kajian Tematik Al-Quran Tentang Kemasyarakatan

Al-Qur'an sebagai sumber hukum utama bagi umat manusia memiliki ranah yang sangat luas untuk dikaji secara kontekstual dan lebih mendalam (in depth). Beragam tema dari seluruh bidang kehidupan di dunia dan akhirat terkandung di dalamnya. Kitab suci yang diturunkan Allah SWT. ini sejak awal sudah melibatkan dirinya dengan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia hingga masa yang akan datang.Salah satu tema yang menarik untuk dikaji dari Al-Qur'an ialah masalah kemasyarakatan. Masyarakat tumbuh dan berkembang bersama konteks sosialnya. Masalah keluarga, wanita, harta, hidup sehat, generasi muda, kerja, etos kerja, dan hubungan kerja, kepemimpinan, tanggung jawab intelektual, jender, makanan dan minuman, serta ukhuwah Islamiyah merupakan aspek-aspek yang biasa tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Akan tetapi, yang membedakannya ialah proses sosial dan konteks sosialnya. Buku Kajian Tematik Al-Qur'an Tentang Kemasyarakatan ini menyajikan bagaimana sesungguhnya aspek-aspek kemasyarakatan, proses sosial, dan konteks sosial yang berkembang di masyarakat dapat seiring sejalan dengan tuntunan Kitab Suci Al-Qur'an.Buku yang menyangkut tema tentang aktivitas kemasyarakatan dalam bingkai keislaman ini merupakan tambahan perbendaharaan khazanah intelektual dunia Islam. Masalah aktifitas kemasyarakatan memang selalu memiliki daya tarik tersendiri untuk selalu dikaji secara lebih intensif dan komprehensif.

kajian Tematik Al-Quran Tentang Konstruksi Sosial

Al-Qur'an sebagai sumber hukum utama bagi umat manusia memiliki ranah yang sangat luas untuk dikaji secara kontekstual dan lebih mendalam (in depth). Beragam tema dari seluruh bidang kehidupan di dunia dan akhirat terkandung di dalamnya. Kitab suci yang diturunkan Allah SWT. ini sejak awal sudah melibatkan dirinya dengan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia hingga masa yang akan datang.Salah satu tema yang menarik untuk dikaji dari Al-Qur'an ialah masalah sosial, Kita tahu bahwa dinamika sosial dari dulu sampai nanti terus berkembang, berubah, mengalami transformasi dan metamorfosis, bahkan mengalami revolusi dan deviasi sosial. Oleh karena itu dalam proses atau tingkat praktisnya dibutuhkan konstruksi-konstruksi sosial. Bagaimana Al-Qur'an melihat persoalan konstruksi sosial tersebut? Apakah Al-Qur'an telah secara lengkap memaparkannya?Buku Kajian Tematik Al-Qur'an Tentang Konstruksi Sosial ini di dalamnya memuat masalah-masalah yang amat penting untuk diketahui dan dikembangkan oleh manusia, seperti masalah perubahan sosial, politik, dan pemerintahan, kebudayaan, ekonomi, keadilan, kemiskinan, hutang, korupsi, sejarah, perang, pendidikan, pembangunan, dan hukum dari perspektif Al-Qur'an. Masalah-masalah tersebut tetap aktual, berlaku sepanjang masa dan akan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.Kita tahu bahwa dinamika sosia bangsa Indonesia ini telah mengalami transformasiyang uar biasa dibanding era-era sebelumnya. Akan tetapi, sejumlah masalah sosial  kini tengah menghadang bangsa kita. Persoalan kemiskinan, pendidikan, korupsi, dan hutang, serta ketidakadilan membutuhkan solusi dan tindakan segera (condition sine qua non) dari pemerintah. LSM, swasta, dan berbagai komponen rakyat secara keseluruhan. Disinilah dbutuhkan regulasi atau pedoman yang komprehensif, integral, dan normatif untuk mengatasi beragam problem sosial tersebut. Al-Qur'an telah memenuhi standard dan sangat layak dilirik, menjadi referensi, dan dijadikan solusi untuk mengatasinya.

