Sjafruddin Prawiranegara : Biografi Pemikiran Islam Indonesia

Hanya sedikit orang tahu bahwa Sjafruddin Prawiranegara merupakan salah seorang tokoh penting yang merumuskan sistem ekonomi Indonesia, suatu bidang yang kemudian hari dibahas dalam disiplin ilmu ekonomi pembangunan. Umumnya, masyarakat hanya mengetahui bahwa Sjafruddin adalah seorang tokoh politik yang menyelamatkan Republik Indonesia (RI) dari keruntuhan akibat Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948, dengan mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan belakangan hari ikut serta dalam gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).Tidak banyak yang tahu juga, sesungguhnya Sjafruddin bersama Sumitro Djojohadikusumo dan Mohammad Hatta, melalui pemikiran ekonomi yang mereka lontarkan pada dasawarsa 1950-an, adalah para peletak dasar strategi pembangunan ekonomi Indonesia.Pemikiran ekonomi Sjafruddin terbukti maju dan melampaui zamannya. Tak aneh, pada awalnya ia dipandang kontroversial. Ia terlibat perdebatan terbuka dengan beberapa pemikir ekonomiRl lainnya, yakni Sumitro dan Hatta. Belakangan hari pemikiran Sjafruddin diakui kebenarannya, termasuk oleh lawan debatnya: Sumitro. Begawan ekonomi Indonesia ini menyatakan, Saya mengakui dengan ikhlas: bilamana kita menengok kembali pada perkembangan dan kenyataan dalam dasawarsa-dasawarsa yang sudah lalu, maka pandangan saudara Sjafruddin yang diutarakan di tahun 50-an mengandung banyak hal yang benar. (Sumitro Djojohadikusumo, 1989: xxi)

Mekar di Bumi

BAB SATU: RENANING DALEM Keluarga, Relijiusitas dan Pendidikan Albert Herwanta O'Carm - Bambang Ismawan - Daoeni Andajani - Indraty Hadinata - Artha Peto Sinamo -BS Mardiatmadja SJ - Sudargo - Christine Rudy - Dharmadi - Dede Oetomo - FA Warto Kiyanto - Franz Dahler - Giyono Kwari - Harry Tjan Silalahi - Hendra & Mekky Pranaya - Henri Supriyanto - Hisashi Uno - Janet Steele - Johansyah Riza - Maria Elvire Sundah - Mariana Warokka - Medy Loekito - Meutia Hatta Swasono - Parakitri T. Simbolon - Stefanus Djuweng - Soeparmo -Sri Hastanto - Sukirman - Sumardi - Suryo W. Prawiroatmodjo - Susann Suryanto - Susanto Zuhdi - Susianna Darmawi Suratman - Theresia Citraningtyas - Tjatur Kukuh - Tris budiono M - Yan Kolibau - Zukri Saad. BAB DUA: LAUTAN PEGUNUNGAN Pekerjaan, Lingkungan Hidup dan Kemasyarakatan Agustinus Ngateman - Alifah Sri Lestari - Anthony Tsui - Asyari Usman - Binny Buchori - Budhi Yonanta -Colin Wild - Eko Teguh Paripurno - Emil Salim -Erwinsyah - Eva Rohilah - Fachruddin Mangunjaya - H. Witdarmono - Helen Lok - Hikmat Kurnia - Inda Citraninda - Joesi Endah - Ko Nomura - Latipah Smith Hendrati - Maria D. Andriana - Martin Aleida - Nita Murjani - Peter A. Rohi - Piet Hendrardjo - Surya Gunardi - Tabrani Yunis - Tetsuya Araki -Tommie Dono - Yustinus Ardianto PR - Yusuf Soenardi -Annabel Gallop - Gola Gong - Kasru Susilo - Johansyah Riza -Tommy Awuy - Y. Djohn Sutanto BAB TIGA: PAGI TANPA BATAS Ekspresi Bebas, Sastra dan budaya Akhmad Sekhu - Ariany Isnamurty - Arie M.P. Tamba -Asep Sambodja -Asvega -Ben Abel - Budi Darma - Cunong N. Suraja - Dad Murniah - Lautan Cinta Mas Eka - Danarto - Diah Hadaning - Embun Kenyowati Ekosiwi - Ester Yusuf - Ernst Ulrich Kratz - Frans Parera -Gloria Kismadi - Gus TF - Halim HD - Handrawan Nadesul - Ikranegara - Marra PL Lannot -Juniarso Ridwan -Kurnia Effendi -K. Usman - Mardi Adi Armin - Monique Zaini - Lajoubert - Mudji Sutrisno SJ - EB - Nirwanto Ki S. Hendrowinoto - Putu Wijaya - Rahmat Ali - Riris Toha Sarumpaet - Sri Sadeli Kuhns -Wilson Tjandinegara - Yvonne de Fretes. BAB EMPAT: LIMA PULUH PERDANA Terima Kasih Kepada 50 Nama (Lembaga, Almarhum yang berjasa, Pribadi yang mempengaruhi, Pohon dan Kota) BAB LIMA: MANUSIA CHITO Hikmah berusia 50 tahun: Lima Kiat Hidup Bermakna

