Di zaman seperti saat ini yang serba cepat dan instan, nilai dan kualitas diri kita sering kali diabaikan. Kita mudah sekali menemukan dan mendapatkan apa yang kita inginkan, tapi sering kali itu sesungguhnya bukan sesuatu yang kita perlukan atau penting kita miliki.Petuah-petuah bijak dan teladan-teladan luhur dari ulama saleh klasik yang digali dari sumber khazanah Islam di buku ini mengingatkan dan mengarahkan kita untuk lebih memperhatikan nilai dan kualitas diri kita. Kita diajak untuk melihat kembali pikiran, hati, tindakan, akhlak, ibadah, dan pengetahuan kita.Buku yang merupakan kumpulan petuah dan kisah-kisah pendek ulama klasik ini, mulai dari sahabat Nabi, tabiin, hingga tabiut tabiin, begitu dalam, filosofis, menyentuh kalbu, sarat makna dan bergizi tinggi. Kisah-kisah yang ditampilkan begitu inspiratif dan membuat kita tak hanya kagum tapi juga tergerak untuk melakukannya. Kita seperti disirami air jernih, menyegarkan, dan membersihkan tak hanya jasmani, tapi juga ruhani atau jiwa kita.***Inilah buku terbaik untuk setiap muslim yang ingin membersihkan jiwanya dan mendekati Allah.Mahmud, Goodreads
Apakah syahadat kita cukup untuk mengantarkan kita ke surga?Oh, masih ada rukun Islam yang lain, seperti shalat, zakat, puasa,dan haji. Apakah jika semua rukun Islam itu terpenuhi kita bisamasuk ke Surga Firdaus? Jawabannya, belum tentu. Ternyatamasih banyak amalan-amalan lain yang saling terkait bak magnet.Rukun Islam adalah ibadah antara manusia dan Tuhannya (hablummin Allah), sementara dalam hal kemaslahatan, kita dituntut untukberinteraksi dengan sesama anak Adam (hablum min-annas). Apasaja ibadah terkait hablum min-annas ini? Kalau Nabi Muhammadmemerintahkan hal paling sederana, namun paling berat: janganmarah, sabar.Sabar. Jika kita benar-benar bisa melaksanakan perintahRasulullah yang satu ini, bukan hanya Surga Firdaus yang akan kitaperoleh, nama kita akan disebut-sebut oleh Allah Swt. sebagai ahlisabar, bahkan seluruh malaikat akan bersujud takzim. Kenapa?Sebab orang sabar adalah orang terkuat. Dia kuat menaklukkan dirisendiri untuk tidak mengikuti hawa nafsu yang menjadi cikal bakalIblis terusirdari surga.Bacalah buku ini, selami setiap untaian nasihat yang hanyaberorientasi pada kekuatan sabar, yang merupakan cikal bakalmanusia untuk menjalani hidup bahagia tanpa beban, jadilahmanusia sabar hingga mencapai titik kuantum.
SinopsisBuku ini mengajak umat untuk menjadi umat qurani,bertafakur dalam menyegarkan norma-norma islam yang telah terangkum sempurna dalam ayat-ayat Al-Quran.Tafakur perlu dilakukan oleh umat Qurani sebagai jalan ikhtiar meraih kebermaknaan hidup dalam berbagai demensi dengan menjadikan Al-Quran sebagai hiasan bibir,kalbu dan perilaku sehari-hari.Dilengkapi bait-bait puisi yang penuh makna dan instrumen tes Asmaul Husna,buku ini mengajak pembaca untuk melakukan identifikasi dan melatih diri sejauh mana telah menjadi umat Qurani.
