Komunikasi Yang Mengubah Dunia

Perkembangan teknologi komunikasi sangat menakjubkan. Diawali dengan penemuan dan penggunaan aksara hingga penyempurnaan teknologi untuk pengiriman serta penerimaan gelombang radio yang melahirkan banyak peralatan komunikasi baru. Para penemu terus mempercanggih teknologi yang ada hingga menjadi bentuk seperti saat ini. Kemampuan manusia berkomunikasi satu sama lain pun kian berkembang dengan dukungan teknologi komunikasi.Perkembangan teknologi komunikasi juga menyajikan kisah unik dan menarik. Penemuan beberapa teknologi komunikasi turut mewamai dinamika peradaban dan mengubah budaya komunikasi manusia. Munculnya aneka media digital dan media sosial telah mengubah aspek-aspek mendasar dari cara kita berinteraksi, berbagi informasi. dan berhubungan dengan dunia di luar diri kita.Buku Komunikasi yang Mengubah Dunia memaparkan sejarah perkembangan teknologi komunikasi manusia, mulai dari aksara hingga teknologi digital dan media sosial; serta bagaimana penemuan, perkembangan, damp'ak, dan kajiannya. Buku ini disusun secara ensiklopedis yang menggambarkan secara historis penemuan-penemuan revolusioner dan spektakuler di bidang teknologi komunikasi.Buku ini sangat penting dan bermanfaat bagi Anda yang berkecimpung dalam kajian media dan dampak media bagi kehidupan; dosen serta mahasiswa komunikasi, khususnya yang mendalami Komunikasi Lintas Media dan Perkembangan Teknologi Komunikasi; para pendidik dan siswa untuk bahan inspirasi dalam mata ajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); serta pengamat media dan praktisi komunikasi untuk memahami fenomena komunikasi mutakhir dari perspektif sejarah sosial-teknologi komunikasi.

Gung Rai Sang Mumpuni

SENI dan RELIGI dalam HARMONIAgung Rai adalali figur langka yang telah menembus batas-batas sosial ekonomi dan mencapai taraf tertinggi. Selain karakter sebagai pekerja keras. tekun dan konsisten, dia juga tetap rendahi hati dan prduli terhadap pengembangan dan pelestarian budaya. I Gde Pitana (Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara kementerian Pariwisata)Konsistensi Agung Rai dalam melestarikan seni budaya leluhur, sangal mengagumkan. Kendati tak sempat mengecap pendidikan tinggi. dia benar-benar memahami arti penting pendidikan seni budaya. Gialerinya selalu terbuka bagi anak-anak yang tertarik belajar tari. musik dan seni lukis. Dia mengerahkan upaya agar anak-anak itu memiliki kesempatan tampil di berbagai ajang baik nasional maupun internasional. Yuli Mumpuni Widarso (Duta Besar Indonesia untuk Spanyol)Hanya segelintir orang yang bisa menyelaraskan kehidupan spiritual (agama), seni dan budaya dalam kesehariannya. Agung Rai lidak terlena oleh kemilau harta dan kesuksesan bisnis. Dia tidak menyombongkan diri di tengah publisitas seorang pegiat seni. Dia setia menjalani hidup sebagai umat Hindu yang taat dan bagian utuh masyarakat adat Bali yang hornat pada budaya. tradisi dan alam. Dia memang seorang mumpuni. I Gusti Agung Wesaka Puja Duta Besar Indonesia untuk Belanda)Agung Rai telah sukses menjadi seorang kurator seni yang terpandang; pengusaha sukses dan pemerhati sosial budaya yang terhormat. Uniknya, dia tetap menjalani hidupnya dengan sederhana dan bersahaja. Dia tidak merasa berada di kelas yang lebih tinggi dari orang kebanyakan, karena itu kita pantas menimba ilmu darinya. Elias Ginting (Duta Besar Indonesia untuk Finlandia 2011-2015)Setiap warga negara berkewajiban berperan aktif melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya. seni serta segenap daya tarik negeri ini ke seluruh dunia. Agung Rai telah memberi contoh yang baik dan semoga kisah hidupnya dalam buku ini mengispirasi sebanyak mungkin orang. Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa. M.SL (koordinator kopertis VII)Kegigihan, keija keras dan perjuangan yang tulus adalah modal utama meraih sukses dalam hidup dan Agung Rai telah membuktikannya. Berasal dari keluarga miskin dan tanpa gelar akademik yang memadai, kerja keras dan sifat pantang menyerah telah mengantarkannya menjadi salah satu sosok penting dalam dunia seni Bali dan Indonesia dengan kaliber internasional. Saya mengapresiasi penerbitan buku ini yang memunculkan tokoh seni Agung Rai sebagai inspirasi sukses perjuangan hidup. I Nyoman Tjager (Komisaiis lltama Bursa Efek Indonesia 2008-2014)