Surat-Surat John Lennon [Hard Cover]

John Lennon dikenal sebagai salah satu pencipta lagu terbaik di dunia. Dia juga diketahui pandai menulis puisi. Reaksinya yang sangat emosional, dari marah hingga senang, pun bukan lagi suatu misteri. Namun, tak banyak yang tahu bahwa vokalis The Beatles ini rajin mencurahkan isi hatinya dalam sepucuk surat. Dan kini, untuk pertama kalinya, surat-surat pribadi yang ia tulis sepanjang hayat telah dikumpulkan dan diterbitkan menjadi buku?buku ini.Hunter Davies, penulis biografi resmi The Beatles, mengumpulkan ratusan surat dan kartu pos John Lennon yang dilayangkan kepada keluarga, sahabat, penggemar, kekasih, dan bahkan orang yang baru ia kenal. Surat-surat itu mengungkap banyak kisah misterius dalam kehidupan John Lennon. Lembut, lucu, bijaksana, puitis, bahkan marah, kasar, dan memilukan, surat-surat itu menyibak sisi paling dalam dari pribadi yang genius itu.Surat-surat John Lennon disertai dengan gambar dan coretan tangan asli sang musisi legendaries itu. Dengan pengetahuan yang mendalam, Davies menuturkan setiap surat dengan narasi yang memikat?menguraikan fase kehidupan John Lennon saat menulis suatu surat, kepada siapa surat ditujukan, serta memperjelas konten dan konteksnya. Dari perpaduan itu, terpaparlah cerita utuh ihwal surat-surat John Lennon, dari surat ucapan terimakasih yang ia tulis saat berusia 11 tahun untuk bibinya di Liverpool, hingga autograf terakhir yang ia berikan untuk seorang gadis di New York pada 8 Desember 1980?hari ia ditembak.?Surat-surat ini adalah tulisan paling intim?jauh melampaui semua karya yang ia cipta?dengan istri, kekasih, saudara tiri, mantan pembantu, dan dengan sahabat-sahabatnya.??The Washington Post?Buku ini wajib dimiliki dan dibaca oleh para Beatlemania di seluruh Tanah Air. John Lennon menelusuri hidupnya melalui proses yang sangat unik. Karya-kartanya sangat cemerlang. Semua lagu yang ditulisnya sangat dikagumi di seluruh mancanegara... demikian juga surat-suratnya sangat diminati oleh para fansnya yang fanatik. Berawal dari surat-suratnya itulah John Lennon senantiasa mampu menciptakan sesuatu yang baru dan menggelitik seluruh insan pencinta musik The Beatles.??Dr.Vinna Nancy Tobing, SpP. MARS, Presiden Perkumpulan Beatlemania Indonesia (PBI)?[Davies] telah melakukan pekerjaan yang mengagumkan; sangat teliti dan rapi. Buku yang sangat indah.??Vanity Fair?Dikumpulkan, dikontekstualisasikan, dan disajikan dengan sangat memikat, Surat-surat John Lennon merupakan bacaan yang sangat memikat.??The New York Observer?Sebuah buku yang menunjukkan sisi lain John Lennon.??Star-Telegram.com?Surat-surat ini memberikan kesempatan bagi kita untuk melihat John Lennon sebagai ikon yang lebih dari sekadar manusia biasa.??Los Angeles Times

