Pada abad ke-21, Islam dan kebangsaan masih jadi masalah penting.Ada yang menilai paham kebangsaan bertentangan dengan tauhid: Ketuhanan Yang Maha Esa.Sebagian orang Islam berusaha menegakkan dr al-Islm (istilah yang tidak pernah ada dalam Al-Quran dan hadis) dan khilfah.M. Quraish Shihab menjernihkan konsep ummah dan qawm yang diperbandingkan dengan konsep bangsa. Dia juga menilik sejarah lahirnya kebangsaan di Barat dan khususnya di Timur Tengah. M. Quraish Shihab mendapati bahwa Islam dan kebangsaan seiring sejalan dan tidak bertentangan.Yang lebih penting dan menarik, buku ini menggambarkan bagaimana Nabi Muhammad saw. saat menghimpun manusia di Madinah menjadi satu umat dengan keragaman agama dan etnis. Itulah masyarakat madani, yang pantas disebut masyarakat terbuka atau masyarakat warga yang diterapkan pertama kali dalam sejarah manusia
SINOPSIS:1. Mengapa kita ditempatkan Allah di planet bumi? Mengapa setelah kakek dan nenek kita nyaman di surga, beliau berdua diperintahkan turun ke bumi? Apa tujuan Allah menghadirkan kita di sini?2. Apa makna ibadah dan ragamnya yang dinyatakan Allah bahwa itu tujuan Allah menciptakan jin dan manusia?3. Apa yang dimaksud dengan tujuan hidup dan apa pula hakikatnya?Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas sering kali kabur. Jangankan oleh orang kebanyakan, sekian banyak ilmuwan dan filsuf pun yang sampai di pembaringan maut mereka belum juga menemukan makna dan tujuan hidupnya, kendati sebagian mereka sadar bahwa hidup ini bukanlah permainan atau tanpa tujuan.Melalui buku ini penulis berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas sesuai kemampuan serta latar belakang konsentrasi keilmuan penulis. Apa yang terhidang tentu saja terbuka luas untuk dikembangkan dan diperluas bahkan dikritik dan diluruskan demi mencapai kebenaran
Ibadah haji merupakan rukun islam ke -lima.Haji adalah kewajiban setiap muslim yang mampu secara materi ,fisik, dan waktu. Berdasarkan pengalaman yang sudah melaksanakan ibdah haji/umrah beribadah di tanah suci selalu meninggalkan pengalaman yang indah untyuk dikenang dan sering kali merimdukan untuk bisa kembali datang kesana.Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat agung.Untuk bisa melakukan ibadah yang baik menjadi haji mabrur, tentulah kita wajib memiliki ilmu cukup sesuai tuntunan Nabi Muhammad saw.Bagi anda yang akan menjalankan haji/ umrah , buku ini akan memberikan gamabaran secara umum tentang tata cara ibadah haji / umrah.
Tafsir Tarbawi memaparkan ayat-ayat Al-Quran yang diyakini mengandung nilai-nilai atau prinsip-prinsip pendidikan. Para peminat tafsir atau peminat bidang pendidikan diharapkan memperoleh dua kompetensi sekaligus, yaitu menguasai tafsir ayat-ayat Al-Quran tertentu dan memperkuat kompetensi ilmu pendidikan. Untuk itu, materi disusun berdasar aspek- aspek ilmu pendidikan, seperti tujuan pendidikan, metode pendidikan, materi pendidikan, dan sebagainya, kemudian dibahas tafsir ayat-ayat yang terkait.Buku sangat berharga ini dapat menjadi rujukan dan dinikmati oleh kalangan mana pun: akademisi, dai, dan kalangan umum yang hendak memahami wawasan Al-Quran tentang pendidikan untuk diajarkan dan diterapkan dalam keseharian.