Perilaku, adab, atau akhlak menentukan kualitas seseorang: baik atau buruk, bahagia atau sengsara. Perilaku itu sendiri adalah cerminan dari dalam diri, dari jiwa. Semakin kotor dan keruh jiwa, perilaku akan semakin buruk dan jahat. Sebaliknya, semakin bersih dan jernih jiwa, perilaku akan semakin baik pula. Maka, jiwa adalah kuncinya. Mengelola dan mengolah jiwa merupakan keniscayaan agar perilaku diri menjadi berkualitas. Dan, itu semua ada seninya atau tata caranya. Melalui buku tipis tetapi berbobot dan sarat nasihat mencerahkan ini, Imam at-Tirmidzi secara khusus memandu orang-orang yang ingin melakukan perjalanan spiritual untuk mendekati dan menaati Allah: pelaku suluk (salik). Juga, secara umum, kita semua yang ingin menyelami spiritulitas lebih dalam, mengenalnya lebih jauh, mengolahnya lebih lembut, dan membersihkannya dari racun yang merusaknya. Dalam buku ini, kita mendapatkan penjelasan yang gamblang dan mencerahkan tentang hawa nafsu, mujahadah, kecerdasan, latihan, kebahagiaan, kejujuran, niat, teladan malaikat, makrifat, dan perjalanan ruhani menuju Allah, lengkap dengan segala persoalan terkait dan seni mengatasinya. Inilah panduan bergizi ihwal pembangunan jiwa dari ulama klasik nan masyhur yang tak diragukan lagi kesalehannya.
Menjalankan ajaran agama sejatinya adalah sebuah proses yang tak pernah berhenti. Dalam proses ini ada beberapa maqamat (tingkatan-tingkatan) yang akan dilalui sebelum sampai tujuan. Dari tingkat paling dasar hingga tingkat paling tinggi. Buku klasik nan apik karya ulama besar Gharnathah (Granada), Andalusia, ini memaparkan sembilan tingkatan dalam Islam. Dari mulai tingkat orang yang berlebih-lebihan, tingkat orang yang diuji dengan ikhtilaf, tingkat orang awam, tingkat orang yang menghindari hal paling buruk dengan yang buruk, tingkat orang yang berniat, tingkat orang yang beramal utama saat tak bisa melakukan yang paling utama, tingkat orang yang beramal penting ketika tak bisa beramal paling penting, tingkat orang khas, hingga tingkat orang yang sungguh-sungguh dalam beragama yang merupakan puncaknya. Berbeda dengan buku keislaman pada umumnya yang hanya berbicara pada tataran fikih (eksoteris), buku ini memadukannya dengan dimensi tasawuf (esoteris) dan akhlak sebagai jalan tengah atau moderat yang merupakan ciri khas Islam. Dengan itu, kita dapat melihat dan memahami agama dengan benar, sehingga kita bisa sampai ke tingkat puncak: mengamalkan agama dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, semata-mata karena Allah.
Manusia senantiasa mengharapkan kehidupan yang baik, sejahtera, dan bahagia. Berbagai cara dilakukan untuk meraihnya. Namun, sering kali jalan untuk mendapatkannya terasa sulit dan berat. Dalam situasi itu, sering kali dada jadi terasa sempit, muncul perasaan putus asa dan berkeluh kesah.Orang mukmin tak layak putus asa dan mengeluh untuk kebahagiaan yang belum dapat diraih. Al-Quran sebagai petunjuk hidup abadi telah memberikan tuntunan yang jelas dan nyata untuk mendapatkan kebahagiaan dan menghalau keluh kesah dan keputusasaan. Tuntunan itu, misalnya, dimulai dari iman atau keyakinan yang benar, bekerja efektif, gemar berbagi, tepat waktu, menjaga kepercayaan, hingga disiplin dalam ibadah. Buku ini tak sekadar memaparkan secara normatif tuntunan-tuntunan tersebut, tetapi juga aplikatif, berdasarkan kisah inspiratif orang-orang bahagia ketika mengamalkannya, baik dari khazanah Islam klasik maupun kekinian. Dipadukan juga dengan pandangan motivator dan ahli pengembangan diri Barat kontemporer, serta sejumlah penemuan ilmiah berkaitan dengan tuntunan di atas.
..Maka bersabarlah, sungguh, kesudahan (yang baik) adalah bagi orang yang bertakwa. (Hud:49)Sabar, sebuah kata yang mudah diucapkan, tetapi sejatinya membutuhkan perjuangan keras untuk mewujudkannya. Dalam tujuh formula bahagia dunia akhirat, sabar ditempatkan sebagai fondasi yang berfungsi menguatkan elemen-elemen lain yang juga harus dikuasai seperti sejauh mana kita bersyukur atas pemberian-pemberian-Nya, sejauh mana kita ikhlas, sejauh mana kita rela, sejauh mana kita mampu bertawakal, bermuhasabah, dan kemudian beristikamah dengan semuanya.Latihlah diri Anda agar dapat menguasai tujuh kemampuan yang ada di dalam buku ini, niscaya Anda akan menjadi pribadi yang lebih tenang, tidak gampang termakan oleh emosi, dan tentunya bahagia dunia akhirat.Semoga bermanfaat dan selamat membaca!
