Bila kita perhatikan orang-orang di sekitar, betapa banyak yang mendapatkan cobaan dan bencana sehingga mereka semua pernah mengalami rasa duka dan kesedihan. Orang miskin bersedih dan menderita karena kemiskinannya, yang tua masih bersedih dan menderita sedangkan dia sudah tua, yang muda bersedih menghadapi tantangan hdup, wanita merasa terhina dan lemah, dan laki-laki merasa berat memikul tanggung jawab. Inilah kehidupan dunia yang senantiasa diuji dengan berbagai cobaan seperti tiada akhir. Namun, mengapa harus bersedih, sampai kapan harus bersedih, dan bukankah setiap orang dapat menggapai kebahagiaannya?Buku ini berisi penjelasan singkat tentang hakikat ujian yang menimpa manusia dan sebab-sebabnya, serta petunjuk Rasul dalam memghadapi kesedihan dan kiat menggapai kebahagiaan.
Beliau adalah idola sepanjang masa, teladan sepanjang hidup manusia, panutan terbaik, dan juga tokoh legendaris yang pernah ada di permukaan bumi.Keteladannya tidak hanya tampak dalam kancah dakwah, muamalah, ibadah, iqtishaadiyah (ekonomi), siyaasah (politik), namun bahkan di semua lembaran kehidupan. Sampai-sampai tata bicara, tawa dan canda beliau tidak luput dari perhatian orang-orang di sekelilingnya.Beliau adalah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, nabi akhir zaman, manusia terbesar yang pernah dilahirkan oleh sejarah.Buku Kepribadian Rasulullah ini, mengajak Anda menyelami sosok, perilaku dan kebiasaan sehari-hari Rasulullah. Termasuk bagaimana Rasulullah berpakaian, bersisir, bersarung, bersorban, bercincin hingga menanggalkan kedua sandalnya. Tidak hanya itu, minuman dan makanan favorit hingga minyak wangi kesukaan beliau juga turut dipaparkan.Banyak hal baru yang jarang tersingkap dari kehidupan Rasulullah dapat Anda temukan di buku yang aslinya berjudul Syamail Muhammadiyah ini, karya Imam at-Tirmidzi, salah satu ahli hadits besar yang juga menyusun Sunan at-Tirmidzi. Banyak ulama di seluruh dunia memberi pujian atas karya at-Tirmidzi ini, yang mampu mengurai kepribadian Rasulullah secara lugas dan tuntas, melalui hadits-hadits yang shahih.
Meski Ramadhan adalah bulan yang datang sekali dalam setahun, namun kualitas-kualitas yang terdapat di bulan mulia ini dapat kita undang di setiap waktu. Rindukanlah Ramadhan dan peliharalah semangatnya agar bisa sama dengan apa yang kita visualisasikan dalam pikiran, sikap, dan tindakan kita. Sadarilah bahwa, setiap kali Ramadhan datang, selalu ada nuansa kebeningan dan kedamaian yang berbeda, baik di masa lalu maupun di masa depan.Rasulullah saw. pernah berkata, Pada malam hari akhir Ramadhan, langit, bumi, dan para malaikat menangisi kemalangan umat Muhammad. Yakni kemalangan mereka yang melewatikan bulan itu sementara dosa-dosa mereka belum juga diampuni. Padahal, semestinya di bulan itu, shalat diterima, zakat diterima, amal salih memeroleh pahala berlipat ganda, hukuman ditangguhkan dan dosa diampuni. Sesungguhnya kitalah yang musti mencucurkan airmata, meraung dan menarik nafas panjang, karena kita berpisah dengan bulan yang diberkahi. Siapakah yang mampu mengatakan bahwa kita akan tetap hidup hingga mampu menyaksikan Ramadhan berikutnya?Berpuasalah sebelum Ramadhan tiba, berhari-rayalah sebelum Lebaran datang agar panggilan-panggilan kebaikan dapat menghebatkan dan menjadikan diri kita menjadi pribadi yang rindu dan tulus, setulus dan serindu-rindunya menanti Ramadhan hadir tepat di lorong mata hati kita.Seandainya umatku tahu tentang rahasia yang tersimpan di bilan Ramadhan, sungguh mereka akan sangat menginginkan sepanjang tahun menjadi Ramadhan ---Hadis Nabi saw.
