Zaid bin Tsabit adalah salah seorang sahabat nabi yang berjadsa besar dalam mengumpulkan setiap ayat suci Al Quran menjadi kitab seperti sekarang ini. Ia beasal dari suku Khazraj di Madinah. Pada umur 11 tahun ia telah masuk Islam. Ia tak henti-hentinya menghafal Al Quran. Mata hati Zaid semakin mantap dalam menyelami isi dan arti Al Quran. Di tulisanya ayat demi ayat wahyu Tuhan tersebut di pelepah kurma atau di kulit kambing dan batu. Hingga akhirnya ia berhasil mengumpulkan mashaf Quran.Jasa tersebut merupakan jasa terbesar yang berlaku sepanjang jalan kehidupan manusia. Jasa Zaid bin Tsabit terhadap dunia Islam sangat besar. Jasanya meliputi dunia hingga ke akhirat.
Umeir tadinya adalah seorang panglima perang kafir Quraisy yang ahli strategi dan kerapkali bertugas memata-matai gerak gerik musuh. Ia pun tajam dan teliti dalam menghitung kekuatan lawan. Tapi, berkat pendekatan kepada Rasulullah untuk membebaskan anaknya dari tawanan kaum Muslimin, Umeir justru tertarik masuk Islam. Buku yang disusun ini menggambarkan bagaimana ketika ia menjadi tokoh panglima perang bangsa Quraisy yang kemudian masuk Islam dan sempat terlibat dalam Perang Badar, kepergiannya ke Mekah untuk menuntut ilmu, persahabatan dengan Shafwan bin Umaiyah yang kafir sampai Shafwan masuk Islam.
Kerinduan Usamah untuk bertemu sang Khalik menandakan bahwa ia merupakan sahabat Nabi yang shaleh dan sangat taat beribadah kepada Allah SWT. Anak dari Zaid bin Haritsah yang terkenal sebagai pahlawan perang Mut'ah ini sangat dekat hubungannya dengan Rasulullah. Ia menjadi panglima termuda dalam sejarah Islam. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana bibit keberanian telah tertanam sejak kecil sampai ia memenangkan beberapa pertempuran dengan kaum kafirin. Usamah bin Zaid menjadi salah seorang sahabat yang paling disayang Rasulullah karena akhlak dan keberaniannya.Kisah lainnya di-ungkap dalam buku ini adalah tentang kelahiran Usamah, menjadi panglima perang termuda pada Perang yang terjadi di Mekah, Perang Hunan, Perang Thaif, dan Perang Mut'ah. Atas jasa dan keberanian Usamah, rasulullah pun memuliakannya, sampai kisah wafatnya Usamah bin Zaid.
Zubair bin Awwam adalah seorang kepercayan Rasulullah Saw. Ia merupakan salah satu benteng yang melindungi Nabi dari bahaya. Dalam setiap peperangan, Zubair bin Awwam selalu berada di barisan paling depan. Tujuannya hanya satu, yaitu ingin mati sebagai syuhada di medan perang. Dapat dikatakan bahwa keberaniannya bagaikan seribu ekor singa perkasa.Zubair seorang sahabat yang sangat merindukan datangnya ajal. Kematiannya di medan perang menjadi idamannya setiap waktu. Jiwanya senantiasa resah dan gelisah hendak kembali ke haribaan Allah SWT. Ketika maut datang menjemput bibirnya tersenyum bahagia.
Suhaib bn Sinan adalah anak seorang pejabat kaya di Persia, tetapi tatkala perang antara bangsa Persia versus Romawi berkecamuk, Suhaib menjadi tawanan/budak yang diperjualbelikan. Hati dan budi pekertinya yang mulia, serta kemahirannya dalam memanah dan lempar lembing telah membawanya pada Nabi dan Islam. Suhaib selalu hadir pada syiar-syiar Nabi di mana pun berada dan termasuk sahabat yang setia. Perjalanan hidup, perjuangan, sampai wafatnya Suhaib diuraikan lengkap dalam buku ini.Selain itu, dikisahkan pula bahwa sebenarnya sejak kecil Suhaib bin Sinan adalah keturunan pemuka atau pejabat Persia, tetapi beliau lebih memilih hidup menjadi budak sederhana yang kemudian dibebaskan. Suhaib juga adalah seorang ahli memanah dan lempar lembing, terlibat dalam Perang Uhud, Ia pengikut setia Nabi, seorang yang dermawan, masa tua Suhaib, sampai wafatnya Suhain bin Sinan.