Berani Mengalami Kuasa Tuhan Hari Ini.Tuhan meneguhkan pelayanan Smith Wigglesworth melalui tanda-tanda dan kuasa yang kuat, termasuk pembentukan kreatif anggota-anggota tubuh yang tidak ada dan lenyapnya pertumbuhan kanker. Kata-katanya terus memberikan kesembuhan rohani, finansial, emosional, dan fisik saat itu menginspirasi dan membangun iman.Menjawab panggilan Tuhan, Smith Wigglesworth memercayai bahwa Tuhan sungguh-sungguh dengan firman-Nya dan akibatnya, ia menerima hasil-hasil yang dramatis. Yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang sakit sembuh, dan yang gila menjadi waras kembali. Bahkan, yang mati dibangkitkan.Apakah Anda ingin dipakai Tuhan untuk melakukan mukjizat? Seperti Wigglesworth, Anda akan menemukan bahwa Anda akan menerima kuasa untuk: Mengalahkan rasa takut, depresi, dan godaan. Menerima jamahan kesembuhan dari Tuhan. Mengambil alih otoritas atas iblis. Menjadi pemenang jiwa yang efektif. Memegang kemustahilan dan membuatnya menjadi kenyataan.Saat Anda mengeksplorasi kebenaran-kebenaran ini, Anda akan terhubung dengan kuasa Tuhan yang mulia, menghalau keraguan, membangun iman Anda, dan melihat kemustahilan berubah menjadi kenyataan. Kehidupan doa Anda akan diubahkan saat Anda mengalami sukacita melihat hasil-hasil yang luar biasa dalam hidup Anda dan saat Anda melayani orang lain.
Seiring Mendekatnya Waktu Terakhir,Ini Saatnya Menjungkirbalikkan Konsep yang salahdan Mengerti Rencana Allah yang Sebenarnya.Kita semua memiliki pertanyaan tentang akhir zaman. Tetapi, sebagai orang KristenIsrael dan pengajar Alkitab yang dihormati, Amir Tsarfati menjelaskan, nubuatanalkitabiah adalah misteri, bukan rahasia. Pemahamannya tersedia bagi siapa pun yangmeluangkan waktu untuk mempelajarinya. Buku ini dapat menjadi panduan Anda.Dengan wawasan yang dalam dan menarik pada nubuatan alkitabiah danpenerapan zaman modernnya, Amir memiliki eksplorasi Alkitab yang segar danmengagumkan.Tanpa terlibat dalam spekulasi dan bermain dengan ketakutan orang-orang, Amirmemiliki skenario kehidupan-nyata yang berbasis pada kebenaran Alkitab tentangPengangkatan, Antikristus, dan masa Kesengsaraan Besar. Dia juga membantu Andamengerti peran-peran dan nasibRusia, Iran, dan Uni Eropa, Amerika Serikat danIsrael pada akhir zaman, menunjukkan bagaimana nubuatan alkitabiah sedangdigenapi sekarang.Ada harapan di tengah kekacauan. Apa pun yang terjadi, Allah tetap memegangkendali. Dia akan melindungi milik-Nya.Buku yang tepat waktu ini ditulis dengan baik, mendebarkan, menggugah pemikiran,menantang, membesarkan hati, dan wajib dibaca.Anne Graham Lotzpenulis, The Daniel PrayerAllah sedang menggenapi apa yang telah janjikan-Nya kepada umat-Nya, saya percayaAllah akan menggunakan THE LAST HOUR untuk membuka banyak hati kepada Injil.Dr. David Jeremiah
Saudara terkasih, secara pribadi, saya sangat mengerti betapa sulitnya itu ketika seseorang melakukan sesuatu yang tak dapat diubah, yang juga terasa tak terampuni. Saya pernah meneteskan air mata yang tak terhitung banyaknya dan bergumul melalui begitu banyak pertanyaan: Bagaimana jika pengampunan sepertinya tidak akan memperbaiki apa pun?Apakah pengampunan berarti saya harus berhubungan kembali dengan orang itu?Apakah pengampunan itu bisa jika mereka tidak menyesali apa yang telah mereka lakukan? Jika Anda juga pernah merasakan hal serupa, Anda berada di tempat yang benar. Dalam halaman-halaman buku ini, hati Anda akan ditangani dengan lembut. Pikiran-pikiran Anda tidak perlu dikoreksi. Bantahan Anda dimengerti. Tetapi ada beberapa perspektif alkitabiah untuk dipertimbangkan yang akhirnya telah membawa kedamaian ke dalam hidup saya. Dan saya menginginkan yang sama untuk Anda. Kepedihan yang telah Anda alami? Berbagai kegalauan yang belum terselesaikan?Anda layak berhenti menderita karena apa yang telah dilakukan orang lain pada Anda. Dan jika tidak ada orang lain yang pernah mengatakan bahwa mereka ikut bersimpati atas kepedihan mendalam Anda, saya akan mengatakannya. Hati saya hancur untuk apa yang telah menghancurkan begitu banyak dari kita. Jadi, izinkan saya menggandeng Anda dan membimbing Anda melewati proses bahwa pengampunan itu tidak hanya memungkinkan, tetapi itu salah satu keputusan paling menyembuhkan untuk diraih.