Hikmah, istri pertama Sayyid, 'mengeluhkan' hal ini kepada suaminya. Kau telah membuat segalanya mudah bagiku, kau baik dan lembut, namun kau juga menjadikan segalanya tak tertahankan. Mengapa kau mengawini perempuan lain dan tidak pernah memberitahuku tentang hal itu? Hal yang sedemikian besar dalam hidupmu, dan kau tak menyertakan aku di dalamnya?Bagaimana konflik antara Sayyid dan Hikmah setelah Sayyid mengawini Angie, istri keduanya yang cantik, muda, dan mampu memberinya keturunan? Bagaimana reaksi ibu Hikmah setelah mengetahui anaknya dimadu? Bagaimana pula pendapat Azizah, sahabat Hikmah yang cerdas, pintar, dan tidak mau dimadu? Bagaimana pula akhir perjalanan hidup Sayyid, Hikmah, dan Angie?Inilah noel tentang poligami yang paling greget, orisinal, cerdas, dan memukau. Tak hanya menyajikan cerita yang lancar, penulisnya menyuguhkan argumentasi yang mencakup hampir semua perbincangan pro dan kontra seputar poligami. Jangan bicara poligami sebelum membaca novel ini!
Apakah 'Cinta' itu?Nutalah mata seseorang yang tidak menganggap bahwasanya Engkau mengamatinyaMerugikan perniagaan seseeorang yang belum memperoleh cinta_Mu sebagai labanya- Imam Husain a.s.Betapa sedapnya rasa cinta-Mu, betapa nikmatnya minum Kedekatan (qurbah)-Mu- Imam Ali Zainal Abidin a.s.Agama ialah cinta- Imam Ta'far ash Shadig a.s
Alquran menuturkan bahwa tujuan Allah menciptakan manusia dan jin adalah untuk mengabdi dan beribadah kepada-Nya (QS adz-Dzariyat, 51:56). Dengan demikian, bisalah dikatakan bahwa pada dasarnya segenap kehidupan manusia berikut sepak-terjangnya di dunia ini sesungguhnya mengarungi---dan tenggelam dalam---samudera pengabdian atau ibadah kepada Allah dalam artian luas dan universal ('ibadah ghair mahdhah) maupun dalam artian terbatas dan partikular berupa berbagai ibadah ritual ('ibadah mahdhah). Sudah tentu, kedua jenis ibadah ini dimaksudkan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan manusia dalam kehidupan di dunia ini dan di akhirat nanti.Melalui buku ini, Anda diajak untuk menganrungi samudera berbagai ibadah ritual dalam Islam seperti tayamum, wudhu, shalat, puasa, zakat, haji, dan jihad. Segenap rahasia dan hikmah yang terkandung dalam berbagai ibadah ritual di atas diungkap, dikupas, dan dikaji secara dalam perspektif kearifan spiritual Islam ('irfan).Karenanya, buku ini juga sangat layak disimak untuk menyempurnakan keberagamaan, wawasan, dan pemahaman Anda tentang berbagai doktrin dan ajaran Islam.
Pernahkan Anda membayangkan bagaimana bisa mengkhatamkan Alquean dalam 5 detik ? Bisa meraih 100 x pahala haji dalam 5 menit? Atau meraih ribuan kebaikan dalam bilangan detik? Meraih surga dalam hitungan detik akan memberikan kesadaran bagi kita semua betapa kemurahan Allah melingkupi segala sesuatu, termasuk kemurahan pahala yang di berikan-Nya melalui ibadah yang kita lakukan.Tanpa Bermaksud menyederhanakan ibadah, Buku ini menyadarkan kita, begitu mulia setiap detik dan menit yang selama ini kita sia-siakan andai semua itu kita investasikan untuk beribadah dan meraih surga-Nya. Anda tertarik untuk Meraih Surga dalam Hitungan Detik? Temukan Caranya di Buku ini ?