Pada waktu yang belum lama berlalu, bangsa ini pernah gaduh oleh perdebatan seru yang nyaris melampaui bat$s menyangkut makna ayat 51 surah al-Maidah; sepenggal firman Tuhan yang mendadak jadi bahan perbincangan karena gesekan politik Satu suasana politik yang kurang kondusif untuk membincangkan ayat tersebut dalam semangat ilmiah.Dalam konteks penafsiran Al-Quran. seseorang sangat sulit menghindari pengaruh kecenderungan, latar belakang pendidikan, perkembangan keilmuan, dan kondisi sosial-budaya. kendati ia berusaha tampil seobjektif mungkin. Karena itu, hanya dari satu ayat, sangat mungkin muncul beragam penafsiran dan perbedaan pandangan, baik antarulama pada masa lampau maupun--apalagi--antara ulama masa lampau dan ulama masa kini. Lebih-lebih, karena memang Al-Ouran hammalah lilwujuh. Al-Quran sendiri dapat menampung beragam makna.Hal itu akan tampak jelas jika Anda melihat hasil penelusuran pandangan banyak penafsir menyangkut al-Maidah 51 sebagaimana dipaparkan dalam buku ini. Karya terbaru pakar tafsir kita, M. Qurai$h Shihab, ini menghidangkan pandangan empat puluh penafsir terkait al-Maidah 51. lalu mengulas dan menyimpulkan aneka hidangan pandangan tersebut dengan gaya khas Profesor Ouraish.Karya ini sengaja dihadirkan hari-hari ini ketika kegaduhan telah reda. ketika kondisi telah lebih jernih, sehingga diharapkan al-Maidah 51 dapat dibaca dengan pikiran tenang dan dikaji dengan semangat ilmiah agar permata dalam ayat ini dapat diraih. Selamat mengaji dan mengkaji.
Buku ini berisi sekumpulan petuah (mauizhoh) dari sang master mauizhoh hosanah pada masanya. Dialah Syaikh Abdul Qodir al-Jaelani, yang nama besarnya tak pernah surut oleh gerusan zaman.Wejangan-wejangan sang Syaikh dalam buku ini, adalah tema-tema pilihan dari dua karya puncak beliau, yakni kitab al-Fath ar-Rabbani dan kitab Futuh al-Ghoib; dua kitab yang sudah diakui oleh para ulama sebagai nasehat-nasehat emas sang guru sufi terbesar pada masanya itu.
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, maka sudah selayaknya kita mengenal beliau.Tujuannya bukan saja sekedar mengetahui secara kronologis perjalanan hidup beliau sebelum lahir hingga wafatnya, tetapi juga harus mengambil pelajaran dan keteladanan dari beliau, karena inilah hakikat pentingnya memahami Keteladanan Nabi Muhammad SAW.Muhammad adalah pelopor dari segala pelopor, yang luar biasa... dalam hal kebaikan, kasih sayang, pembebasan dari belenggu kekafiran dan kemunafiqan; dan keberhasilan perjuangannya mengentaskan manusia dari kegelapan kepada cahaya sungguh merupakan rahmat, anugerah, dan kemuliaan yang tiada hal yang serupa dengannya. Kehadirannya, bahkan sebelum kemunculannya, telah memancarkan cahaya dan menyebar berkah, yang segenap makhluk di bumi ini mendambakannya.Sungguh, Muhammad sebenarnya bukan manusia biasa, meski kata-kata ini yang senantiasa ia ucapkan, la adalah pancaran cahaya Ilahi yang diciptakan untuk kebaikan manusia dan seluruh makhluk di bumi ini.Semoga Pembaca senantiasa mendapat limpahan rahmat dan pahala dari Allah Swt sehingga kita dapat memperluas wawasan dan mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya dari buku ini.
Khutbah memiliki kedudukan yang agung dalam syariat Islam sehingga sepantasnya seorang khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Seorang khatib harus memahami aqidah yang benar sehingga dia tidak tersesat dan menyesatkan orang lain.Seorang khatib seharusnya memahami fiqh sehingga mampu membimbing manusia dengan cahaya syariat menuju jalan yang benar dan lurus.Seorang khatib harus memperhatikan keadaan masyarakat, kemudian mengingatkan mereka dari penyimpangan dan mendorong kepada ketaatan. Seorang khatib sepantasnya juga seorang yang shalih, mengamalkan ilmunya, tidak melanggar larangan Allah Swt. sehingga akan memberikan pengaruh kebaikan kepada para pendengar.Selamat Membaca....