Biografi (sirah) dan sejarah Nabi Muhammad tak pernah selesai diulas dan dibicarakan. Sebagai manusia biasa maupun utusan Allah yang membawa risalah langit. sosoknya selalu menarik perhatian. Peristiwa-peristiwa di seputar kehidupannya atau hal-hal yang berkaitan dengan karakter pribadinya senantiasa melahirkan banyak pandangan dan tafsir. tak hanya dari kalangan pakar muslim tetapi juga nonmuslim. Membahas sirah Nabi tidak secara kronologis. buku ini meng-ulas sejumlah peristiwa penting dan istimewa di seputar kehidupan beliau. dari sebelum lahir hingga wafat, untuk menjernihkan beragam polemik dan salah tafsir tentang beliau. Dengan begitu. sosok Nabi sebagai manusia tidak tenggelam dalam sosok kenabiannya, atau sebaliknya. Sebab dalam diri beliau memang terhimpun dua kedudukan sekaligus: manusia biasa (ana basyarun mitslukum) dan utusan Allah. Dengan bahasa yang penuh penghormatan dan kekaguman sekaligus pengamatan yang kritis. penulis menjelaskan secara lebih masuk akal. objektif. dan simpatik terhadap sosok Nabi Muhammad yang luar biasa. baik sebagai manusia biasa maupun sebagai nabi pentup. Sebuah kajian yang benar-benar berbeda dari buku-buku sirah Nabi pada umumnya.
Sebagian kalangan meragukan kemaksuman para nabi dan rasul. Bagi mereka, nabi dan rasul pernah berdosa atau berbuat tercela. Mereka bahkan berargumen dengan dalil-dalil al-Quran dan hadis untuk memperkuatnya. Nabi Adam, misalnya, dianggap berdosa karena melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah khuldi. Nabi Nuh dianggap berdosa karena memohon agar istri dan anaknya diselamatkan dari banjir besar. Nabi Ibrahim dianggap berdosa karena berbohong. Begitu pula para nabi lainnya. Kemaksuman para nabi memang menjadi topik diskusi serius. Topik ini masuk dalam ranah teologis yang sensitif. Di kalangan ulama klasik juga terjadi perbedaan pendapat. Wacana ini akan terus muncul di setiap zaman, karena apa yang dianggap sebagai dosa nabi tertera dalam al-Quran dan hadis. Apakah nabi dan rasul benar-benar maksum? Lalu, kenapa beberapa dari mereka digambarkan pernah berdosa atau bersalah? Dalam buku klasik ini, teolog, filsuf, dan ahli tafsir abad ke-7 H Fakhruddin ar-Razi menyampaikan setidaknya lima belas argumentasi yang kukuh, koheren, rasional, dan filosofis untuk menangkis, membela, sekaligus menegaskan kemaksuman para nabi dan rasul. Buku ini menjadi semacam pleidoi terhadap kalangan yang meragukan kemaksuman mereka. Penting dibaca oleh siapa saja.