Di beberapa tempat dalam Alquran, disebutkan keharusan untuk berlaku baik (ihsan) kepada orangtua langsung setelah perintah bertauhid. Penggandengan ini menunjukkan tingginya kedudukan perintah tersebut. Itulah sebabnya Islam memberikan aturan-aturan yang perlu dalam hal menghormati kedua orangtua dan menjaga hak-hak mereka. Bahkan, kita temukan bahwa Islam mengatur bagaimana cara bertutur kata kepada keduanya: Maka, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada mereka berdua ucapan ah dan janganlah membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata mulia [QS 17:23].Buku ini menjelaskan secara rinci bagaimana berbakti dan memenuhi perintah tersebut secara sempurna. Dengan gaya penulisan yang mudah, lancar, dan dilengkapi dengan contoh-contoh dari berbagai kisah menarik, buku ini mengantar Anda untuk mendapat kehidupan super berkah dan kebaikan berlimpah dalam kehidupan. Jangan lewatkan dan nikmati buah manis dari bakti Anda kepada kedua orangtua. Benarkah kita sudah berbakti kepada orangtua kita sebgaimana semestinya?Apakah kita selalu mengutamakan kerelaan keduanya, ataukah hanya sesekali? Seberapa sering kita menolak sesuatu yang diinginkan keduanya hanya karena kemalasan kita? Ketahuilah, antara berbakti dan durhaka hanya terpisah oleh selaput tipis yang rapuh.
Hingga sekarang, masih banyak kita saksikan, termasuk di Indonesia, orang mengamalkan Ratib AL-Haddad. Buku ini menjelaskan dasar dan pengertian Bacaan-bacaan Ratib tersebut. Penulisnya, cucu langsung penyususn Ratib, menyajikan bukan saja tentang makna dan keagungan bacaan-bacaan zikirnya, namun juga melengkapinya dengan banyak sekali kesaksian terpercaya dari pengalaman menakjubkan dari mereka yang mengamalkannya.Itulah sebabnya, selama berabad-abad, bacaan ini bertahan dan tetap populer sebagai amalan banyak masyarakat Musli. Hal itu tak mengherankan, mengingat bahwa penyusunannya seorang ulama terkemuka, Seorang Arif billah dan waliyullah yang sangat masyhur pada akhir abad ke -16..
Orang munafik adalah mereka yang menampakkan keislaman tetapi menyembunyikan kekufuran serta mendustakan Rasulullah saw. Mereka berpikir, dengan begitu, mereka bisa menipu Allah, padahal hakikatnya mereka menipu diri sendiri. Karena kemunafikan sangat sukar dideteksi, maka ayat-ayat Alquran yang berbicara mengenai kemunafikan jauh lebih banyak daripada ayat-ayat yang berbicara mengenai kekafiran. Juga, karena bahaya kemunafikan jauh lebih besar, maka ancaman Allah terhadap orang-orang munafik juga lebih keras :Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. ( QS An Nisa [4]:145)Dalam buku ini dibahas pengertian orang munafik; sifat-sifat orang munafik; ciri-ciri orang munafik; perbedaan orang munafik dengan orang kafir; perbedaan orang munafik dengan orang mukmin; apakah munafik termasuk orang-orang mukmin; cara bergaul dengan orang munafik, dan lain sebagainya. Semua informasi itu didapatkan berdasarkan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.Buku ini ibarat detektor yang dapat mendeteksi siapa saja yang disebut munafik atau 'ular berkepala dua'. Sungguh, buku ini sangat tepat untuk orang yang mau tahu tentang arti kemunafikan.