Perbandingan Komunikasi Etnis Minangkabau Dan Tionghoa Di Kota Padang

Buku ini berasal dan dimodifikasi dari hasil penelitian fundamental penulis yang dibiayai oleh Dana BOPTN Universitas Negeri Padang selama dua tahun yakni tahun 2013 dan 2014 yang telah dimodifikasi. Penelitian tersebut berjudul KAJIAN TINDAK TUTUR ETNIS MINANGKABAU DAN TIONGHOA (CINA) DI KOTA PADANG Upaya Penciptaan Saling Paham untuk Pencegahan Konflik dan Disintegrasi Bangsa. Dengan memodifikasinya, hasil penelitian tersebut menjadi buku dengan judul Linguistik Budaya. Kajian pada Etnis Minangkabau dan Tionghoa di Kota Padang. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2016 oleh Penerbit FBS UNP.Pada tahun 2017, buku ini kembali diterbitkan ulang oleh Penerbit Angkasa Bandung dan dilakukan revisi termasuk judul menjadi Linguistik Budaya. Perbandingan Komunikasi Etnis Minangkabau dan Tionghoa di Kota Padang. Untuk penerbitan ulang ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Angkasa Bandung.Dalam kehidupan masyarakat yang multietnis seperti di Indonesia, bahasa (komunikasi) merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Namun demikian, salah paham dalam berbahasa (miskomunikasi) sering pula menjadi aspek yang memicu terjadi konflik antaretnis dan disintegrasi bangsa tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman tindak tutur (komunikasi) antaretnis dan budaya yang hidup berdampingan. Untuk itu, kajian linguistik budaya dari berbagai etnis di Indonesia amat penting dilakukan.

ACEHNOLOGI Volume 1 Dari 6 Volume

Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad dilahirkan di Krueng Mane pada 17 September 1978 (6 Muharram 1398). Adapun karya-karya yang pernah dihasilkan adalah Mencari Islam (2000), Relasi Islam dan Negara (2001), Islam Historis (2002), Satu Dasawarsa The Clash of Civilization (2003), Masa Depan Pembidangan Ilmu di PTAI (2003), Wajah Bam Islam di Indonesia (2004). Islamic Law in Southeast Asia: A Study of ItsApplication in Kelantan and Aceh (2009), Acehnologi (2012),    Wahdatul Wujud: Membedah Dunia Kamal (201 3), Ulama, Separatisme, dan Radikalisme di Aceh (2013),    Sejarah Islam Politik Indonesia (2013), Aceh Baru Post-Tsunami (2014), Strategi Kebudayaan untuk Bangsa (2014), From Islamic Revivalism to Islamic Radicalism in Southeast Asia: A Study of Jama'ah Tabligh in Malaysia and Indonesia (2015), dan Memahami Potensi Radikalisme dan Terorisme di Aceh (2016).Selain itu menjadi editor buku bersama Patrick Jory dengan judul The Contemporary of Islamic Education and Islamic Studies in Southeast Asia (2011) dan Islamic Thought in Southeast Asia (201 3). Kontributor dalam Culture, Identity and Religion in Southeast Asia (2007), The Minorities (2008), Asian Transformations in Action (2009), Oxford Islamic Studies Online (2012), Living Landscapes Connected Communities Culture, Environment, and Change Across Asia (2014), dan Sejarah & Budaya Syiah di Asia Tenggara (201 3).Sekarang sebagai staf pengajar pada Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pada tahun 2007 menjadi Fellow pada Asian Public Intellectual (API), Nippon Foundation, Jepang. Pada tahun 2008 menjadi Peneliti Senior pada Aceh Justice Resource Center di Banda Aceh sebagai bagian program UNDP. Pada tahun 2011 diangkat menjadi Research Fellow di University of Malaya, Kuala Lumpur. Tahun 2012 ditetapkan sebagai Peneliti Muda Indonesia oleh AIPI dan Biro Oktroei Roosseno. Pada tahun 201 3 mendapat penghargaan dari Japan Foundation sebagai Young Muslim Intellectual di Asia Tenggara. Untuk alamat koresponden silahkan menghubungi: abah.shatiila@gmail.com