kajian Tematik Al-Quran Tentang Ketuhanan

Ketauhidan terhadap Allah SWT. merupakan sebuah kemutlakan atau keniscayaan bagi kaum muslim. Ketauhidan merupakan pintu masuk seseorang tatkala berkomitmen menjadi muslim. Dimensi transeden ketuhanan tentu saja bukan hanya berbicara tentang Allah SWT. dan eksistensinya, tetapi juga berkolerasi dengan mahakarya yang diciptakan-Nya, hukum atau regulasi-regulasi yang diperuntukkan bagi seluruh alam semesta dan makhluk-Nya, serta ketetapan-ketetapan takdir bagi makhluk dan alam semesta secara keseluruhan.Di dalam Buku Kajian Tematik Al-Qur'an Tentang Ketuhanan ini, dipaparkan secara jelas bagaimana Al-Qur'an memandang tentang Tuhan, manusia, alam, keimanan, syirik, Hari Akhir, Ikhtiar, Islam, ihsan dan kekuturan.Pemahaman terhadap eksistensi Allah SWT. harus diletakkan pada parameter Al-Qur'an, terutama tentang ke-Mahaesa-anNYA dan sifat-sifat wajib bagi Allah SWT. yang mengiringnya, seperti Allah itu Ada (wujud), Dahulu (qidam), Kekal (baqa'). Berbeda dengan ciptaan-NYA (mukhalafatuhu lil hau adits), dan 16 sifat wajib lainnya. Kerangka pemahaman tersebut kelak akan berujung dan bermuara pada mak'rifatullah.Sebelum Allah SWT. menciptakan Adam sebagai manusia pertama, Allah SWT. terlebih dahulu menciptakan alam semesta ini dengan sistem kerja yang teratur dan serasi. Semuanya berjalan menurut iramanya masing-masing. Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini diberikan tanggung jawab yang besar untuk mengurus alam ini. Untuk melaksanaan tanggung jawab itu, Allah SWT. telah menurunkan kitab suci Al-Qur'an sebagai pedoman kepada rasul-NYA.Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul Allah SWT. terakhir diutus untuk menyempurnakan peradaban umat manusia. Tugas Rasulullah SAW. ialah meluruskan keyakinan kaum kafir Quraisy dan kaum musyrikin lainnya dengan cara menyembah Allah sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah. Kajian ketauhidan menjadi sangat elementer bagi umat Islam untuk menentukan komitmen terhadap ke-Mahaesa-an dan ke-Mahakuasa-an Allah SWT. atas seluruh alam dan isinya.

Dosa-Dosa Besar

Dosa ialah perbuatan yang melanggar hukum Allah dan agama. Tidak ada seorang pun manusia yang luput dari dosa di dunia ini. Setiap manusia punya dosa. Sebaik-baik orang yang berdosa ialah yang bertobat nasuha pada Allah. Manusia berdosa memang wajar, tetapi menjadi tidak wajar apabila perbuatan dosa dan maksiat itu dilakukan terus-menerus dengan sadar sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Kita tidak boleh merancang dan menyengaja untuk berbuat dosa. Terlebih lagi jika dosa yang diperbuat itu adalah dosa kepada Allah, Sang Pemilik Kehidupan. Orang seperti inilah dalam sebuah hadits disebutkan .. akan jatuh ke dalam kehinaan, bahkan lebih hina dari seekor keledaiDi dalam Buku Dosa-Dosa Besar inilah kaum muslimin bukan hanya diperkenalkan dengan beragam dosa besar sebagai pengetahuan, tetapi juga disajikan bagaimana upaya-upaya umat Islam untuk menghindari diri dari perbuatan dosa. Dosa yang terkadang berbaur dengan beragam kenikmatan duniawiah atau materi, seperti menumpuk harta kekayaan tanpa pernah dikeluarkan zakatnya, berzina, memakan riba, laki-laki yang berdandan menyerupai wanita, percaya pada kekuatan sihir dan tahayul, menunjukkan bahwa peluang untuk berbuat dosa adalah sebanyak udara yang kita hirup dan sebanyak hembusan napas yang kita keluarkan. Jadi, berhati-hatilah dan berpikirlah seribu kali jika akan berbuat dosa, karena sebersit dan sekcil apapun dosa yang dilakukan, kelak akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah.

Islam dan Dunia

Dienul Islam memiliki misi suci, yaitu rahmatan lil 'alamin, menebarkan kasih sayang pada alam semesta dan seluruh makhluk di dalamnya. Oleh karena itu, Islam dan alam semesta atau dunia merupakan bagian integral. Islam telah menorehkan dinamika sejarah yang berwarna pada peradaban manusia Islam yang lahir 15 abad yang lalu, sejak lahir telah megemban misi suci rahmatan lil 'alamin itu, sehingga proses penyebarannya di wilayah Arab dan Timur Tengah, kemudian ke Eropa dan Asia bukan dengan misi kekerasan, jilhad dan militansi yang salah kaprah, serta terorisme. Hal itu jelas sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar syari'ah Islam dan Allah, sang Khalik pemilik kasih sayang itu.Di dalam buku Islam dan Dunia (terjemah dari Buku Islam and The World) ini, yang merupakan revisi dari karya seorang ulama terkemuka India, Abul Hasan Ali Nadwi,  di dalamnya menyorot kembali bagian penting dan fakta sejarah Islam yang dipenuhi rangkaian kisah-kisah jihad dan militansi penyebaran Islam yang benar sesuai syari'ah ke seluruh dunia. Refleksi sejarah penyebaran Islam dalam buku ini dimulai dari masa Pra-Muhammad, semasa di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. yang taat pada nilai-nilai spritual Islam, low profile, sederhana, tegas, dan adil. Islam menyebar sejak dari jazirah Arab, masa kejayaan Islam semasa para penerus Muhammad, yaitu generasi para sahabat Nabi, masa kemunduran peradaban Islam, sampai munculnya jegemoni peradaban Narat di tengah-tengah umat dan peradaban Islam.