The way you can call me, Biru. Why? Karena laut dan langit membirukanbumi, lalu air dan udara, zat terpenting kehidupan. Pohon, gunung, sungai,jelajahi bareng. Jalan, terbang, berlayar.Apa yang harus disiapkan? Al-Birru, kebaikan. Dapat di mana? DalamAl-Qur'an. Peta, kompas, GPS terbaik. Bekal, lentera, bahkan sumber ilmuuntuk perjalanan kita. Komplit. But, wait! Tujuannya ke mana?Ke negeri kebahagiaan abadi. Surga.And the best way is Jalan menuntut ilmu adalah jalan menggenggamsemesta dan jalan paling mudah menuju surga.Otw nih, kuy jalan!
Buku FAITH BOOSTER ini, atau dalam kearifan lokal bisa disebut PELESAT IMAN, hadir persis untuk kamu dengan harapan kamu jadi makin punya motivasi untuk menggebyar amal ibadah sebagai bukti kalau kamu benar-benar hambanya Allah SWT serta umatnya Rasulullah SAW. Sebab hidup ini tentang meraih ridha Allah SWT serta syafaat Rasulullah SAW.Dalam buku ini InsyaAllah disampaikan tersurat atau pun tersirat tentang bagaimana caranya meningkatkan iman, bagaimana caranya biar makin canggih beramal shalih, serta hal-hal yang akan membuat diri jadi lebih sering berintrospeksi atau bermuhasabah dalam hal keimanan biar nggak diturun-turunin niat dan semangat ibadahnya. Yang pasti, kamu dan penulis akan bareng-bareng melatih diri, memahirkan jiwa, dan belajar baik. Intinya isi buku ini adalah tentang Allah SWT, kemudian Rasulullah SAW, berikut juga Al-Quran dan hadits, sebab itulah faith booster terbaik dan paling utama.Ada banyak QUOTE di dalam buku ini yang semoga makin membangun hatimu. Dan ada juga pertanyaan untuk kamu, silakan jawab dalam hati, diucapkan langsung kayak bermuhasabah sama dirisendiri, bahkan kalau bisa ditulis langsung atau ditulisnya di-sticky notes dan tempel di bawah pertanyaan itu. Bisa juga kamu share di media sosialmu lewat aplikasi SHARE ME, biar kamu dan para follower bisa saling berbagi. Dengan cara itu, kamu sendirilah yang mencoba membangkitkan hatimu dan juga orang-orang di beranda kehidupanmu.So, bukan cuma mood aja yang perlu di-booster, tapi boost juga iman kita biar nggak naik-turun, up and down.Happy reading, ya
Zaman ini adalah ketika kita menyaksikan krisis berbahasa dalam beragama. Beragam aliran (mazhab politik) keagamaan, organisasi keagamaan, beragam strategi agamawan dalam dakwah, termasuk teknologi (media) pengeras suara, semua berebut saluran-saluran media agar mendapatkan perhatian. Ada yang merasa bahwa suara keras adalah pilihan (bahasa) beragama yang niscaya agar didengarkan bahkan menang, sementara jalan sunyi hanya pantas bagi orang atau kelompok yang lemah. Agama jadi sangat riuh bahkan terdengar gaduh. Buku karya Prof. Dr. Quraish Shihab ini adalah suara sejuk yang memposisikan agama sebagai hikmah dan teladan. Prof. Dr. Quraish Shihab tidak sepenuhnya menggunakan jalan sunyi, tapi juga tidak memakai bahasa keras. Dia memilih jalan tengah: suara teduh yang mengatasi suara gaduh dan keras yang memicu kebencian dan dengki, juga suara sejuk yang mendekatkan hidup pada kedamaian hati. Buku Lentera Hati: Pijar Hikmah dan Teladan Kehidupan adalah usaha mengembalikan intisari agama sebagai nasihat, sebagaimana hadis masyhur Nabi Muhammad saw.
