Negosiasi (Negotiation) Buku 2 Edisi 6

Interaksi makhluk sosial menimbulkan berbagai macam pertukaran informasi untuk saling memberi dan menerima apa yang mereka butuhkan. Sering kali dalam interaksi muncul ketidaksepahaman pendapat atau sulitnya penentuan keputusan yang bermanfaat bagi semua pihak. Salah satu pihak yang merasa kepentingannya tidak terpenuhi akan berusaha agar keputusan yang tercipta juga menguntungkan baginya. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah proses koordinasi antara pihak-pihak yang saling membutuhkan untuk mencapai tujuan. Dalam proses koordinasi yang disebut negosiasi ini, beberapa pihak ada yang saling bekerja sama, namun ada juga yang bersaing. Namun, mereka harus menemukan cara untuk menyelesaikan perbedaan.Buku Negosiasi Edisi 6 ini membahas seputar proses negosiasi, dimulai dari sifat dasar negosiasi, strategi dan taktik yang digunakan, perencanaan negosiasi, persepsi, kognisi, serta emosi yang membangun, komunikasi, kekuatan dan pengaruh dalam negosiasi, etika, juga negosiasi dalam sebuah hubungan. Hal-hal yang lebih ditekankan dalam buku ini adalah taktik dan strategi bernegosiasi yang menguntungkan. Sebagai tambahan, setiap bab diawali dengan tujuan pembelajaran untuk menggambarkan garis besar pembahasan tiap bab yang hendaknya dapat dipahami pembaca. Selain itu, terdapat pula kotak-kotak penunjang yang berisi pemaparan ringkas sebagai fitur pendukung. Daftar Isi: Bab 11 Agen, Konstituen, dan Khalayak Bab 12 Koalisi Bab 13 Multi-pihak dan Multi-tim  Bab 14 Perbedaan Individu I: Gender dan Negosiasi Bab 15 Perbedaan Individu II: Kepribadian dan Kemampuan Bab 16 Negosiasi Internasional dan Lintas Budaya Bab 17 Mengelola Impase Negosiasi Bab 18 Mengatur Negosiasi yang Sulit Bab 19 Pendekatan Pihak Ketiga dalam Mengatur Negosiasi yang Sulit Bab 20 Praktik-Praktik Terbaik dalam Negosiasi TENTANG PENULISRoy J. Lewicki, Profesor Memorial Etika Bisnis Irving Abramowitz dan Profesor Manajemen dan Sumber Daya Manusia di Sekolah Bisnis Max. M. Fisher, Universitas Negara Bagian Ohio. Ia telah menulis dan memeriksa 32 buku, juga sejumlah artikel penelitian. Ia mengabdi sebagai presiden Asosiasi Internasional untuk Manajemen Konflik. Ia menerima Penghargaan Management's Distinguished Educator di tahun 2005 dan penghargaan David Bradford Outstanding Educator dari Komunitas Pengajaran Perilaku Organisasi atas kontribusinya terhadap bidang pengajaran dalam negosiasi dan resolusi perdebatan.Bruce Barry, seorang profesor Manajemen dan Sosiologi dari Universitas Vanderbilt. Penelitiannya mengenai negosiasi, pengaruh, etika, kekuatan, dan keadilan telah tampil di sejumlah jurnal dan volume ilmiah. Profesor Barry adalah mantan presiden Asosiasi Internasional untuk Manajemen Konflik dan mantan ketua Akademi Divisi Manajemen Konflik Manajemen.David M. Saunders, dekan Sekolah Bisnis Queen's. Sejak bergabung dengan Queen's di tahun 2003, ia telah memimpin pengembangan sebuah rencana baru yang strategis untuk sekolah tersebut, meluncurkan dua program MBA yang unik, dan memperkuat jaringan internasional Queen's dengan penambahan rekan-rekan sekolah bisnis ternama di Eropa, Asia, dan Amerika Selatan. Di luar Queen's, David adalah asisten penulis beberapa artikel mengenai negosiasi, resolusi konflik, suara pegawai, dan keadilan organisasi.

