@koleksibukukita
Menumbuhkan Cinta Membaca dari Generasi ke Generasi.
Raisa memberi 5 Candy Support untuk [VIP] Koleksi Bukukita pada 2 tahun lalu
Mari ciptakan lingkungan digital yang sarat dengan informasi berharga dan bermanfaat.
Kumpulan Dongeng Asal-Usul Hewan dari Berbagai NegaraApakah kamu tahu mengapa ular piton tidak berbisa seperti ular-ular lainnya? Atau mengapa katak bermata bulat dan menonjol? Pasti kamu ingin tahu kan?Di buku kumpulan dongeng ini, terdapat belasan kisah tentang mengapa begini-mengapa begitu di dunia hewan, baik yang berasal dari Indonesia maupun mancanegara, seperti Afrika Selatan dan Cina. Ada kisah tentang asal-usul kucing memusuhi tikus, asal-mula kulit badak berlipat-lipat, mengapa nyamuk selalu terbang di dekat telinga, penyebab tubuh zebra belang, bagaimana terjadinya Tokek, dan kisah lainnya tentang dunia hewan.Ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilengkapi ilustrasi yang menarik, buku ini sangat tepat menjadi dongeng yang dibaca saat senggang maupun menjelang tidur. Yuk, kita mulai membaca supaya kamu tidak penasaran lagi. Ajak juga ayah dan bunda untuk mendampingi kamu. Selamat membaca dan bermain di dunia hewan.
3TT Lomba Sastra AksaraPemenang Pertama Kategori Novel 2016Kau kira aku bisa mengajukan hal lain.. menjadi menarik becak." Suyatni menghakimi dirinya memastikan ketidakmampuannya untuk melakukan hal lain selain daripada setir mengetir."Bukankah banyak orang yang beralih profesi?"Bolehlah aku setuju. Tapi orang-orang yang demikian adalah mereka yang diberkahi banyak talenta dengan nasib mujur... sedangkan kita adalah orang yang terlahir dengan satu tujuan. Bukan menjadi miskin."Supriyanti gugup dan tak tahu berbuat apa. Ia hanya sendirian sekarang. Menyaksikan sang kakak tak berhasil berjuang di atas pembaringan. Ia meregang nyawa mengeluarkan sang bayi lelaki merah yang belum sempat dilihatnya. Bahkan nama untuk sang banyi tak pernah ia siapkan. Bayi itu belum punya nama. Namun Supriyanti tak ingin kebingungan harus dengan sebutan apa ia memanggil bayi itu. Spontan Supriyanti menemukan nama yang pantas untuk sang anak. Kulit bersih, mata sipit dan rambut lurus persis seperti bayi Jepang. Karenanya Supriyanti memberinya nama Arigato. Itu artinya terima kasih.