Islam Bukan Hanya Teriak Allahu Akbar

Lafal Allahu Akbar sejatinya adalah untuk mengagungkan asma Allah, sayangnya kini banyak disalahgunakan. Lafal Allahu Akbar sering diikuti dengan aksi-aksi kebrutalan oleh sekelompok militan. Mereka mengaku bahwa sikap mereka adalah jihad untuk menegakkan agama Islam secara benar.Melihat realitas tersebut, banyak orang mengalami ketakutan ketika lafal Allahu Akbar disuarakan. Padahal, setiap azan dan iqamah lafal tersebut pasti digaungkan, memulai shalat pun dilantunkan sedemikian khusyuk.Padahal, Islam itu bukan cuma teriakan Allahu Akbar. Di dalam Islam, ada pula lafal Alhamdulillah untuk bersyukur dan memuji Allah, lafal Subhanallah untuk menegaskan kesucian Allah, lafal Assalamualaikum untuk bertegur sapa dengan sesama, dan lafal-lafal lainnya. Artinya, Islam tidak hanya mengajarkan nilai-nilai perjuangan (jihad), tetapi mengajarkan kasih sayang karena Islam adalah rahmatan lilalamin. Sementara itu, lafal Allahu Akbar yang kemudian diikuti perusakan dan aksi-aksi kebrutalan sungguh tidak berdalil dan hal itu bukanlah jihad. Karena, hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mempunyai misi kasih sayang untuk semesta alam.Tulisan-tulisan dalam buku ini memperbincangkan Islam yang tidak sekadar Allahu Akbar. Tulisan-tulisan yang disajikan merupakan refl eksi atas realitas saat ini dengan mempertimbangkan berbagai kisah teladan serta epik moral lainnya. Marilah kita mengamalkan ajaran Islam dalam setiap sendi kehidupan kita. Bukankah Islam untuk hidup kita dan kita hidup untuk mengamalkan Islam?

Ramadhan yang Kurindukan

Meski Ramadhan adalah bulan yang datang sekali dalam setahun, namun kualitas-kualitas yang terdapat di bulan mulia ini dapat kita undang di setiap waktu. Rindukanlah Ramadhan dan peliharalah semangatnya agar bisa sama dengan apa yang kita visualisasikan dalam pikiran, sikap, dan tindakan kita. Sadarilah bahwa, setiap kali Ramadhan datang, selalu ada nuansa kebeningan dan kedamaian yang berbeda, baik di masa lalu maupun di masa depan.Rasulullah saw. pernah berkata, "Pada malam hari akhir Ramadhan, langit, bumi, dan para malaikat menangisi kemalangan umat Muhammad. "Yakni kemalangan mereka yang melewatikan bulan itu sementara dosa-dosa mereka belum juga diampuni. Padahal, semestinya di bulan itu, shalat diterima, zakat diterima, amal salih memeroleh pahala berlipat ganda, hukuman ditangguhkan dan dosa diampuni. Sesungguhnya kitalah yang musti mencucurkan airmata, meraung dan menarik nafas panjang, karena kita berpisah dengan bulan yang diberkahi. Siapakah yang mampu mengatakan bahwa kita akan tetap hidup hingga mampu menyaksikan Ramadhan berikutnya?Berpuasalah sebelum Ramadhan tiba, "berhari-rayalah" sebelum Lebaran datang agar panggilan-panggilan kebaikan dapat menghebatkan dan menjadikan diri kita menjadi pribadi yang rindu dan tulus, setulus dan serindu-rindunya menanti Ramadhan hadir tepat di lorong mata hati kita."Seandainya umatku tahu tentang rahasia yang tersimpan di bilan Ramadhan, sungguh mereka akan sangat menginginkan sepanjang tahun menjadi Ramadhan" ---Hadis Nabi saw.

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?