Abundant Life - Hidup Berkelimpahan

Abu ndant, menyajikan refleksi-refleksi singkat dengan kemasan bahasa yang lugas, sambil menggunakan varian bahasa agak sastra, tetapi tidak bermaksud untuk menyetarakannya dengan sebuah karya sastra yang mashur, ala Metamorfosis-nya Franz Kafka, atau Matahari-nya Remi Silado. Refleksrrefleksi di dalamnya, merupakan segugus Wahyu Batin yang diharapkan mampu membersit ke dalam diri setiap orang yang berkenanmembacanya (Prolog Buku)Diri manusia terbentuk dari berbagai kehendak eksistensial, yakni kehendak untuk bebas, kehendak untuk berkuasa dan kehendak untuk sejahtera. Kehendak-kehendak itu berkaitan secara langsung dengan diri konkrit manusia. Tetapi masih ada juga kehendak yang berkaitan dengan sesuatu di luar diri manusia yakni, kehendak akanmakna. Filosof Victor Frankl, menyebutnya sebagai will to meaning. Manusia membutuhkan makna, karena makna akan memberi arti kepada hidupnya.Bersamaan dengan itu, makna merupakan sesuatu yang berada di luar diri manusia, oleh karenanya, manusia mengarahkan dirinya ke luar untuk menjangkau dan merengkuh makna. Makna yang diraih dan direngkuhnya, memungkinkan manusia memandang dan menjalankan hidup dengan penuh tanggung jawab.Buku ABUNDANT LIFE ini merupakan wujud konkrit dari kehendak akan makna tersebut. Buku ini merupakan suatu ajakan untuk due in altum (bertolaklah lebih ke dalam) dari hidup sehari-hari, supaya kita dapat memperoleh makna. Alexander Aur; Dosen Filsafat pada Fakultas Liberal Arts Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Banten

Calak Edu 4 : Esai-Esai Pendidikan 2012-2014

Beragam persoalan dunia pendidikan di Tanah Air yang mengemuka beberapa  tahun belakangan ini bagaikan ?puncak gunung es?, tampak sedikit di atas namun tersimpan banyak masalah besar di dasarnya. Banyaknya anak putus sekolah karena pendidikan mahal, carut-marut kurikulum, bangunan sekolah tak layak pakai, pungutan liar, hingga kecurangan dalam Ujian Nasional (UN) hanyalah sedikit dari sekian banyak masalah yang melilit. Persoalan-persoalan tersebut memerlukan penyelesaian secara mendasar, komprehensif, dan tidak instan. Penyelesaian itu pun memerlukan keterlibatan banyak pihak terkait, tidak hanya pemerintah melainkan juga para praktisi pendidikan seperti pengelola sekolah dan guru, para pemerhati pendidikan, serta masyarakat umum.Calak Edu: Esai-Esai Pendidikan 2012-2014 adalah buku yang menggambarkan secara lengkap potret dunia pendidikan di Indonesia. Tak hanya mengutarakan teori tentang pendidikan tapi juga mengurai kasus-kasus di lapangan, buku ini sangat kaya perspektif. Dengan semangat optimistik, penulisnya tak hanya mengumbar persoalan-persoalan yang terjadi di dunia pendidikan, tapi juga menawarkan penyelesaian. Diramu dengan gaya penulisan yang ringan dan sarat cerita, buku ini dapat dibaca oleh semua kalangan masyarakat.***?Saya yakin buku ini akan diterima publik dan praktisi pendidikan di tanah air sebagai bagian dari proses belajar bersama menuju kualitas pendidikan Indonesia yang lebih baik.??Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A., Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?Buku ini berisi pengalaman yang sangat berharga dari para praktisi pendidikan. Perlu dibaca oleh para guru, para pengambil kebijakan pendidikan, bahkan bagi para peneliti.??Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc.Ed., pakar pendidikan