@koleksibukukita
Katalog buku untuk keluarga
Menumbuhkan Cinta Membaca dari Generasi ke Generasi.
Kirim Dukungan
Raisa memberi 5 Candy Support untuk [VIP] Koleksi Bukukita pada 2 tahun lalu
Mari ciptakan lingkungan digital yang sarat dengan informasi berharga dan bermanfaat.
Link Saya
Produk & Layanan
FAK! - Frequently Asked Kuestions (Disc 50%)
BONUS PAPER DOLLDalam hidup selalu ada pertanyaan sulit untuk dijawab seperti:- Bagaimana caranya bersin sambil melotot,- Kenapa Power Ranger kalau ngomong angguk-angguk,- Kenapa guru selalu ngasih PR, atau- Gimana cara nyontek yang enggak ketahuanDevlin-seorang mahasiswa yang sedang lari dari tuntutan skripsi, bersama dua keponakan fiktifnya Tomi-Lili, akan menjawab pertanyaan itu dengan coret-coretan, logika berantakan, dan jokes recehan. F.A.K-lah pokoknya.Dibalik kesibukannya menjadi freelance illustrator, Devlin aktif dalam asosiasi pengamat debu yang melayang di depan mata (APDMDM) yang beranggotakan hanya dirinya sendiri. Kegiatan favoritnya selain menggambar adalah lari pagi, mendengarkan crappy indie music, dan dan menari (tapi lebih keliatan seperti orang kejang-kejang).Karena cukup lihai lari dari kenyataan dan keterbatasannya dalam memilih nama, Devlin menciptakan karakter fiktif berdasarkan dirinya sendiri yang diberi nama Devlin (Tomi dan Lili adalah karakter fiktif ciptaan dari karakter fiktif). Siapa sangka, menurut penelitian (suka-suka Devlin), dengan kekuatan media sosial, semakin fiktif sebuah karakter, semakin menjual juga sebuah buku (ngarep). Devlin fiktif dan non-fiktif tidak bisa makan pedas.
TeenLit : Dalam Rinai Hujan
[NOTE] Buku Mulai Terbit Tanggal 06 Desember 2012Siwi dan Widi adalah kakak-beradik anak Bu Mujiyo, seorang janda. Siwi masih menganggur selulus dari SMA. Ia ingin bekerja di luar kota, tetapi beberapa tawaran yang ada tidak menarik baginya. Malah ibunya menyarankan untuk menikah.Widi cerdas dan jago elektronik, tapi kadang-kadang agak teledor.Suatu saat Siwi tertarik ikut Sumarni, yang tampaknya sudah sukses di Jogja. Karena tidak bisa pamit pada ibunya yang sedang pergi, Siwi menitipkan pesan pada Widi, yang ternyata tidak menyimak dengan baik. Tentu saja Bu Mujiyo kalut ketika mengetahuinya, apalagi ternyata telepon genggam Siwi tertinggal sehingga mereka kesulitan menghubunginya.Mereka kemudian mendapatkan alamat Marni dari neneknya, namun upaya Bu Mujiyo kandas karena ternyata Marni sudah pindah kos. Lebih mengguncangkan lagi, dari keterangan si pemilik kos, ada kemungkinan Marni sebenarnya bukan perempuan baik-baik.Bagaimana Bu Mujiyo menghadapi keadaan tak terduga ini? Bagaimana Widi mengatasi rasa bersalahnya? Dan, Siwi sendiribenarkah ia terjerumus ke lembah nista? Kalau begitu, keajaiban apa yang bisa menyelamatkannya?Ini bukan kisah cinta; ini kisah Cinta