Apa yang menyebabkan Pangeran Diponegoro melawan takhtaMataram hingga memicu perang besar dalam sejarah Jawa sebagaiPerang Jawa 1825-1830? Apa pula yang menyebabkan beberapapengikut Diponegoro satu per satu menyerahkan diri kepada pihakasing (VOC)? Apa alasan sang pangeranpadaakhirnyamenyerahkan diri hingga dibuang ke Makassar?Siapakah Pangeran Diponegoro, yang sosoknya dimitoskan sebagaimessiah* dari tanah Jawa, dan menginspirasi perang kemerdekaandalam Masa Revolusi Fisik di kemudian hari?Inilah kronik Perang Jawaperang yang mengubah sejarah takhtaMataram, bahkan Nusantara. Sebab, VOC dihantam dua kampanyemiliter sekaligus, terutama di tanah Sumateri: Perang Aceh danPerang Paderi. Dan sejak saat itu, kuku kekuasaan VOC semakinmencengkeram di bumi Nusantara.Buku ini tidak hanya membahas data-data relevan terkait kampanyemiliter sang Pangeran yang terbuang ini. Penulis mengisahkandengan epik kronik perang yang dimulai dari intervensi VOC ditakhta Mataram saat sang Pangeran masih belia, hingga ia mundurdalam kontestasi suksesi takhta guna menghimpun kekuatan rakyatuntuk melawan tirani asing.
Kerajaan bercorak Islam pertama yang muncul di Nusantarabukanlah Kesultanan Samudera Pasai, melainkan Kerajaan Perlak.Melalui buku ini, Anda akan mengungkap sisi sejarah darikerajaan-kerajaan di Nusantara, terutama perihal penyebabkeruntuhan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddu dan kelahirankerajaan-kerajaan Islam.Buku sejarah ini tidak hanya menyajikan faktor-faktor penyebabkeruntuhan kerajaan Hindu-BudAa dan munculnya pelbagaikerajaan Islam saja. Akan tetapi, buku ini juga dilengkapi denganpenyajian sejarah yang detail dan komprehensif; mulai dari sejarahmasuknya Hindu-Buddha dan Islam ke Nusantara, sejarah lahirhingga kejayaan setiap kerajaan-kerajaan termasuk daftar raja-rajayang pernah memerintah, dan sisa-sisa peninggalankerajaan-kerajaan tersebut.Anda pun dapat mempelajari alur keruntuhan kerajaanHindu-Buddia dan kelahiran kerajaan Islam d1 Nusantara. Apalagi,setiap materi sejarah yang sampaikan dalam buku ini dikemassecara runtut dan berdasarkan kajian pustaka yang tepercaya.Semoga kajian sejarah tentang kerajaan-kerajaan di NusantaraAnda semakin bertambak Selamat membaca
SinopsisBuku ini memberi pemahaman secara holistik segi-segi kehidupan sosial dan budaya masyarakat hukum adat Tenganan. Kehidupan orang Tenganan sebaga; suatu sistem sosial dan budaya dideskripsikan secara komprehensif, terutama segi pengelompokan sosial dalam bentuk desa, banjar dan sekehe, struktur pemerintahan adat, sistem kekerabatan dan perkawinan, sistem pewarisan, kehidupan religi, dan tata busana adat orang Tenganan, suatu lukisan tradisi desa Bali Kuna seperti yang dimaksud dalam tajuk buku ini.Ekspensi kearifan lingkungan (environmental wisdom) komunitas orang Tenganan terwujud dalam perilaku yang bijak dalam membina keseimbangan hidup yang bernuansa skala [duniawi) dan bercorak niskala [magis-religius). Sistem religi seperti ini menjadi bagian manifestasi dari ajaran tri hita karana dalam agama Hindu, yang mengatur tiga dimensi keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusi, dan manusia dengan lingkungan hidupnya. Orang Tenganan secara konsisten menjaga keseimbangan korelasi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa/Hyang Widhi Wasa dan leluhurnya [parhayangan), interaksi antar sesama manusia (pawongan), dan interkasi manusia dengan alam lingkungannya (palemahan) dalam kehidupan sehari-hari di wilayah ulayat (wewidangan) Tenganan Pegringsingan.