Jalan Panjang Ke Tanah Suci

BIODATA PENYUSUNH. Unus Suriawiria, adalah sarjana biologi bidang mikrobiologi lulusan ITB (1962), kemudian melanjutkan pendidikannya antara lain di Universitas New South Wales, Sydney (Australia), Sverige Lantburks Universites, Uppsala (Swedia), Karolinska Institutet, Stockholm (Swedia) serta pendidikan singkat lainnya antara lain di Ohio State University, Columbus (Amerika Serikat), Kyoto Institute of Technology, Kyoto (Jepang), dan sebagainya.Sejak tahun 1962 bekerja aktif sebagai staf pengajar bidang mikrobiologi, bioteknologi dan manajemen teknologi untuk jurusan biologi, kimia, eknik lingkungan, MBA-teknologi di ITB, juga pernah menjadi pengajar luar biasa di Unpad dan sebagainya.Aktif sebagai konsultan/penasehat teknik dan perencana untuk bidang lingkungan, lansekap dan bioteknologi pada beberapa perusahaan arsitek/perencana, pabrik, agrobisnis juga bisnis pers.Spesialisasi mendalam di bidang perencanaan, budidaya dan teknologi perjamuran sejak 1964, khususnya untuk jamur kompos, jamur tiram, shiitake dan lindse.Aktif sebagai penulis ipteks populer untuk beberapa media masa seperti antara lain Pikiran Rakyat, Bandung Pos, Mitra Desa, Kompas, Bisnis Indonesia, Suara Karya, dan sebagainya, bahkan di Mingguan Mitra Desa (Pikiran Rakyat Group) menjadi staf ahli redaksi.Telah menulis dan diterbitkan sekitar 12 judul buku, 5 judul di antaranya untuk perguruan tinggi dalam bidang mikrobiologi, bioteknologi, dan lingkungan, antara lain oleh penerbit Angkasa, Alumni, Granesia, Karunika Universitas Terbuka dan Dian Rakyat.

Kasih Karunia

Kita berbicara seolah-olah kita memahami kondisinya. Bank memberikan kita masa anugerah. Para politikus busuk telah jatuh dari kasih karunia. Para musisi mengalunkan not-not tentang kasih karunia. Kita mendeskripsikan seorang aktris sebagai seorang yang ramah, seorang penari sebagai orang yang gemulai. Kita menggunakan kata tersebut untuk rumah sakit-rumah sakit, bayi-bayi perempuan, raja-raja, doa sebelum makan. Kita berbicara seolah-olah kita mengerti apa arti kasih karunia itu.Tetapi apakah kita sungguh-sungguh memahaminya? Apakah kita sudah merasa cukup dengan kasih karunia yang tidak berdampak? Yang hanya menjadi kalimat dalam sebuah nyanyian, yang ditempatkan dengan bagusnya sebagai simbol sebuah gereja. Yang tidak pernah mengakibatkan adanya masalah atau menuntut sebuah respon. Ketika ditanya, Apakah Anda pecaya pada kasih karunia? Siapakah yang bisa menjawab tidak?Max Lucado menanyakan sebuah pertanyaan yang lebih dalam: Pernahkah Anda diubahkan oleh kasih karunia? Dibentuk oleh kasih karunia? Dibesarkan hatinya oleh kasih karunia? Dilembutkan oleh kasih karunia? Dibuat merinding bulu kuduk Anda dan diguncangkan kepekaan Anda oleh kasih karunia?Kasih karunia Allah memiliki sesuatu yang mengaliri seluruhnya. Sebuah keliaran tentangnya. Sebuah air-putih, pasang surut, yang menjungkirbalikkan Anda tentangnya. Kasih karunia menghampiri Anda. Memberikan Anda semangat baru. Dari ketidakamanan kepada rasa aman di dalam Tuhan. Dari penyesalan yang merusak kepada karenanya yang menjadikan lebih baik. Dari takut akan kematian kepada kesiapan untuk terbang.Kasih karunia adalah suara yang memanggil kita untuk berubah dan kemudian memberikan kita kekuatan untuk melepaskannya.Marilah biarkan kasih karunia yang pasti itu mendapatkan Anda.