The Dream In Taipei City

IKUTI LOMBA MENULIS NOVEL INSPIRATIF INDIVA 2014 ......BERHADIAH UANG TUNAI + TROPHY + SERTIFIKAT + KONTRAK PENERBITAN .....*Dapatkan formulir Lomba di dalam buku ini sebagai persyaratan mengikuti LOMBAElla Tan, gadis blasteran Jawa-Taiwan itu kini harus berpisah dengan ibunya di Surabaya untuk tinggal bersama sang ayah di Taipei. Ya, demi sebuah kesepakatan kedua orangtuanya yang telah bercerai. Bahwa di usia 17 tahun, Ella Tan harus tinggal bersama ayah kandungnya di negeri serumpun China itu.Hidup bersama ayah yang sangat pendiam, dan ibu tiri beserta kedua saudara tirinya yang kejam membuat Ella merasa terasing. Namun, sinar keceriaan dia dapatkan dari sahabat-sahabat barunya di Universitas Nasional Taiwan, tempat dia kuliah. Hatinya yang polos tiba-tiba merasakan debaran cinta pada seorang dosen muda nan rupawan, MarcelI Yo. Namun debaran itu harus pupus saat mengetahui bahwa hati sang dosen telah tertambat pada sosok wanita yang sempurna di mata Ella, Miss Wang. Di saat yang sama, Kim Hae Yo, pemuda Korea yang menjadi sahabat dekat Ella rupanya juga mempunyai rasa yang sama kepada Miss Wang.Dalam keresahan itu, Ella menemukan sumber kekuatannya yang baru. Yaitu, saat sang ayah mulai menunjukkan rasa sayang kepada putri tercintanya. Sebuah impian mulai menguncup, impian untuk menyatukan ayah dan ibu yang ternyata masih saling mencinta. Akankah impian Ella akan terwujud? Dan mengapa kemudian Marcell Yo dan Kim Hae Yo memberi perhatian lebih kepada Ella?

Kaki Langit Demokrasi

Buku ? kaki Langit Demokrasi? mencoba memaparkan terjadinya pengingkaran atas cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, dari berbagai sudut pandang, politik, ekonomi, sosial, budaya, otonomi daerah, dan gagasan Nasionalisme. Penulis Buku ini memiliki cakrawala berfikir yang luas, berusaha menjawab pertanyaan tadi dari berbagai sendi kehidupan berbangsa bernegara.****Buku Kaki Langit Demokrasi mencoba memaparkan terjadinya pengingkaran atas cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, dari berbagai sudut pandang, politik, ekonomi, sosial, budaya, otonomi daerah, dan gagasan nasionalisme. Penulis buku ini memiliki cakrawala berpikir yang luas, berusaha menjawab pertanyaan tadi dari berbagai sendi kehidupan berbangsa bernegara. (Prabowo Subianto Djoyohadikusomo, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Terkadang ia merasa upayanya memperjuangkan apa yang diyakini tak cukup hanya diteriakan di gedung parlemen, karena karena itu ia membaginya ke khalayak yang lebih ramai melalui tulisan-tulisanya di media massa nasional maupun lokal. Buku Kaki Langit Demokrasi ini merupakan tempat bagi Djasarmen memaknai apa yang diperjuangkannya (Irman Gusman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia)Ketika disodorkan kepada saya Dummy, Kaki Langit Demokrasi yang ditulis saudara Djasarmen Purba, SH yang merupakan himpunan tulisannya sejak tahun 2005 hingga 2012. Saya langsung teringat kata-kata Pramoedya Ananta Toer, kata-katanya sangat nyata;Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dari dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.(Dr.H.M.Soerya Respationo, SH.MH. Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau)

Cinta yang Membawaku Pulang

Maha Besar Allah, kita berjumpa lagi, Ghatamah Khoor, suara gadis Pakistan itu bergetar. Shabana terkesiap dan bingung. Selain sikapnya yang mengundang berjuta tanya, gadis Paksitan itu juga memanggilnya Ghatamah Khoor. Dalam tradisi Pashtun, tidak ada yang memanggil seseorang dengan sebutan itu kecuali seorang adik kepada kakak perempuannya.Hei, apa yang terjadi, Hajjah?Tak pernah menduga kalau kau ternyata kakak kandungku, Ghatamah Khoor. Aafia Khanum telah menceritakan semuanya padaku, gadis Pakistan itu bicara sambil sesenggukan. Shabana terperangah. Hei, apa yang kau bicarakan, Hajjah? Aku adalah Maryam Shekiba binti Massoud Kamal, Ghatamah Khoor.Aku adik kandungmu.Shabana Ahmas, seorang perempuan Afghanistan yang hidup sebatang kara di tanah kelahirannya. Perang yang memporak-porandakan Afghanistan telah memisahkan dia dengan ayahnya, adik perempuannya, suaminya, dan anak semata wayangnya yang masih berusia 5 bulan. Setelah bertahun-tahun tak ada kabar berita, Shabana mendapat kabar jika saat ini ayahnya bermukim di Saudi Arabia. Dengan uang hasil menjual tanah ayahnya, dia berangkat ke Saudi. Tak diduga sebelumnya, di Makkah, dia tak hanya menemukan ayahnya. Tapi, Shabana juga menemukan adik perempuannya, suaminya, dan anak serpata wayangnya yang kini telah tumbuh menjadi anak yang pintar. Tapi, ternyata keadaan saat ini tidak seperti yang dia harapkan. Begitu banyak perubahan yang terjadi dengan orang-orang tercintanya.

Refi- AI Agent
Halo Kak! Ada yang bisa saya bantu?