Hidup berumah tangga ibarat bahtera yang mengarungi lautan. Ia pasti akan menghadapi berbagai tantangan dan masalah di perjalanan, dari mulai yang remeh-temeh, sedang, hingga yang berat, sulit dan rumit. Tantangan dan masalah itu bisa jadi berkaitan dengan pasangan, orangtua dan mertua, anak-anak, dan orang lain.Didasarkan pada sejumlah cerita dan pengalaman pasangan menikah dan akan menikah, buku ini memberi gambaran nyata persoalan-persoalan yang sering kali dihadapi. Misalnya, bagaimana menikah tanpa cinta, menikah saat kuliah, calon pasangan belum mapan, jodoh tak sesuai harapan, hubungan tak direstui orang tua, menikah di hari sial, bimbang antara menikah atau karier/pendidikan, menunda atau mempercepat kehamilan, tinggal bersama mertua atau mandiri, pendidikan anak, soal perceraian, poligami, dan lainnya.Ditulis dengan bahasa yang komunikatif, populer, dan tak membuat dahi berkerut, juga pengarang yang spesialis dalam hal pernikahan dan keluarga, buku ini sayang dilewatkan. Kita diajak untuk berpikir cerdas, bijak, dan tegas, dalam menyikapi pelbagai persoalan rumah tangga. Banyak kiat dan tips yang bisa diteladani dalam upaya untuk merajut hubungan rumah tangga agar harmonis, awet, bertanggung jawab, dan berhasil melewati setiap problem dengan baik.
Gelombang pasang globalisasi dan modernisasi menerjang dunia Islam dan 200 juta umat Muslim di Indonesia menghadapi itu dengan mengekspresikan keyakinannya dalam cara yang rumit (kalau tidak dapat disebut aneh bin ajaib). Di tengah situasi krisis yang dampaknya tidak juga hilang dan menaiknya kebobrokan akhlak yang begitu seronok dipertontonkan kekuasaan tumbuh gairah besar masyarakat Indonesia untuk mendapatkan kesalehan. Seketika dakwah dan bisnis pun jadi persis gigi dengan gusi, dekat sekali. Bisnis moral menjadi lahan perniagaan raksasa dengan konsumen yang selalu lapar dahaga santapan ruhani. Stasiun TV, radio berlomba-lomba mencomot para ustadz, kyai dan ulama seraya menyulapnya menjadi sosok yang sohor disebut Ustadz Seleb. Berbusana muslim jadi tren yang secara cepat menyambungkannya dengan industri mode seraya membawa perempuan-perempuan muslim tampil gaya dalam aneka ragam majalah tabloid glamor busana muslim.Namun, di balik keglamoran dan wajah menawan nan saleh itu Islam tampil kian agresif dan mendekatkan diri pada citra agama perang. Terlalu sering terlihat pengerahan massa Islam ke jalan-jalan berpawai, malah melaksanakan razia moral. Jihad menjadi kata ampuh yang menempatkan Indonesia wilayah Islam garis keras yang terkait dengan gerakan terorisme internasional. Tetapi surga bukan menjadi bayangan umat Islam yang di garis keras saja, juga umumnya di Indonesia sehingga meramaikan bisnis media alam akhirat. Cara beragama yang terkesan kaku pun berevolusi seiring kecanggihan teknologi dan muncullah layanan fatwa online, pemberian infaq via telepon selular dan layanan elektronik bank syariah, pengobatan medis secara Islam.Buku ini tidak hanya mencoba memaknai perkembangan terkini dari sikap umat Islam Indonesia saat berinteraksi dengan dunia modal yang konsumeristik dan kadang-kadang menggantikan ekspresi lain atau yang lebih tradisional dari keyakinan mereka. Lebih jauh meneliti beberapa dari ribuan cara dimana Islam diekspresikan dalam kehidupan kontemporer dan politik Indonesia.
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki tujuan hidup. Tanpa tujuan hidup, manusia bagaikan berjalan tanpa arah, bisa tersesat atau terus-menerus dalam kesulitan. Allah SWT menciptakan manusia dan makhluk lainnya tidak sia-sia, yang berarti ada maksudnya. Untuk mengetahui tujuan hidup yang sejati, manusia perlu mengenal dan belajar banyak hal. Dan, hal paling utama yang harus dikenali adalah diri sendiri. Siapa kita? Dari mana asal kita? Lalu, untuk apa kita hidup di dunia ini? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar dan penting tersebut ada dalam buku ini. Lewat penggalian yang tekun dan mendalam terhadap ayat-ayat al-Quran dan hadis Nabi tentang eksistensi manusia, disertai pandangan pakar tafsir dan hadis (klasik maupun kontemporer), buku ini memandu kita untuk mengenali diri kita secara le3ih mendalam. Tak hanya diri yang fisik, tetapi dan terutama diri yang nonfisik. Dari situlah kita mengenal dunia, karakternya, dan nilai-nilainya, sebagai jalan kita untuk menjadi pribadi yang saleh, berkualitas, dan dicintai Allah SWT.