'Aisyah dimata kekasih dan shabatnyaIsi adalah isterimu di dunia dan akhirat:(Kata jibril kepada sang nabi)Wahai 'Aisyah, ini jibril mengucapkan salam untukmu'(Muhammad, utusan Allah)Kami tidak pernah menemukan kesulitan dalamhadis sama sekali ketika bertanya kepada 'aisyah, dan kamipasti akan mendapatkan ilmu darinya.( Abu Musa Al-Asy'ari)Gadis yang jujur puteri dari seorang bapak yang jujur. Ia adalah kekasih sang nabi,perempuan yang dibebaskan oleh langit dari gossip murahan.( Masruq bin Ajda' Al-Hamdani- seorang tabi'in yang terkenal )Ummu 'Abdillah, kekasih sang nabi. Puteri khalifah setelah rasul.Ia adalah salah satu dari pakar fikih dari kelangan shahabat nabi.( Imam Dzahabi )
Agama merupakan elemen penting yang melahirkan peradaban sekaligus menjadi pilar utama penyangganya. Hampir tak ada peradaban besar di dunia lepas dari peran dan pengaruh agama. Agama menjadi sumber inspirasi, fondasi, nilai, maupun etos yang menjaga keberlangsungan peradaban. Namun, tak dipungkiri bahwa agama juga kerap menjadi sumber malapetaka yang menghancurkan peradaban. Di sini, agama kehilangan substansinya sebagai kekuatan moral, intelektual, sosial, dan etik karena terbawa arus dan terjebak dalam kepentingan praktis komunal dan sektarian.Melalui buku ini, Komaruddin Hidayat meletakkan fungsi dan peran agama di tempat yang selayaknya, sekaligus meresapkan nilai-nilai dan etos agama dalam wacana sosial, politik, dan pendidikan mutakhir. Agama dibumikan menjadi daya penggerak, pendorong dan elan vital kemajuan. Harapannya, agama dapat tetap menjadi suluh bagi peradaban.Dengan narasi yang mengalir, ulasan rileks tetapi mendalam dan berbobot, serta menyorot tema-tema aktual dan kontekstual, buku yang merupakan kumpulan esai-esai kritis nan bernas ini sangat menggugah hati dan mencerahkan pikiran.
Secara historis, keberadaan lembaga yang melaksanakan fungsi peradilan agama sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Islam berdiri. Pada waktu itu kewenangan sebagai hakim (qadhi) umumnya dilakukan oleh raja atau sultan yang sedang berkuasa. Dasar yang digunakan untuk memutus perkara adalah Al-Quran, hadis, serta kitab-kitab fikih karya para fuqaha'.Sebelum Belanda melancarkan politik hukum di Indonesia, Islam mendapat tempat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat muslim di seluruh Nusantara. Islam menjadi pilihan masyarakat karena secara teologis ajarannya memberikan keyakinan dan kedamaian bagi pengikutnya. Akan tetapi, keadaan tersebut kemudian menjadi terganggu dengan munculnya kolonialisme Barat yang membawa misi tertentu, mulai dari misi dagang, politik, bahkan ideologi, dan agama. Setelah Belanda pergi dan digantikan oleh Jepang, sistem yang dipakai dalam menjalankan pemerintahan tidak jauh berbeda. Bahkan tak jarang bertentangan dengan peradilan dalam negeri karena memang sengaja dibuat sedemikian rupa agar tidak jelas. Sejak semula, pemerintah kolonial memang sangat khawatir dengan diterapkannya hukum Islam.Pada masa berikutnya, hukum Islam mulai mewarnai hukum nasional. Banyak peraturan perundang-perundangan yang disusun berdasarkan ketentuan hukum Islam, baik yang berlaku nasional maupun khusus bagi umat Islam. Hingga kini, kedudukan hukum Islam mengalami kemajuan signifikan. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya Perda yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang berkaitan dengan penerapan hukum Islam. Buku ini menjadi salah satu rujukan utama yang dapat mempermudah mahasiswa untuk mempelajari, memahami, dan mengkaji dinamika peradilan Islam, khususnya di Indonesia. Membahas tentang perkembangan peradilan agama sejak masa kesultanan Islam, penjajahan Belanda, Jepang, kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, sampai Reformasi. Dilengkapi Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman dan Perma No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.
