Masa Depan Dunia Setelah Covid-19

Pandemi Covid-19 berdampak sangat luas dalam kehidupan,bahkan belum pernah dirasakan umat manusia pada bisnis,ekonomi, dan masyarakat. Dampak tersebut kemungkinanakan membayangidalam cara yang buruk dan baikpadatahun-tahun dan dekade mendatang. Tentu saja, ini akan berdampakpada bagaimana kita bekerja, di mana kita tinggal, dan seperti apaindustri yang berbeda di masa depan.Agar dapat beradaptasi dengan dampak tersebut, kita perlu memilikikerangka kerja futuristik untuk menghadapi potensi perubahanjangka panjang, tantangan, dan peluang yang bakal terjadi setelahpandemi, terutama perubahan penyakit, krisis ekonomi, serta masadepan pekerjaan, pendidikan, perawatan kesehatan, rantai pasokandan kebiasaan konsumsi, serta dinamika lainnya.Buku ini merupakan upaya untuk mengintegrasikan lanskap yangberubah dengan cepat karena Covid-19, dengan harapan danstrategi jangka panjang. Mengacu pada penelitian, kursus, danmateri pelatihan dari program di Futurist Institute, sebuah lembaga"peramal'' masa depan yang dikomandani sang penulis, buku inimenawarkan perspektif futuristik strategis untuk menghadapiperubahan-perubahan tersebut."Buku ini padat informasi meskipun relatif tipis. Disusun dalambeberapa minggu setelah Covid 19 merebak. Luar biasa!"Liju Jose, Amazon.com"Jason melakukan pekerjaan yang hebat untuk menganalisis setiapelemen dan melangkah lebih jauh untuk membuat Anda berpikirtentang efek riak Covid-19."Jason Davis, Amazon.com

Everything Is Alright - Sekuntum Mawar Untuk Negeri

Menulis adalah terapi. Itulah yang dirasakan Sri Damayanty Manullang, perempuan Toba-Samosir (Sumatera Utara) yang telah sukses menggapai mimpinya menjadi Doktor dan mengajar di kampus Marseille, Prancis.Di tahun 2009, dia seolah terkena tsunami hidup; gagal masuk ke Senayan sebagai anggota legislatif dan juga gagal menikah dengan tunangannya. Hal tersebut membuat air matanya turun seperti hujan deras di bulan Desember. Ketidakmampuan memilih tinggal di Indonesia untuk urusan tanggung jawab ilmu atau di Prancis untuk urusan cinta, telah membuatnya gamang dan akhirnya harus menelan pil pahit; tidak mendapatkan dua-duanya.Dalam buku ini, dia menuliskan pengalaman hidupnya; masa kecil di daerah Toba-Samosir yang menyenangkan, masa ketika untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di kota Paris, masa-masa patah hatinya, sampai dengan berbagai pengalaman yang telah mengantarnya meraih gelar HDR (Doktor besar) dari Universitas Aix Marseille di Prancis Selatan pada Juli 2011.Nyatanya, setelah selesai menulis, Sri Manullang mendapatkan kembali semangatnya. Kini, ilmu Competitive Intelligence yang telah dipelajari di Prancis akan masuk dalam program pendidikan nasional dan telah disahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.Baginya, tulisan ini adalah terapi untuk melangkah dengan pasti melanjutkan rencana dan program yang sudah menanti because life must be continued and be meaningful.

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?