Thaihah bin Ubaidillah adalah seorang pedagang yang selalu berdagang dari kota ke kota. Dalam perang Uhud, Thalhah bin Ubaidillah sangat berjasa melindungi Rasulullah Saw. sampai-sampai jari-jari Thalhah terputus beberapa buah. Thalhah bin Ubaidillah adalah seorang yang dermawan. Semua harta bendanya dipergunakan di jalan Allah atas kedermawanannya. Nabi memberi gelar Thalhah si Pemurah dan Thaihah si Dermawan.Thalhah hidup di tengah-tengah jamaah kaum muslimin dengan semua pengorbanannya. Demi Islam, ia tidak pernah menolak apa pun termasuk mengorbankan jiwanya sendiri.Bersama kawan seperjuangannya, Thalhah memperkuat barisan Islam dan saling mengukuhkan tangan untuk membangun tiang-tiang dan persendian Islam.Semua harta bendanya dipergunakan untuk berkhidmat kepada agama Islam. Bagi Thalhah, kekayaan miliknya merupakan pelita yang diharapkan akan dapat menerangi langkahnya kelak di akhirat.
Abdullah bin Mas'ud adalah seorang pengembala kambing yang sangat bertanggung jawab akan binatang gembalanya. Ia mendapatkan kedudukan terhormat di sisi Nabi berkat keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Ia menjadi pusat kebencian kaum Quraisy karena keberaniannya membaca ayat Al Quran di hadapan majelis kaum Quraisy dengan lantang. Dalam Perang Badar, Abdullah bin Mas'ud berjasa karena berhasil memenggal kepala Abu Jahal, musuh kaum muslim terbesar.Selain jasanya di arena pertempuran, Abdullah bin Mas'ud juga terkenal memiliki suara yang paling merdu ketika membacakan ayat-ayat suci Al Quran. Ada satu riwayat menerangkan, jika sedang membaca Al Quran, malaikat turun untuk mendengarkan suara beliau.
Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar adalah orang yang selalu memegang teguh prinsip hidupnya. Pada saat pepecahan di kaum muslim, ia adalah orang yang tidak memihak golongan manapun. Semua yang ia lakukan senantiasa dikerjakan dengan penuh ketawakalan. Lidahnya yang terlatih baik oleh bimbingan Nabi dan ayahnya Umar, menjadikan ia sahabat Nabi yang tiada cela.Kepribadian Abdullah bin Umar keras dan teguh dalam memegang amanah. Tangan dah hatinya lepas dari perbuatan tercela. Ia bagaikan sebuah gunung mulia yang berisi permata hikmah serta kebijaksanaan.
Kekejaman dan kekejian bangsa Quarisy terhadap orang-orang Islam yang telah mengikrarkan syahadat, sangatlah tidak berperikemanusian. Tindakan ini pula yang kerapkali mendera sahabat Bilal bin Rabah, seorang budak suku Habsyi. Puncak penyiksaan terhadap Bilal oleh kaum kafir Quraish adalah tatkala ia ditindih batu besar di tengah gurun pasir dan tubuhnya diseret sampai jauh. Tapi, di hati Bilal hanya ada Allah. Dalam masa kenabian, Bilal terkenal sebagai seorang muadzin yang mengumandangkan azan setiap tiba waktu shalat. Selain tentang Bilal, dalam buku ini dikupas pula tentang masuk Islamnya Abu Bakar dan Raja Habib bin Malik, berkobarnya Perang Badar, serta mukjizat Nabi membelah bulan.Buku ini secara lengkap mengisahkan pula tenang Bilal yang terlahir sebagai budak, masa pembebasan Bilal dari perbudakan, kehidupan Bilal di masa Raja Habib bin Malik, keterlibatan Bilal dalam Perang Badar, sampai wafatnya Bilal menghadap Allah SWT.
Berbahagialah Nabi Muhammad Saw. karena beliau dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang keimanan dan ketaqwaannya sangat kuat. Salah satu sahabat beliau yang memiliki pengetahuan agama yang luas, khususnya dalam ilmu fiqih ialah Muadz bin Jabal. Pemahaman dan kecerdasan Muadz dalam ilmu agama menyerupai Umar bin Khatab dan cara beribadahnya menyerupai Nabi Ibrahim as. Semoga Allah merahmati Muadz bin Jabal.Di dalam buku ini pun dikisahkan tentang lingkungan yang penuh konflik dan penderitaan pada saat Muadz bin Jabal lahir, ketekunan Muadz dalam menguasai ilmu Fiqih, kehdupan Muadz yang akrab dengan masyarakat, sikap lapang dada, serta keterlibatan Muadz dalam Perang Hunain sampai wafatnya Muadz.