Islam Bukan Hanya Teriak Allahu Akbar

Lafal Allahu Akbar sejatinya adalah untuk mengagungkan asma Allah, sayangnya kini banyak disalahgunakan. Lafal Allahu Akbar sering diikuti dengan aksi-aksi kebrutalan oleh sekelompok militan. Mereka mengaku bahwa sikap mereka adalah jihad untuk menegakkan agama Islam secara benar.Melihat realitas tersebut, banyak orang mengalami ketakutan ketika lafal Allahu Akbar disuarakan. Padahal, setiap azan dan iqamah lafal tersebut pasti digaungkan, memulai shalat pun dilantunkan sedemikian khusyuk.Padahal, Islam itu bukan cuma teriakan Allahu Akbar. Di dalam Islam, ada pula lafal Alhamdulillah untuk bersyukur dan memuji Allah, lafal Subhanallah untuk menegaskan kesucian Allah, lafal Assalamualaikum untuk bertegur sapa dengan sesama, dan lafal-lafal lainnya. Artinya, Islam tidak hanya mengajarkan nilai-nilai perjuangan (jihad), tetapi mengajarkan kasih sayang karena Islam adalah rahmatan lilalamin. Sementara itu, lafal Allahu Akbar yang kemudian diikuti perusakan dan aksi-aksi kebrutalan sungguh tidak berdalil dan hal itu bukanlah jihad. Karena, hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mempunyai misi kasih sayang untuk semesta alam.Tulisan-tulisan dalam buku ini memperbincangkan Islam yang tidak sekadar Allahu Akbar. Tulisan-tulisan yang disajikan merupakan refl eksi atas realitas saat ini dengan mempertimbangkan berbagai kisah teladan serta epik moral lainnya. Marilah kita mengamalkan ajaran Islam dalam setiap sendi kehidupan kita. Bukankah Islam untuk hidup kita dan kita hidup untuk mengamalkan Islam?

Ramadhan yang Kurindukan

Meski Ramadhan adalah bulan yang datang sekali dalam setahun, namun kualitas-kualitas yang terdapat di bulan mulia ini dapat kita undang di setiap waktu. Rindukanlah Ramadhan dan peliharalah semangatnya agar bisa sama dengan apa yang kita visualisasikan dalam pikiran, sikap, dan tindakan kita. Sadarilah bahwa, setiap kali Ramadhan datang, selalu ada nuansa kebeningan dan kedamaian yang berbeda, baik di masa lalu maupun di masa depan.Rasulullah saw. pernah berkata, "Pada malam hari akhir Ramadhan, langit, bumi, dan para malaikat menangisi kemalangan umat Muhammad. "Yakni kemalangan mereka yang melewatikan bulan itu sementara dosa-dosa mereka belum juga diampuni. Padahal, semestinya di bulan itu, shalat diterima, zakat diterima, amal salih memeroleh pahala berlipat ganda, hukuman ditangguhkan dan dosa diampuni. Sesungguhnya kitalah yang musti mencucurkan airmata, meraung dan menarik nafas panjang, karena kita berpisah dengan bulan yang diberkahi. Siapakah yang mampu mengatakan bahwa kita akan tetap hidup hingga mampu menyaksikan Ramadhan berikutnya?Berpuasalah sebelum Ramadhan tiba, "berhari-rayalah" sebelum Lebaran datang agar panggilan-panggilan kebaikan dapat menghebatkan dan menjadikan diri kita menjadi pribadi yang rindu dan tulus, setulus dan serindu-rindunya menanti Ramadhan hadir tepat di lorong mata hati kita."Seandainya umatku tahu tentang rahasia yang tersimpan di bilan Ramadhan, sungguh mereka akan sangat menginginkan sepanjang tahun menjadi Ramadhan" ---Hadis Nabi saw.

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?