpa Allah Di Ka'Bah Di Hati

"Haji lebih agung daripada yang dapat dipahami pikiran! Setiap kali aku pergi berhaji, aku merasa telah banyak belajar dan bahwa perjalanan hajiku yang berikutnya akan merupakan pengulangan semata. Akan tetapi, aku terkejut, dugaanku meleset! Dan, kalian, pembaca yang budiman, jangan berpikir bahwa apa yang aku katakan di sini adalah semua apa yang akan kalian ketahui dari pengalaman berhaji! Tidak, tidak, tidak! Ini bukanlah buku yang bertujuan menggambarkan ibadah haji. Ini hanyalah sebuah katalis untuk membuat kalian berpikir. Buku ini adalah hasil dari kemampuanku yang terbatas dalam menganalisis dan merangkum pertunjukan penuh mukjizat dan simbol yang manajer panggungnya adalah manajer dunia ini. Tampaknya aku seperti mencoba menuangkan samudra ke dalam sebuah cangkir!!?! Setiap kali aku pergi berhaji, aku mencoba meluruskan sebagian perbuatanku yang terdahulu," tetapi aku selalu menemukan tanda-tanda dan pertimbangan yang baru. *** "Sekiranya saya telah membaca karya Ali Syariati ini sebelum menunaikan ibadah haji, tentu perjalanan spiritual saya akan lebih berkualitas." Ahmad Syafii Maarif "Bahasan tentang haji yang sarat dengan sentuhan filosofis rasional, yang dapat memantapkan kepuasan spiritual dan membangkitkan ruhul jihad untuk menegakkan keadilan, kejujuran, dan keunggulan." Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl, cendekiawan Muslim "Ali Syariati adalah intelektual pewaris haji Nabi Ibrahim a.s. Kajian buku ini menembus alam hakikat tingkatan haji para nabi dan wali-wali Allah." K.H. Drs. Muchtar Adam, pemimpin Pesantren Babussalam, Bandung Sebuah karya besar yang benar-benar mampu mengungkap filosofi ibadah haji: sangat mendalam, memikat, dan menyentuh benak dan kalbu." Ahmad Rofi' Usmani, penulis bestseller Rumah Cinta Rasulullah

Nusantara Dalam Piringku: Merayakan Keberagaman Pangan Pokok

Indonesia memiliki beragam jenis bahan pangan yang dikonsumsi sebagai penghasil karbohidrat. Ada sagu, jagung, beras, umbi-umbian, pisang, sorgum, dan lainnya. Meski beragam pilihan, ternyata umumnya masyarakat Indonesia lebih banyak mengonsumsi beras. Konsumsi beras yang tinggi adalah buah kebijakan yang menomorsatukan beras sebagai pangan utama, dengan mengabaikan pangan pokok lainnya yang sudah dikonsumsi masyarakat secara turun temurun. Akibatnya, terjadi kastanisasi bahan pangan pokok. Mereka yang mengonsumsi nasi (beras dari padi) dianggap lebih sejahtera dan berkelas keti mbang yang tidak.Anggapan bahwa mengonsumsi beras lebih bergengsi dibandingkan bahan pangan pokok lainnya, juga mengancam kosa kata yang berkaitan dengan budidaya serta pengolahan pangan pokok nonberas. Hilangnya kosakata Bahasa daerah yang menjelaskan tentang budidaya serta pengolahan pangan pokok nonberas berarti hilanglah salah satu lumbung pasokan Bahasa Indonesia. Lebih jauh, identi tas masyarakat setempat yang diwujudkan dalam kosakata pangan pokok akan lenyap jika budidaya dan konsumsi pangan pokok nonberas tak lagi ada. Apa yang lebih menyedihkan dari kehilangan identi tas, pengetahuan lokal, dan Bahasa?Buku ini mengupas bagaimana pangan pokok Indonesia yang beragam mewarnai pola budaya serta perilaku masyarakat Indonesia. Pangan pokok Indonesia mewarisi sejarah lakon Nusantara dan perjumpaan dinamis dengan berbagai budaya dunia. Pangan pokok, akhirnya bukan perkara pertanian yang mendarat di perut semata, tetapi juga pengikat dan penyimpul identi tas kultural, sosial, Bahasa Indonesia, sekaligus penyaksi peradaban Bangsa. Mari kita rayakan keberagaman pangan pokok kita bersama!

101 Lagu Nostalgia Era 70An

A. Riyanto: Hilang Permataku; Sepanjang jalan Kenangan; Mawar Berduri Bade Manubutu: Widuri Alfin:Semalam di CianjurAnita Tourisa: Selendang MerahBimbo: Flamboyan; Melati; Tuhan; Balada Seorang Biduan;Adakah Suara Cemara; Melati dari Jaya Giri; Abang BecaBenyamin S. & lda Royani: Abang Pulang Bob Tutupoli: Andaikan; Tiada Maaf Bagimu Broery Pesolima: Biar Bulan Bicara; Pergi untuk Kembali;Seuntai Bunga Tanda Cinta Deddy Damhudi: GubahankuD'lloyd: Semalam di Malaysia; Rintihan Hidup; Mengapa Harus Berjumpa;Titik Noda; Cinta Hampa; Tak Mungkin; Sepanjang Lorong Gelap Edi Silitonga:Adakah Cinta Abadi; Biarlah Sendiri Ernie Djohan: Mutiara yang Hilang; Senja di Batas Kota; Teluk Bayur;Kau Selalu di HatikuFary Farina: Pusara Cinta; Menanti di Bawah Pohon KambojaCombloh: Kugadaikan Cintaku; Berita Cuaca Grace Simon: Sebelum Kau Pergi; Senja Kelabu lis Sugianto: Jangan Sakiti Hatinya Ismail MZ: Sabda Alam Fioole: Surat UndanganJimmy Samolo: Selendang Sutera Koes Plus: Penyayi Tua; Mari-mari; Layang-layang; Cubit-Cubitan;Angin Laut; Kapan-kapan; Cincin Permata; Kolam Susu;Buat Apa Susuah; O La La; Diana; Bujangan;Dara Manisku; Pelangi Krisbiantoro:Aryati; Juwita Malam; Rindu Lukisan Lilis Suryani:Kisah Cinta Lily Marlene:Sebiduk di Sungai Musi Panbers: Pilu; Pergi & Berlalu; Terlambat Sudah;GerejaTua; Kisah Cintaku; MusafirRafika Duri: Selamat Tinggal; Tirai Rani:Setangkai Anggrek Bulan S. Warno: Sapu Tangan Merah Jambu Surni Warkinan: Senja di Kaimana Tetty Kadi: Layu Sebelum Berkembang; Senandung Rindu;Semalam di Kuala Lumpur; Bunga Mawar; Tanpamu;The Mercy's: Gara-gara Cinta; Ayah; Usah Kau Harap; Hidupku Sunyi;Biarkan Ku Sendiri; PadamuTuhan Titiek Puspa: Cinta; Bing; Jatuh Cinta; Mina Gadis Dusun; Bimbi;Pantang Mundur; Si Hitam Manis; Percaya, Harapan dan Cinta The Rollies: Aku Tetap Aku; Salam Terakhir; Setangkai Bunga Titik Sandhora: Gunung Fujiyama; Hatimu Hatiku

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?