Jafar bin Abi Thalib adalah saudara Nabi yang dikaruniai kelebihan dalam hal berbicara dan bertutur pikiran. Tanya jawab antara kaisar Negus dan Jafar bin Abi Thalib merupakan jembatan penentu apakah kaum muslim berhak menetap di Abbesenia atau kembali pulang ke Mekah dan kembali menerima siksaan dan hinaan kaum Quraisy.Jafar bin Abi Thalib merindukan kematian sebagai syuhada. Arwahnya resah hendak kembali ke pangkuan ilahi Rabbi. Pada saat perang Mu'tah, Jafar bin Abi Thalib gugur sebagai syuhada. Kini arwahnya telah tenang dan tenteram menetap di perkampungan surga bersama para syuhada lain yang juga gugur dalam memperjuangkan syair Islam.
Imran bin Hushain bagaikan pelita yang tak pernah kehabisan minyak. Jika tengah melaksanakan ibadah, ia bagaikan ke dalam lipatan bumi yang sunyi. Dirinya seolah-olah dalam gumpalan cahaya kesucian Illahi Rabbi. Akibat kemantapan dan kezuhudannya, jiwanya bagaikan terbang menghadap Allah. Ia bagaikan malaikat yang hidup di lingkungan malaikat.Cara beribadah Imran bin Hushain kepada Allah SWT telah mencapai tingkat tinggi. Ketika beribadah, ia seperti mampu mematikan seluruh indranya. Ia telah mampu menembus dinding penutup yang memisahkan antara dunia dan akhirat. Baginya hidup hanya sebagian kecil dari tugas manusia di atas dunia fana ini. Oleh sebab itu, hatinya dihadapkan kepada ajaran agama dan kebesaran Allah SWT.
Di hadapan Allah SWT, seorang budak ataupun bangsawan tidaklah jadi pertimbangan. tetapi, keshalehanlah yang menjadi penilaian utama. Khabab bin Arats juga tadinya adalah seorang budak yang kemudian oleh Allah diberi hidayah sehingga ia muslim yang taat.Ia juga seorang pandai besi yang andal. Khabab merupakan salah seorang sahabat Nabi yang setia. Pada awal-awal masa keislamannya, Khabab juga pernah menerima perlakuan keji kaum kafir Quraisy. Tetapi, keimanan pula yang telah menyelamatkan jiwanya dari kemusyrikan.
Mush'ab bin Umair adalah pemuda tampan, penuh dengan semangat kemudaan yang bergelora. Pribadi Mush'ab bin Umair tampak berkilau di antara bayangan pribadi para pemuda lainnya yang ada di Mekah. Selain tampan, namanya paling harum berkat keluhuran kepribadiannya yangbaik dan terpuji.Mush'ab bin Umair adalah sahabat Nabi yang masuk Islam pada golongan pertama. Dia adalah anak orang kaya yang sangat disayangi dan dimanja oleh keluargannya. Demi ketauhidan yang diyakininya, ia rela meninggalkan semua kesenangan serta kemewahan hidup yang selama ini diperoleh dari orang tuanya. Kesetiaannya kepada Islam dan Nabi ditunjukkan dalam perang sebagai syuhada. Ia gugur bersamaan dengan paman Nabi yang bernama Hamzah.
Abdullah bin Zubair adalah putra Asma binti Abu Bakar Siddiq sahabat Rasulullah. Dalam usia 17 tahun, Abdullah telah mengikuti peperangan yang terbesar di Afrika. Ketaqwaan serta kesalehannya mengangkat dia ke tempat terhormat di samping Rasulullah dan sahabat lain.Abdulullah bin Zubair adalah seorang khalifah yang paling tinggi kemampuannya dalam politik. Ia cerdik seperti seekor kancil dan berani bagaikan singa. Pada pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, ia menjadi penghalang yang sulit untuk ditaklukkan. Abdul Malik bin Marwan memilih Hajaj bin Traqif, manusia paling keji dalam membunuh musuhnya, untuk menghancurkan pengaruh Abdullah bin Zubair yang pada saat itu menjadi Amirul Mu'minin.