Dharma Bakti Geografi

Judul: Dharma Bakti Geografi: 60 Tahun Perjalanan Hidup Sukendra MarthaDi negeri ini, hampir mustahil dijumpai seseorang menekuni karier profesionalnya sejalan dengan bidang studi yang ia geluti. Sukendra Martha  merupakan  pengecualian.  Sejak  masuk  kuliah  di  Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (1973), ia tak pernah terpisah dari geografi, baik dalam pendidikan maupun karier profesional. Diterima sebagai PNS di Bakosurtanal/BIG  (1979),  penyandang  gelar  M.Sc  bidang  Geografi  dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, dan gelar M.App.Sc bidang Penginderaan Jauh dari University of New South Wales, Australia, ini memuncaki kariernya di instansi tersebut sebagai Sekretaris Utama (2004). Kini, ia bertugas sebagai Tenaga Ahli Pengajar bidang Geografi di Lemhannas RI dan menjadi ?pengibar? nama Indonesia di pentas dunia dalam kartografi?menjabat Wakil Presiden International Cartographic Association (ICA).Di balik kesuksesannya dalam pendidikan dan karier, Sukendra kecil hanyalah anak kampung berlatar keluarga sederhana dari desa tertinggal di pelosok Cirebon. Di tengah alam sosial-budaya masyarakatnya yang tak memandang penting pendidikan sebagai bekal kesuksesan, ia menjadi remaja pertama di kampungnya  yang  tamat  SMA  dan  terus  ?nekad?  bersekolah  setinggi-tingginya?hingga ke luar negeri?meski dengan berbagai keterbatasan.Buku ini menceritakan riwayat hidup Sukendra Martha dari beragam sisi. Berbagai cerita seputar misteri garis karier, perjuangan mewakili Indonesia di pentas dunia, suka-duka membangun keluarga melalui nikah wakil, dilema dua tradisi (tradisi habib dan Jawa), kegigihan menempuh pendidikan, dan kisah-kisah semasa kecil menggambarkan secara menarik sisi penting kehidupannya yang sangat menakjubkan dan menginspirasi. Memotret dedikasi sang tokoh dalam bidang geografi, buku ini juga penting dibaca para ilmuwan geografi, geologi, geofisika, dan yang terkait dengan kebumian seperti lingkungan, pertanian, pertambangan, dan kehutanan.BIODATA PENULISISLAHUDDIN sehari-hari bekerja sebagai wartawan KORAN SINDO. Pengalaman jurnalistiknya terbentang sejak ia masih tercatat sebagai siswa SMA Tahfidz al-Amien, Prenduan, Sumenep, Madura, kala menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Dinding FKIQ (Forum Kajian Ilmiah Qur?ani) pada 1999. Ketika melanjutkan pendidikan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dia juga aktif di Lembaga Pers Mahasiswa yang menerbitkan majalah SINERGIA. Karier jurnalistiknya terus berlanjut ketika ia menjadi wartawan majalah VISI KITA sebelum akhirnya menjadi wartawan tetap di KORAN SINDO sejak tahun 2008. Selain meliput berita di Jakarta, Islahuddin juga pernah meliput berbagai kegiatan di sejumlah daerah di Indonesia dan beberapa negara tetangga.Selain menghasilkan tulisan reportase dan featuredi media massa, Islah juga menghasilkan sejumlah buku di antaranya sebagai penyunting naskah buku Gus Dur Menertawakan NU yang diterbitkan oleh Nawas (Kelompok Pustaka Alvabet); editor buku Sisi Gelap Pemilu 2009 (Penerbit Rumah Demokrasi, 2010); dan editor buku Reformasi Birokrasi: Ikhtiar Pelayanan Prima Pemilu (Penerbit Nusantara Publishing, 2014).