Dunia tengah berjuang keras menghadapi wabah atau pandemi Covid-19. Dalam tempo setahun sejak kasus pertama di Wuhan, Tiongkok, pada akhir 2019, lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia dinyatakan positif covid-19 dan lebih dari satu juta orang meninggal akibat virus ini. Semua negara melakukan langkah darurat untuk menekan penyebaran virus, mulai dari isolasi warga yang terjangkit, pembatasan sosial warga hingga karantina wilayah atau lockdown, serta imbauan tegas untuk menjalani protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak.Jauh sebelum itu, sejumlah literatur klasik Islam telah membicarakan wabah, di antaranya karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi (ahli tafsir yang terkenal dengan karyanya, Tafsir al-Jallain) ini. Sebelumnya, Ibnu Hajar al-Asqalani juga telah menulis topik yang sama. Buku ini mengungkapkan sejarah wabah pada masa lalu, masa Islam setelah wafatnya Nabi hingga masa penulisnya. Banyak aspek dikupas, dari hakikat wabah, penyebab, cara menghadapi, karantina, dan hikmah di balik pandemi. Berbeda dari karya sebelumnya, buku ini lebih komprehensif, karena dilengkapi dengan ulasan tentang wabah pada era mutakhir dan dari sisi medis modern.***As-Suyuthi terkenal menguasai semua disiplin ilmu (agama) melampaui rekan-rekannya dan namanya terkenal di mana-mana dengan sebutan yang baik. Beliau juga telah mengarang banyak kitab yang bermanfaat.Imam asy-Syaukani, pengarang kitab Nail al-AuthrPENULISJALALUDDIN AS-SUYUTHI. Lengkapnya, Abdurrahman bin Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin bin al-Fakhr Utsman bin Nashiruddin Muhammad bin Saifuddin Khadhari bin Najmuddin Abu ash-Shalah Ayub bin Nashiruddin Muhammad bin asy-Syaikh Hammamuddin al-Hamman al-Khadhari al-Asyuthi. Lahir selepas Maghrib, Ahad malam, bulan Rajab tahun 849 H.As-Suyuthi adalah salah satu ulama yang produktif menulis kitab, di antaranya: al-Itqn fi Ulm al-Qurn, ad-Durr al-Mantsr fi Tafsr al-Matsr, Tarjumn al-Qurn fi at-Tafsr, Lubb an-Nuql fi Asbb an-Nuzl, al-Ikll fi Istinbth at-Tanzl, Maftih al-Ghaib fi at-Tafsr, Syarh al-Istidzah wa al-Basmalah, Ain al-Ishbah fi Marifah ash-Shahbah, Husn al-Muhdharah, Kasyf at-Talbs an Qalbi Ahl at-Tadls, Taqrb al-Gharb, Asm al-Mudallisn, Tafsr al-Jallain (menuntaskan tafsir yang dibuat oleh Jalaluddin al-Mahalli), al-Asybh wa an-Nazhir, M Rawhu al-Wun fi Akhbr ath-Thun (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Pustaka Alvabet, 2020), dan lain-lain.As-Suyuthi wafat pada hari Jumat malam tanggal 19 Jumadil Ula 911 H, dalam usia 61 tahun. Sebelumnya beliau menderita sakit selama tujuh hari. Beliau dikuburkan di pemakaman Qaisun, Kairo
Sejarah baru umat manusia sedang berlangsung, akhir dari budaya Homosapiens telah tiba, dan era baru muncul dengan segala tantangannya.Kita mungkin tidak menyukainya, namun perubahan akan terus bergulirdan kita tidak bisa hanya diam menunggu. Kita sedang dan harus melalui transisisemacam itubergerak ke tantangan dan tekanan yang tak diketahui.Bagaimana umat manusia menghadapi tahap baru itu? Dengan kemampuannyaberadaptasi, anggota Homo sapiens berkembang menjadi spesies baru yanglebih kreatif dan inovatifitulah Homo deva. Era Homo deva akan membawakita melintasi ambang evolusi utama, ketika orang belajar mengekspresikanintegrasi antara kecerdasan dan intuisi yang lebih tinggi. Homo deva akanmenjadi inovator umat manusia.Melalui buku ini, Mary Belknap menggambarkan evolusi yang muncul melaluitiga fase transisi alami menuju era kemanusiaan baruintuisi, inovasi, danidentitas, la juga menjelaskan secara ilmiah langkah-langkah alami, yang dapatdiamati