Uwaimir bin Malik Al Khazraj atau Abu Darda adalah seorang pedagang yang sukses. Sebelum masuk Islam, Abu Darda adalah penyembah berhala yang sangat taat. Setelah ia masuk Islam, hampir tak ada waktu baginya selain untuk menyembah Allah SWT. Pengetahuan yang telah ia gali dari ayat-ayat Al Quran membawanya menjadi seorang ulama. Ia berusaha denan sekuat tenaga untuk menyebarkan syiar Islam.Abu Darda melangkah terus menguakkan masa kebodohan dengan keimanan dan ketaqwaan sampai akhirnya mampu menapai tingkat ulama besar di zaman Rasulullah Saw.banyak suri tauladan yang ditinggalkan untuk bekal hidup umat manusia agar langkahnya tidak terlempar ke dalam lembah kehinaan. Baginya dunia dan harta kekayaan hanya menghambat pengabdiannya kepada Allah SWT.
Abu Musa Al Asy'ari sebelum masuk Islam, ia bernama Abdullah bin Qais. Ia temasuk prajurit Islam yang gagah berani, cerdas, ahli hukum, dan penuh keikhlasan. Suaranya yang merdu bagaikan seruling melantunkan ayat demi ayat suci AL Qur'an yang dibacanya mampu menggetarkan hati siapa saja yang sempat mendengarnya.Ketaqwaan sera keimanannya menjadi satu dalam jiwa yang saleh dan zuhud. Pengetahuannya di dalam bidang agama cukup dalam. Pengorbanan serta perjuangannya dalam sejarah Islam patut dikenang dan dihargai.
Abdullah ibnu Rawahah adalah orang yang paling waspada dan jeli untuk mengawasi gerak-gerik munafik pada masanya. Selain itu, ia memiliki bakat tulis-menulis serta menciptakan syair. Susunan kata serta untaian kalimat yang disusunnya selalu berisikan syair-syair yang menggambarkan keagungan dan kebesaran Allah SWT. Hidupnya diabadikan hanya untuk memuja keagungan Allah SWT.Keahlian Abdullah ibnu Rawahah dalam menulis syiar dibaktikan untuk kebesaran panji-panji Islam yang dibawa Muhammad Saw. Akan tetapi, pada saat peperangan memanggil dirinya untuk ikut mempertahankan agama, ia tidak berpangku tangan. Abdullah ikut terjun dalam kancah peperangan yang dipimpin melawan musuh sangat memukau.
Qais bin Sa'ad tampaknya ditakdirkan untuk menjadi seorang dermawan yang alim, setia atau loyal pada Rasulullah sebagai pemimpin, serta ahli strategi perang ulung. Di manapun ia berada akan selalu berusaha menegakkan keadilan dan kebenaran. Bahkan, ketika kekuasaan kekhalifahan berpindah dari tangan Hasan bin Ali kepada Muawiyyah, Qais mengambil langkah yang tegas, yaitu mundur dari panggung politik karena dalam pandangan beliau, kepemimpinan Muawiyyah sudah melenceng dari kebenaran Islam. Inilah sebagian kisah Qais bin Sa'ad yang diuraikan dalam buku ini. Selain itu, diuraikan pula tentang masa kanak-kanak Qais sampai terjungkalnya ke-khalifah Hasan bin Ali.Di dalam buku ini pun dikisahkan tentang kehidupan keluarga Sa'ad yang menderita padahal beliau adalah putra Pemuka Suku Khazraj, kecerdikan dan kedermawan Sa'ad, keberanian Qais, Qais menjadi Gubernur Mesir, keterlibatan Qais dalam Perang Siffin, dan kesetiaan Qais pada Hasan bin Ali.
Dalam sehari semalam, minimal lima kali kita menghadap ke Qiblat di dalam shalat. Urusan sehari-hari kita pun tak pernah lepas dari Qiblat; berdoa, menyembelih binatang, membaca Al-Qur'an, hingga urusan buang air di toilet. Bahkan ketika kita wafat nanti, pun mayat kita akan dihadapkan ke Qiblat.Demikian pentingnya Qiblat, begitu mulianya. Namun, adakah kita pernah berpikir untuk memahami lebih jauh arah yang demikian penting ini?Buku ini dapat menemani Anda menggali pemahaman yang lebih utuh tentang Qiblat: mulai dari Sejarah Qiblat, Kisah Perubahan Arah Qiblat, Hukum Syari'at Menghadap Qiblat berikut hikmah yang terkandung di dalamnya, Fatwa-Fatwa Kontemporer tentang Qiblat, hingga cara sederhana menghitung dan meluruskan Qiblat Anda.Dengan rumus-rumus dan contoh aplikatifnya yang demikian simpel, Anda bahkan hanya membutuhkan sebuah kalkulator untuk mencari ketepatan arah shalat Anda.