Jawaban Ilmiah terhadap Permahaman dan Cara Dakwah Kaum 'Salafi-Wahabi'Umat Islam di seantero dunia bberapa dekade belakangan ini begitu gencar digelinding oleh gerakan dakwah yang cenderung bersifat ekstrem bahkan sangat meresahkan, tidak terkecuali di Indonesia 'Aksi takfir (pengafiran), tasyrlik (pemusyrikan) maupun tabdil'(pembid'aham) boleh dikatakan paham yang lagi 'ngentren' dewasa ini.Fenomena ini nyatanya tidak hanya mengeroposi bingkai-bingkai ukhuwwah Islamiyah, namun telah sampai pada tataran merusak pondasi-pondasi agama yang telah menjadi konsensus bersama. Dan, kemajuan teknologi informasi makin mendorong meluasnya 'fatwa-fatwa' mereka laksana air terlepas dari salurannya. Kekacauan fatwa (faudha al-fataawa) pun tidak bisa terelakkan. Umat Islam pun kebingungan.Buku Menjawab Dakwah Kaum 'Salafi' ini merupakan salah satu buku intelektual yang representatif menjawab berbagai permasalahan terkait dengan pemahaman kaum yang menamakan diri Salafi itu. Mulai dari soal sunnah dan bid'ah, taklid, maulid Nabi, ziarah ke makam Rasulullah, tawasul, tabarruk hingga mengklaim kedua orangtua Rasulullah saw. sebagai ahli neraka.Buku yang memuat berbagai bantahan ilmiah dan rasional ini, ditulis langsung oleh Multi Agung Mesir, Prof. DR. Ali Jum'ah. Dengan demikian, buku ini sangat pantas untuk dibaca dalam rangka menjawab kegelisahan yang meruyak di tengah umat Islam dewasa ini.
Setiap malam, Allah Swt memandang ke arah penduduk bumi. Yang pertama dilihat Allah Swt adalah penduduk Al-Haram (Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah). Dan yang pertama dilihat dari penduduk Makkah Al-Mukarramah adalah orang-orang yang berada di Masjid Al-Haram. Barangsiapa yang dilihat Allah Swt sedang Thawaf, maka Allah Swt mengampuninya. Dan barangsiapa yang dilihat Allah Swt sedang Shalat, maka Allah Swt mengampuninya. Serta barangsiapa yang dilihat Swt sedang memandang Ka'bah, maka Allah Swt mengampuninya.[Ihya 'Ulumuddin, Al-Ghazali]
Shahifah Sajjadiyyah bukan sekadar lembaran-lembaran dan kitab biasa, namun ia adalah sekolah besar pembentukan manusia. Namun sangat disayangkan, tidak hanya terhadap Shahifah Sajjadiyyah ini, terhadap semua teks pokok agama pun, alih-alih menyelami kedalaman lautan pengetahuan yang tak terhingga untuk memperoleh premata hakikat dan mengeluarkan sumber pengetahuan, mereka merasa cukup dengan pengetahuan sekunder dan lebih mementingkannya dibanding teks-teks pokok agama. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa di samping tidak adanya perhatian juga adanya kelalaian dan ketidakpedulian terhadap teks-teks ini.Meskipun Shahifah Sajjadiyyah merupakan kitab doa, namun dalam bingkai doa di dalamnya bisa diperoleh pengetahuan-pengetahuan berharga tentang agama dan menarik hati manusia dari hanya memandang dunia menuju ke haribaan hakikat dengan ungkapan-ungkapan yang lembut dan gambaran-gambaran yang menakjubkan tentang hakikat-hakikat dan hubungan-hubungan gaib dan menempatkan manusia dalam alam yang penuh cahaya, kesucian dan cinta. Dengan kata lain, ia adalah faktor keagungan dan kelembutan dari wujud manusia dalam hal pengetahuan, perasaan dan perilaku.