Abu Habib Muda Seunagan Republiken Sejati Dari Aceh

Habib Muda Seunagan berpesan kepada pengikutnya untuk tidak berontak ter hadap pemerintahan yang sah, sebagai gambaran kecintaan beliau terhadap Indonesia.Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, MAMenteri Agama Republik Indonesia (2001-2004)Dengan adanya buku ini, jeYas menunjukkan bagaimana tokoh asil Nagan Raya (Habib Muda Seunagan) memiliki peran besar dalam sejarah Bangsa Indonesia.Drs. H. Teuku Zulkarnaini Bupati Nagan Raya (2012-2017)Sosok Abu Habib Muda Seunaga dapat dilitiat sebagai pribadi yang tidak saja religius tetapi juga nasionalisLetjen (Purn) Prof. Dr. Syarifudin Tippq, S.I.P., M.SiDirektur Program Pascasagana Universttas Jayabaya, JakartaHabib Muda Seunagan adalah sosok pejuang, sekaligus sebagai pemimpin keagamaan. Jadi dalam pribadiHabib Muda Seunagan terdapat nilai-nilai intelektual dan nilau gerakan (harakah). Prof. Dr. Syahrizal AbbasGuru Besar lUNAr-Raniry Aceh dan Kepala Oinas Syariat Islam Provinsi AcehHabib Muda Seunagan sudah pantas diajukan menjadi pahlawan nasional dari Aceh bagian selatan suatii saat kelak. Kiprahnya telah mewarnai salah satu bagian sejarah perkembangar masyarakat Aceh dan Indonesia.Prof- Dr. H. Apridar, M.Si Rektor Universitas Malikussaleh, Aceh UtaraBuku Abu Habib Muda Seunagan: Republiken Sejati Dari Aceh, mesti dibaca oleh siapa saja. Buku itH menyajikan banyak hal yang menarik didalamnya.Daniel Andrew BirchokVisiting Assistant Professor of Anthropofbgy., VandetMt University - Amerika SenkatTidaklah berlebihan kalau kita sebutkan Habib Muda Seunagan sebagai Ularna yang,Megarawan.Kolonel ARH Ruruh Setyawibawa, S.E,M.M Danrem 012/TettkvUmar, Meuiaboh W.Abu Habib Muda Seunagan menghabiskan usianya dalam peperangati, ketaatan kepada Allah SwtJ dan pengabdian kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Abu.menjadi rujukan saya dalam bertikir, bersikap dan bertindak. Beliau adalah sosok yang tak tergantikan.Teuku Raja Keumangan,SHM MH Cucu Abu Habib Muda Seunagan

Cahaya, Cinta Dan Canda M.Quraish Shihab

Menu murah favoritnya adalah ful, kacang merah yang diolah jadi bubur tanpa santan. Makanan khas Mesir itu dimasak dengan sedikit susu, minyak, dan rempah-rempah, sehingga rasanya gurih. Jika sedang sangat lapar, Quraish menambahkan roti tamis, roti tipis dari adonan tepung gandum yang dibakar di dalam tungku tanah. Aroma hangus pembakaran, serta wangi bumbu membuat selera makan naik.Sore hari Quraish kadang-kadang ingin jajan. Favoritnya, roti isi gula. Separuh ia makan, separuhnya lagi disimpan untuk makan malam. Celakanya, dalam beberapa jam saja, roti murah itu sudah mengeras. Biar kembali enak, roti itu dipanaskan. Tak ada alat pemanas, yang ada hanya seterika. Quraish mengendap-endap ke ruang cuci, dan menyeterika roti. Enak sekali gulanya meleleh kena panas setrika. Lama kelamaan, semua pelajar makan roti seterika. Tak lagi sembunyi-sembunyi. Justru penghuni asrama sepakat, ada seterika untuk roti, ada khusus pakaian!****Dengan membaca buku Cahaya, Cinta dan Canda M. Quraish Shihab ini kita diajak untuk mengenal lebih dalam tentang tokoh M. Quraish Shihab, sosok yang selama ini lebih kita kenal sebagai ulama yang ahli Tafsir. Dia adalah cerminan dari ulul-albab Indonesia sejati. Mari kita teladani dan berguru kepadanya dengan membaca buku ini. (Bacharuddin Jusuf Habibie, 2015).Anda akan mendapat pencerahan dan luberan ilmunya. Insy Allh. Bila Anda belum berkesempatan dekat dan berkenalan dengan manusia yang mengasyikkan ini (Baca: M. Quraish Shihab), sementara bacalah dulu buku Cahaya,Cinta, dan Canda M. Quraish Shihab ini. (KH. Mustofa Bisri, 2015)Buku ini sekalipun menyuguhkan sisi lain dari sang maestro tafsir al-Qur'an ini, benang merah pemikirannya tentang Islam dan kemanusiaan dapat kita telusuri di dalamnya dan pada karya-karyanya yang lain yang tidak sedikit jumlahnya. (Ahmad Syafii Maarif, 2015)Buku Cahaya, Cinta, dan Canda ini akan mengenalkan pembaca pada sisi lain sang tokoh. Pak Quraish tidak akan menjadi seperti sekarang, tanpa melalui proses panjang seperti yang tergambarkan dalam buku ini. Selamat membaca, dan semoga memberi inspirasi! (M. Jusuf Kalla, 2015)Kehadirannya di tengah umat seperti mata air kecemerlangan yang dalam dan jernih, mencerdaskan, mencerahkan, dan memayungi dengan kedamaian. Itulah Pak Quraish. (Anies Baswedan, 2015)

