Sebuah Wilayah Yang Tidak Ada Di Google Earth

Bacaan yang memikat. Bagaimana kemampuan penulis menggarap detail, kesabarannya menelusuri jejak-jejak masa lalu secara rinci, juga ketelatenannya menyingkap hal-hal samar dan tersembunyi kemudian menghadirkannya dalam napas kekinian. Itulah memang tantangan utama bagi siapapun yang menggarap keunikan lokalitas sebagai tema. Lewat novel ini Pandu Hamzah mengolah lokalitas dengan segala problematika serta kerumitannya dalam sebuah narasi panjang yang terjaga dan enak dibaca. Pada konteks dimana banyak perusahaan asing mengincar potensi geothermal Gunung Ciremai, bisa jadi inilah perlawanan budaya yang dilakukan penulis terhadap kekuatan yang bukan saja datangdari luar namun juga dari dalam lingkungan sendiri. Acep Zamzam Noor, PenyairMelalui perspektif Ulu-Ulu, Gadis Ajag, juga Bocah Hitam difable, memori kolektif purba masyarakat lereng Gunung Ciremai mengenai alamnya yang secara akademis sangat rumit dan kompleks untuk diurai, dihadirkan dalam novel ini menjadi sebuah dongeng sederhana, lembut, cerdas dan menggetarkan. Novel ini adalah sebuah oposisi tak tertaklukkan bagi persekongkolan keserakahan penguasa dan pengusaha asing yang secara prinsip ekonomi tumbuh dari pendekatan malthusianisme.Okki Satrio Djatti,Aktivis; organisations rakyat dalam mengkritisi eksploitasi geothermal oleh perusahaan asing di Gunung Ciremai.Novel dengan stamina imajinasi di atas rata-rata. Meski pola narasinya tenang tidak neko-neko, namun bisa membetot kita pada pusaran imajinasi yang menghanyutkan. Pandu Hamzah telah memberi sumbangan berarti bagi sempitnya wilayah tematik sastra Indonesia yang belakangan ini cenderung diisi dengan keseragaman tema. Resti Nurfaidah Peneliti bahasa dan sastra, Balai Bahasa BandungDalam proses penggarapan film dokumenter tentang Ciremai, saya heran mengapa Chevron sampai kemudian mundur dari Ciremai, mengapa yang dulunya mengatakan ada potensi geothermal besar justru belakangan mengatakan potensinya kecil.Novel ini secara tidak langsung memberi saya jawaban meskipun samar: bahwa alam punya para 'avatar' sendiri dalam menentang keserakahan manusia yang eksploitatif.Kuswara Sastra Permana,Sineas. sutradara film Bait 'Surau'

Beautiful Mistake : Karena Cinta Tak Pernah Salah

Cinta adalah sebuah anugerah. Tetapi bagaimana, jika cinta itulah yang menjadi awal dari sebuah takdir yang penuh penyesalan? Apakah tetap akan menjadi sebuah anugerah, sekalipun itu disebut cinta terlarang? Sekalipun itu adalah kesalahan dan dosa besar? Kata orang, cinta tak pernah salah bersemayam, tetapi bagaimana, jika cinta itu hadir untuk seseorang yang tak seharusnya dicintai? Bersemayam dan kian bersemi kepada orang yang tak tepat? Padanya yang bahkan tak akan dapat dimiliki? Alasan apakah yang dipakai Tuhan menanamkan benih cinta itu kepada orang yang bahkan hanya dapat dijangkau sebatas tatapan mata saja?Tak ada cinta yang salah sasaran. la selalu tepat tujuan! Walau terkadang, tepat hanya untuk sesaat. Selalu ada alasan di balik itu, karena cinta bukanlah sebuah kesalahan dan dosa besar. Tetap, cinta adalah cinta. Sekalipun, itu adalah terlarang. Semua ini hanya tentang bagaimana cara mengendalikannya dengan benar.Kisah cinta Lee Hiu Hwi, seorang gadis remaja 17 tahun dengan Kyu Hyun, pria berumur 29 tahun, menjadi konflik tak berujung dalam novel ini. Siapa sangka, benih cinta yang tumbuh dan mekar di antara mereka di kemudian hari menjadi bara di hati Hiu Hwi ketika terungkap fakta-fakta yang sungguh mengejutkan tentang pria yang dipujanya itu. Ditambah lagi Hiu Hwi harus menemukan fakta menyakitkan tentang kematian ibunya 5 tahun silam....Namun bagaimana menghapuskan rasa cinta yang begitu besar ini?Meski cinta lain akan selalu mencoba menghampiri....