Tidak ada nikmat yang lebih tinggi daripada yakin, dan tidak ada juga sesuatu yang lebih rendah daripada yakin. Yakin adalah kepastian yang sesuai dengan realitas yang tidak dapat salah. Barang siapa mencapai maqam (tingkat) yakin dalam tauhid, maka dia merasdakan suatu kenikmatan yang tidak dibarengi dengan segala bentuk kesedihan dan ketakutan. Dia tidak merasa sedih atas apa yang telah lalu dan tidak merasa takut kepada sesuatu yang akan datang. Terjadinya kematian dan kehidupan pada semua makhluk alam dan mereka tunduk di bawah pengaturan (rubuhiyyah) Allah.Buku Makna Hari Kiamat Dalam Al-Qur'an membahas seputar makna kiamat, filosofi kehidupan dan kematian, perlunya keyakinan terhadap asal-muasal dan Hari Akhir, alam barzakh, dan lain-lain. Di tengah atmosfer dan semangat materialistis yang mendera banyak kehidupan manusia, dan di saat di mana Hari Akhir yang diberitakan oleh semua tradisi kian mendekat, buku semacam ini tentu semakin penting untuk dibaca agar kelak kita terjauhkan dari balasan yang tidak diinginkan. Semoga!Keunggulan: Buku ini membantu anda mengetahui makna Hari Akhir dan persiapan-persiapan yang dibutuhkan guna terselamatkan di akherat kelak.Ditulis oleh seorang ulama' dan filsuf.Uraiannya sederhana dan sistematis.Harga terjangkau.
Gelombang pasang globalisasi dan modernisasi menerjang dunia Islam dan 200 juta umat Muslim di Indonesia menghadapi itu dengan mengekspresikan keyakinannya dalam cara yang rumit (kalau tidak dapat disebut aneh bin ajaib). Di tengah situasi krisis yang dampaknya tidak juga hilang dan menaiknya kebobrokan akhlak yang begitu seronok dipertontonkan kekuasaan tumbuh gairah besar masyarakat Indonesia untuk mendapatkan kesalehan. Seketika dakwah dan bisnis pun jadi persis gigi dengan gusi, dekat sekali. Bisnis moral menjadi lahan perniagaan raksasa dengan konsumen yang selalu lapar dahaga santapan ruhani. Stasiun TV, radio berlomba-lomba mencomot para ustadz, kyai dan ulama seraya menyulapnya menjadi sosok yang sohor disebut Ustadz Seleb. Berbusana muslim jadi tren yang secara cepat menyambungkannya dengan industri mode seraya membawa perempuan-perempuan muslim tampil gaya dalam aneka ragam majalah tabloid glamor busana muslim.Namun, di balik keglamoran dan wajah menawan nan saleh itu Islam tampil kian agresif dan mendekatkan diri pada citra agama perang. Terlalu sering terlihat pengerahan massa Islam ke jalan-jalan berpawai, malah melaksanakan razia moral. Jihad menjadi kata ampuh yang menempatkan Indonesia wilayah Islam garis keras yang terkait dengan gerakan terorisme internasional. Tetapi surga bukan menjadi bayangan umat Islam yang di garis keras saja, juga umumnya di Indonesia sehingga meramaikan bisnis media alam akhirat. Cara beragama yang terkesan kaku pun berevolusi seiring kecanggihan teknologi dan muncullah layanan fatwa online, pemberian infaq via telepon selular dan layanan elektronik bank syariah, pengobatan medis secara Islam.Buku ini tidak hanya mencoba memaknai per?kembangan terkini dari sikap umat Islam Indonesia saat berinteraksi dengan dunia modal yang konsu?meristik dan kadang-kadang menggantikan ekspresi lain atau yang lebih tradisional dari keyakinan mereka. Lebih jauh meneliti beberapa dari ribuan cara dimana Islam diekspresikan dalam kehidupan kontemporer dan politik Indonesia.
KUPAS TUNTAS SEMUA KESALAHAN-KESALAHAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SHALATPada tingkatan tertentu, shalat tidak lagi bisa ditunaikan sekadar aktifitas fisik belaka. Karena, sesungguhnya shalat adalah sarana berkomunikasi kepada Allah swt. Diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya apabila seseorang di antara kamu mendirikan shalat, berarti dia sedang berkomunikasi dengan Allah swt. (HR. Bukhari). Artinya, tidak mungkin terjadi komunikasi jika cara penyampaiannya kurang benar atau malah salah sama sekali.Atas dasar saling mengingatkan buku ini kemudian disusun. Materinya berisi 365 butir kesalahan, mulai dari adzan, wudhu, tata cara pelaksanaan, adab, serta hal-hal yang membuat makruh atau melah membatalkan pahala shalat. Untuk melengkapi, buku ini juga melampirkan hal-hal yang disunahkan dalam shalat. Semoga bermanfaat.