7 Arsitek Indonesia - Lahirnya Generasi Arsitek Baru (Hard Cover)

Waktu dan momentum. Nama Parmenides muncul dalam suatu dialog antara Einstein dan Popper ketika memperdebatkan tentang semesta empat dimesi. Saat ini, kita memahami bahwa yang ada itu hadir atas dasar aktual dan nyata dalam konteks ruang bervolume. Penandaan ini membuat lingkup tentang eksistensi, tidak lepas dari hadirnya momentum. Arsitek dan arsitekturnya hadir dalam dimensi ini. Keberadaan dan kehadirannya menentukan momentum yang akan lahir. Apakah ia akan mengguncangkan eksistensi atau justru diabaikan dan mengingkari keberadaan.Di buku ini, semesta itu ditandi dengan hadirnya semesta ruang bernama Indonesia. Kata ini memberi petunjuk tentang di mana karya ini berada dan diletakkan  dalam nadi nusantara. Kemunculan karya KETUJUH arsitek ini tidak lepas dari hadirnya karya mereka dalam konteks ini juga. Ketika semangat kebersamaan dan gotong royong tampak pupus, kemudian lahir kembali dengan naluri baru lewat karya mereka. Waktu dan momentum hadir secara tepat ketika kesadaran akan tema sosial, alam ,dan lingkungan mempengaruhi KETUJUHnya saat berasitektur dan berproses desain.KETUJUH arsitek ini mewakili generasi baru yang berpraktik secara unik dan mencoba hadir dalam kultur identitasnya sendiri. Sangat subjektif, dan di sisi lain mereka membiarkan karyanya hadir untuk menginspirasi dengan cara menampilkan wajah  arsitektur yang lain. Kiranya buku ini mampu berpijak dan memberi makna baru karena ada rasa, asa, cinta, dan gelora yang ingin ditularkan.

7 Arsitek Indonesia - Lahirnya Generasi Arsitek Baru (Soft Cover)

Waktu dan momentum. Nama Parmenides muncul dalam suatu dialog antara Einstein dan Popper ketika memperdebatkan tentang semesta empat dimesi. Saat ini, kita memahami bahwa yang ada itu hadir atas dasar aktual dan nyata dalam konteks ruang bervolume. Penandaan ini membuat lingkup tentang eksistensi, tidak lepas dari hadirnya momentum. Arsitek dan arsitekturnya hadir dalam dimensi ini. Keberadaan dan kehadirannya menentukan momentum yang akan lahir. Apakah ia akan mengguncangkan eksistensi atau justru diabaikan dan mengingkari keberadaan.Di buku ini, semesta itu ditandi dengan hadirnya semesta ruang bernama Indonesia. Kata ini memberi petunjuk tentang di mana karya ini berada dan diletakkan  dalam nadi nusantara. Kemunculan karya KETUJUH arsitek ini tidak lepas dari hadirnya karya mereka dalam konteks ini juga. Ketika semangat kebersamaan dan gotong royong tampak pupus, kemudian lahir kembali dengan naluri baru lewat karya mereka. Waktu dan momentum hadir secara tepat ketika kesadaran akan tema sosial, alam ,dan lingkungan mempengaruhi KETUJUHnya saat berasitektur dan berproses desain.KETUJUH arsitek ini mewakili generasi baru yang berpraktik secara unik dan mencoba hadir dalam kultur identitasnya sendiri. Sangat subjektif, dan di sisi lain mereka membiarkan karyanya hadir untuk menginspirasi dengan cara menampilkan wajah  arsitektur yang lain. Kiranya buku ini mampu berpijak dan memberi makna baru karena ada rasa, asa, cinta, dan gelora yang ingin ditularkan.