Si Markum dan Kisah-Kisah Peneguh Iman

Buku ini memotret realitas kehidupan masyarakat melalui cerita-cerita unik dan sarat hikmah. Ada kisah soal kening: seorang ustaz yang keningnya tumbuh bisul ketika rajin shooting sinetron, juga perihal anak muda bernama Markum yang ingin sekali keningnya menjadi hitam, agar dibilang sebagai orang beriman. Ada pula cerita ihwal haji, salah satunya tentang seseorang yang gagal berangkat ke Tanah Suci tetapi ngotot ingin dianggap pernah naik haji, lalu berbelanjalah ia di Tanah Abang membeli pernak-pernik (oleh-oleh) haji.Ada juga kisah tentang penyanyi dangdut yang menambal tebal bokong- nya setiap manggung demi ingin tenar; juga orang tonggos yang terkenal karena ketonggosannya, tetapi setelah masyhur dia malu dengan ketonggosannya. Dan, banyak lagi cerita penuh ironi yang keseluruhannya pernah menghiasi koran dan majalah?bahkan beberapa di antaranya pernah menjadi cerita serial televisi.Si Markum dan Kisah-Kisah Peneguh Iman berisi tema-tema sederhana yang sarat pesan moral, kritik sosial, dan hikmah penuh makna. Melalui cerita-cerita ringan dalam momen sehari-hari, disampaikan dengan bahasa mengalir dan gaya bertutur menghibur, buku ini menjadi cerita berbobot yang dapat dibaca dalam sekali duduk.***Gaya bertutur Zaenal lincah dan menghibur, dengan lompatan-lompatan adegan yang filmis, tanpa melupakan pesan-pesan positif yang mencerahkan.- Ahmadun Yosi Herfanda, Sastrawan, mantan Redaktur RepublikaZaenal termasuk penulis yang sangat produktif. Ditengah kesibukannya menulis naskah televisi?antara lain Mak Ijah Pengen ke Mekkah, Tendangan Si Madun, Si Mamat Anak Pasar Jangkrik, dan Iain-Iain?ia masih sempat menulis cerpen. Itu membuktikan ia piawai, bukan cuma membagi waktu tapi juga 'mengelola' konsentrasi dan gaya menulis.- Mustafa Ismail, Penyair dan Redaktur Budaya Koran TempoTerdorong terus untuk membuka judul demi judul cerita, halaman demi halaman berikutnya sampai selesai. Luar biasal Cerita memikat sehingga terpikat sampai mengikat.- Emil G. Hampp, Sutradara Film dan Sinetron

Kuas Pelangi: Belajar Mengenal Warna dan Menarik Garis

Drs. Ulil Albab Al Istihar adalah sosok yang menyukai dunia anak-anak. Berawal dari mendampingi putra-putrinya belajar menggambar dan mewarnai di rumah, beliau intens bergaul dengan dunia menggambar dan mewarnai untuk anak.Alumni IKIP Semarang tahun 1992 ini mengisi kegiatan pada hari libur dengan mengantar putra-putrinya mengikuti berbagai macam lomba menggambar dan mewarnai di berbagai kota, seperti Solo, Yogyakarta, Semarang, Magelang, Salatiga, Purwokerto, Temanggung, Ambarawa, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, dan Iain-Iain. Keempat anaknya sering memenangkan berbagai macam lomba menggambar dan mewarnai. Melalui menggambar pula beliau dan putra-putrinya berkesempatan mengunjungi beberapa negara, seperti Jepang dan Malaysia.Beberapa pekerjaan yang pernah dijalani di antaranya Editor di CV Aneka llmu Semarang (1993-1995), Trainer Desain Grafis di Gega Grafika Semarang (1995-1997), Kepala Seksi Artistik di Koran Solopos (1997-2007), dan pernah mengajar Mata Kuliah Desain Grafis di Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Sebelas Maret (2004-2012).Setelah sukses mengelola Sanggar Lukis Anak-anak online www.jenthikkencana.com, beliau membulatkan tekad menulis buku ini. Beliau berharap buku ini bisa menjadi sumber belajar bagi anak-anak yang tertarik dengan aktivitas menggambar dan mewarnai. Buku ini juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi orangtua ketika mendampingi putra-putrinya belajar menggambar dan mewarnai.