Dengan menguasai bahasa Arab, atau merasa paham terhadap arti sejumlah ayat-ayat Al-Quran, atau memahami tema-tema tertentu yang dibicarakan dalam Al-Quran, sebagian dari kita mungkin menganggap dirinya sudah layak menafsirkan Al-Quran. Allah memang telah bersumpah dalam Surah al-Qamar (54): 17 bahwa Dia mempermudah Al-Quran untuk menjadi pelajaran. Namun, itu bukan berarti setiap orang dengan mudah dapat memahami secara benar kandungan dan pesan-pesan Al-Quran. Dalam ayat yang lain (QS. Ali 'Imran [3]:7) Allah juga mengingatkan kepada siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran agar berhati-hati dan mempersiapkan diri. Sebab, di samping yang muhkam, ada juga ayat-ayat yang mutasyabih. Dan Al-Quran tidak menunjukkan mana yang muhkam dan mana yang mutasyabih. Untuk itu, diperlukan alat bantu agar pesan-pesan-Nya bisa dipahami secara benar sesuai konteks dan maksud ayat.Pembicaraan tentang alat bantu yang digunakan dalam memahami ayat-ayat Al-Quran tersebut selama ini terangkum dalam lingkup ilmu tafsir yang mencakup pembahasan kaidah tafsir. Jika tafsir Al-Quran adalah penjelasan tentang maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia, kaidah tafsir dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah yang membantu seorang penafsir dalam menggali makna atau pesan-pesan Al-Quran dan menjelaskan kandungan ayat-ayat yang muskil.Dan buku ini tentang kaidah tafsir itu: berisi penjelasan tentang syarat, kaidah, dan aturan yang patut diketahui oleh siapa saja yang ingin memahami pesan-pesan Al-Quran secara benar dan akurat.Ditulis oleh seorang pakar tafsir terkemuka, karya ini dapat dikatakan sebagai buku pertama dalam bahasa Indonesia tentang kaidah tafsir.
Telah banyak hati yang sedih dan marah. Banyak pula hati yang begitu mudah kecewa dan kesepian. Mengapa? Ada apa? Selama ini kita hanya bisa menerka. Mungkin di sana telah banyak yang berkata-kata. Mungkin kita juga telah banyak mendengar. Namun, kali ini adalah saatnya membaca. Karenanya, Iqra... Mari membaca. belajar deket sama allah, mungkin dapat menjadi sahabat kita untuk memulai, menjalani, dan meluruskan apa yang kita niatkan dan lakukan hanya untuk ALLAH saja. Semoga ALLAH selalu sudi menemani hati kita, hingga tidak akan membiarkannya larut dalam sedih, marah, kecewa, atau dalam sepi yang tak berkesudahan.
Buku ini memuat sekian persoalan yang dinisbahkan kepada ajaran Islam, tetapi penisbahan tersebut pada hakikatnya terjadi akibat kesalahpahaman, sehingga barangkali kita pernah mendengar ungkapan yang melukiskan agama Islam: The Misunderstood Religion.Kesalahpahaman tersebut bisa jadi lahir dari pihak nonmuslim akibat kedangkalan pengetahuan mereka tentang Islam; bisa jadi lahir dari sementara orientalis, baik sengaja untuk memperburuk wajah Islam maupun karena kepicikan pengetahuan mereka; atau bahkan bisa jadi lahir dari umat Islam sendiri akibat keterbatasan bacaan mereka.Melalui karya ini, M. Quraish Shihab berupaya mengurai berbagai kesalahpahaman tersebut secara logis, tepercaya, dan kaya: memaparkan penjelasan para pakar masa lalu dan kontemporer untuk mendudukkan persoalan di tempatnya yang tepat sehingga diharapkan prasangka-prasangka dapat ditepis, kekeliruan-kekeliruan dapat dikikis.
Banyak ulama berpendapat bahwa saat ini kita sudah berada di akhir zaman. Zaman di mana banyak fitnah dan ujian akan menimpa siapa saja yang lengah dan lalai. Kita dapat menyaksikan umat tengah diterpa bermacam-macam cobaan, agama mereka diliputi berbagai kejelekan, kejahatan, kemunafikan, kehancuran dan perselisihan. Dengan senantiasa memperbanyak zikir, wirid, dan doa, yang notabene merupakan senjata pamungkas kita, semoga Allah melindungi kita dari semua mara bahaya dan fitnah akhirzamanNah, buku kecil Zikir dan Wirid Akhir Zaman ini hadir di tengah-tengah pembaca sekalian sebagai bekal dalam upaya membentengi diri dari dahsyatnya fitnah akhir zaman. Selamat membaca...!