Menurut Imam al-Ghazali, shalat dengan khusyu' adalah saat di mana menyatunya seluruh gerakan fisik dan hati hanya kepada Allah Swt saja. Apabila kita bisa mempraktekkannya maka Allah swt pun menegaskan, Beruntunglah orang-orang yang beriman (mu'min), yaitu mereka yang khusyu' dalam shalatnya. (QS. al-Mu'minum:2).Kekhusyu'an mencapai puncaknya ketika seorang muslim mampu mempraktekkannya dalam kegiatan sehari-hari. Artinya, dalam seluruh aktifitasnya, hanya untuk Allah Swt.Buku ini akan menjadi teman untuk menemukan kekhusyu'an dalam shalat. Di dalamnya diulas berbagai tantangan dan cara untuk meraih keindahannya. Diharapkan, dengan hadirnya buku ini, kekhusyu'an sejati dapat kita praktekkan dalam kegiatan shalat sehari-hari. Semoga bermanfaat.
Hati manusia mudah takut dan resah. Baik oleh kenyataan hidup atau imajinasinya sendiri. Hal ini memang sudah kodrat manusia yang lemah dan selalu takut akan begitu banyak hal. Islam mengajarkan, ketika hati resah maka mengadulah kepada Allah Swt lewat sarana doa dan dzikir, dan yang melakukannya maka sungguh manfaat darinya akan datng.Allah Swt. berfirman, Maka Kami pun mengabulkan doanya itu, lalu Kami hilangkan penyakit yang menimpanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami dipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembuhkan Allah. (QS. al-Anbiya:84)Buku ini berisi sekian banyak doa dan dzikir agar hati ditentramkan, mencegah bala musibah, serta agar diberikan rezeki dengan mudah. Disusun dengan ingkas dan padat, menjadikan buku ini mudah untuk dibawa dan dipraktekkan di mana saja. Semoga bermanfaat.
MUKJIZAT SHALAT IFTITAH, TAHAJUD, WITIR, SUNAH FAJAR & SUBUHMalam sekali lagi membuktikan diri bahwa ia banyak menyimpan rahasia keagungan yang amat disayangkan untuk dilewatkan begitu saja Buku ini akan menemani perjalanan anda menelusuri malam lewat sajian ibadah yang padat dan berisi. Temukan segala keagungan malam lewat 5 jenis shalat yang disajikan begitu apik, mulai dari persiapan, tata cara dan bagaimana cara terbaik mengakhirinya. Rasulullah Saw bersabda, Sesungguhnya pada malam hari terdapat satu waktu, di mana tidak ada seorang muslim yang memohon suatu kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah Swt, kecuali Allah Swt akan mengabulkan permohonnya. Dan itu berlangsung setiap malam (HR. Muslm). Jadikan malam Anda menjadi 'safari' ritual yang indah dan menyenangkan.Semoga bermanfaat.
Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa, karena berbuat kesalahan adalah ciri sifatnya yang lemah. Ada beberapa manusia yang cenderung berbuat dosa melebihi yang lainnya, hingga hatinya begitu beku dan kelam...Semakin dia jatuh ke lembah dosa, semakin jauh pula ia dari Allah Swt, Tak lama, hati mereka semakin tersiksa dan meronta. Anehnya, banyak dari mereka yakin bahwa dosa mereka terlalu besar untuk diampuni atau (lebih aneh lagi) terlalu malu untuk memohon ampunan kepada Allah Swt.Ternyata Allah Swt membukakan pintu seluas-luasnya bagi seluruh pendosa walau dosa mereka telah mencapai ujung langit sekalipun asalkan mereka mau bertobat dan mohon ampunan Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda, Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai kelangit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah Swt akan memberikan taubat kepada kalian (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah)Jadi, nyatanya perbuatan taubat adalah sarana paling dahsyat untuk menghapus segala dosa. Semoga kita semua mendapat ampunan Allah Swt dan selalu diberikan kasih sayang-Nya.