Menjadi Manajer Itu Gampang

[NOTE] Buku Mulai Terbit Tanggal 26 September 2013Menjadi manajer memang gampang. Siapa pun bisa menduduki posisi itu. Tapi, untuk menjadi seorang MANAJER YANG HEBAT? Tunggu dulu !!! Sama halnya seperti permainan sepak bola, sekadar bermain dan menendang bola, siapa pun bisa melakukannya. Namun, untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat atau piawai, tidak segampang menendang bola.Lewat buku ringan dan sederhana ini, ARMALA dengan pengalamannya sebagai praktisi, trainer, coach, dan konsultan manajemeningin membantu para manajer dan calon manajer untuk mengantarkan mereka menjadi manajer-manajer yang andal. Selangkah demi selangkah. ARMALA menguraikan konsep-konsep manajemen dengan gaya bahasa yang santai, ringan, dan sederhana disertai contoh-contoh yang mudah dipahami sehingga isi buku ini mudah dicerna oleh pembaca awam sekalipun. Penulis memang mengolahnya sedemikian rupa untuk mewujudkan misinya, yakni menjadikan belajar ilmu manajemen sebagai hal yang menyenangkan, tidak lagi membosankan seperti yang terjadi selama ini.Buku Menjadi Manajer Itu Gampang akan membantu Anda untuk meningkatkan kemampuan managerial skills dan mempraktikkannya dengan segera sehingga Anda akan menjadi manajer yang hebat.Isi buku ini adalah materi pelatihan managerial skills yang telah diajarkan kepada ribuan manajer dan supervisor di berbagai perusahaan di Asia Pasifik sehingga efektivitasnya sudah teruji.Miliki, pelajari, dan praktikkanlah agar Anda bisa menjadi manajer yang hebat."If you are looking for the best trainer in all of Indonesia in behavioral modification, then look no further. ARMALA is hands down the best. I have seen him exhibit in hunderd of session with thousand of participant. If you ever have the opportunity to attend one of Armala's sessions, I encourage you to attend."Robert A Jacobson, MPS. CSBC; President, Association of Productivity Specialist (APS)

Islam Dan Pancasila Sebagai Dasar Negara Studi Tentang Perdebatan Dalam Konstituante

"Ahmad Syafii Maarif telah memberi jasa kepada umat Islam Indonesia dalam bentuk rintisan penumbuhan tradisi Islam yang autentik sekaligus kritis."- Nurcholish Madjid "Buku ini merupakan sumbangan penting dalam kajian politik Islam di Indonesia. Tanpa beban, Penulis (tidak) mengambil jarak dengan objek kajiannya."- Moeslim AbdurrahmanMunculnya perdebatan sengit soal dasar negaraapakah berdasar Islam ataukah Pancasilasesungguhnya tidak bisa dilepaskan dengan sejarah Indonesia itu sendiri, yang saat itu  baru saja merdeka dari kolonial dan muncul sebagai sebuah negara baru. Dalam soal dasar negara, umat Islam dihadapkan pada dua pilihan identitas tentang Indonesia: apakah Indonesia merupakan sebuah tanah orang-orang Melayu yang Islam, ataukah sebuah negara sekuler yang plural tetapi tetap religius. Di pihak lain, tokoh-tokoh berpendidikan Barat mengusulkan bentuk negara demokrasi modern di mana Islam sebagai salah satu elemennya.    Perdebatan tentang dasar negara berlangsung sengit dalam Majelis Konstituante (1956-1959). Sayangnya, sidang yang panjang ini tidak membuahkan hasil, dan akhirnya Konstituante dibubarkan oleh Dekrit Presiden Sukarno pada 5 Juli 1959. Era ini menandai berakhirnya aspirasi umat Islam untuk mengajukan Islam sebagai dasar negara secara konstitusional.    Buku ini merupakan sumbangan penting bagi kajian politik Islam di Indonesia saat ini ketika isu Islam sebagai dasar negara kembali diangkat oleh kalangan Islamisme (Islam sebagai ideologi politik), terutama yang berkarakter transnasional yang tumbuh subur di era pasca-Reformasi.

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?