Setiap orang muslim dalam shalat mereka berdoa agar diberi petunjuk ke jalan yang lurus. Mereka meminta setiap lima kali sehari, atau bahkan lebih. Seolah-olah mereka takut jika jalan itu tidak diberikan oleh Allah pada mereka. Atau ternyata sudah diberikan kepada mereka, tetapi mereka selalu melupakannya. Jalan-jalan itu ada untuk menempuh tujuan hidup, yaitu ridha Allah, cinta Allah, kerelaan Allah untuk menerima kembali makhluk-Nya yang penuh kesalahan dan dosa.Buku ini berbicara tentang tiga jalan yang ditempuh oleh hati. oleh lisan, maupun oleh perbuatan. Ketiganya mencakup sabar, syukur, dan ikhlas yang selama ini menjadi .formula yang tidak kunjung basi. Formula-formula yang justru terus dibutuhkan seperti sebuah obat yang harus diproduksi besar-besaran setiap tahunnya. Formula yang harus ada dalam diri dan dalam buku ini membahas dengan sedikit banyak dari ketiganya.Temukan dirimu dari buku ini sebagai orang yang lebih banyak menempuh jalan yang mana, jalan sabar ataukah syukur, ataukah kedua-duanya? Lihat keikhlasan anda sedalam apa, hanya seperti air dalam ember atau lautan yang dalamnya tidak terkira.
Tuntunan Praktis dan Lengkap Haji & Umrah Sejak dari Tanah Air Hingga Kembali Lagijadwal Haji Regulerjadwal Haji KhususInformasi Cuaca dan Iklim di Makah, Madinah, dan JedahNomor Telepon Penting di Tanah SuciDaftar Barang Bawaan PriaDaftar Barang Bawaan WanitaCara Wudu di PesawatCara Tayamum di PesawatMandi Wajib di PesawatSalat di PesawatIstilah-istilah Dalam Ibadah HajiAdab Sebelum Menunaikan Ibadah HajiPahala Bagi Haji dan Umrah yang MabrurRagam Hukum Terkait Ibadah Haji dan UmrahRukun Haji dan UmrahBadai Haji dan Badai UmrahTips Meraih Haji dan Umrah MabrurTarwiyah (mikat, tanggal 8 Zulhijah)Menuju Mina (8 Zulhijah)Arafah (9 Zulhijah)Mabiidi Muzdalifah (10 Zulhijah)Menuju Mina (10 Zulhijah)Melempar Jamratul Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah (7 lemparan)Menginap di Mina pada Hari Tasyrik (11-13 Zulhijah)Makah (Haji dan Umrah)Madinah (Haji dan Umrah)Ragam Jenis Denda (DAM)Tempat-tempat Ziarah Di MakahTempat-tempat Ziarah Di MadinahMakanan Khas Tanah SuciMakanan Indonesia Di Tanah Suci
Keutamaan Surah YasinSurah al-FatihahSurah al-IkhlasSurah al-FalaqSurah an-NasAyat KursiSurah YasinDoa Setelah Membaca Surah YasinTahlilDoa Setelah TahlilTakziyah (Melayat)Salat Jenazahdll
Dalam nalar manusia modern, perbincangan tentang jin, setan, malaikat dianggap sebagai omong kosong. Ini bisa dipahami karena keberadaan makhluk ghaib ini tidak terdeteksi oleh metodologi keilmuan yang populer disebut sebagai metode ilmiah. Karena tidak terdeteksi, wujud-wujud tersembunyi itu dianggap tidak ada dan perbicangan tentangnya secara indrawi dan rasional bukan berarti wujud itu tidak ada.Al-Qur'an menginformasikan bahwa jin, setan, dan malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah, bahkan diciptakan lebih dulu daripada manusia. Jadi, persoalannya bukan pada ada atau tidaknya wujud makhluk tersebut, tetapi lebih pada bagaimana kita menyikapi keberadaan mereka dengan cara yang benar.Buku ini membahas tentang keberadaan Jin dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Di dalamnya diuraikan berbagai hal, mulai dari mengimani keberadaannya, unsur kejadiannya, jenis dan macamnya, makanan serta cara makannya.