dalam dua puluh tahun belakangan ini; termasuk peta visual agendaumat manusia menghadapi masa depan. Dengan paparan memukau danargumen menggugah, ia merangsang dialog lebih dalam antara tradisi sains dan agama.3X!MMary memusatkan perhatiannya pada apa yang belum diperhatikan olehbanyak kalangan, yaitu berubahnya manusia menjadi spesies baru! Saya belumpernah membaca buku yang menguraikan tahapan perubahan yang muncul dimana-mana, tetapi sangat jarang disadari. Perubahan ini adalah langkah besarseperti pergeseran Homo Neanderthal ke Homo Sapiens pada 50.000 tahunyang lalu. Homo Deva lebih dari sekadar buku bagus tentang evolusi umatmanusia. Bravo, Mary!Barbara Marx Hubbard, President, Foundation for Conscious EvolutionBuku yang kaya dan mendalam dalam mengeksplorasi cara-cara baru prosesmenjadi. Menunjukkan bahwa kita tidak memiliki alternatif selain tumbuh ataumati, Mary Belknap menawarkan jalan menuju masa depan kita.Jean Houston, Ph.D, penulis Jump Time dan The Possible HumanTajam dan inspiratif, Homo Deva menyediakan blue print yang detail, penuhdengan perspektif ilmiah dan visioner, tentang evolusi manusia dan bumi. Petaberharga untuk mengarungi masa depan yang penuh ketidakpastian.Martin Fiebert, Ph.D, Profesor Psikologi, California State University
KIAS pada dasarnya syair yang dibacakan dan merupakan peristiwa seni pertunjukan. Teksnya seringkali diciptakan secara spontan oleh si tukang KIAS di atas panggung.Buku ini--semula merupakan disertasi yang dipertahankan di FIB UI--membicarakan keadaan KIAS saat ini di habitat budayanya, Lampung, terutama di lingkup jurai Peminggir, yang harus berhadapan dengan dunia kontemporer dan seni populer. Sudah barang tentu isinya mengalami penyesuaian dan penyempurnaan agar menjadi buku yang lebih dapat dibaca oleh kalangan umum.
Riwayat Hidup sang Nabi dalam Bingkai Sejarah, Politik, Agama, dan PsikologiRiwayat hidup Muhammad adalah sejarah paling penting yang hampir tak tertandingi. Sayangnya, dalam keagungan pemujaan namanya, kisah yang intens tentang sang pengibar Islam ini tidak dimengerti secara mendalam. Banyak buku telah ditulis, namun hanya sedikit yang mengupas secara utuh sisi humanistik sang tokoh.Dalam buku ini, Lesley Hazleton menggambarkan Muhammad dalam suatu cerita yang hidup. Mengurai kisah sang Nabi dalam bingkai sejarah, politik, agama, dan psikologi, ia menampilkan sosok agung ini sebagai manusia seutuhnya, dengan segala kompleksitas dan vitalitasnya. Lebih dari itu, buku ini memaparkan kebangkitan Muhammad: dari lelaki tak berdaya menjadi pemimpin penuh kuasa, dari seorang tak dikenal menjadi pribadi yang namanya terus dikenang, dari sosok tak penting menjadi figur yang pengaruhnya sangat kuat bagi umat manusia. Bagaimana seorang outsider ini akhirnya menjadi insider utama di dunia Arab yang sakit kala itu?Ditulis dengan jernih tanpa tendensi ideologis-politis, Muslim Pertama menyuguhkan narasi yang hidup tentang seorang pria mengagumkan yang berada di antara idealisme dan pragmatisme, iman dan politik, perdamaian dan kekerasan, serta penolakan dan pujian. Dan, buku ini tak hanya menerangi figur sang tokoh, tapi juga warisan pengaruhnya yang terus terasa hingga saat ini.
Pahlawan dari Batavia: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni Dua Bahasa (Indonesia-Inggris)Satu buku tapi dua bahasa dan cover depan belakang berbeda***Bagaimana jadinya kalau ada seseorang yang berniat memberontak lalu kepalanya dipenggal dan dimuat monumen? Ya, inilah kisah soal Pieter Erberveld, seorang keturunan Eropa yang dieksekusi dengan sadis oleh Belanda di Batavia. Kematiannya diabadikan menjadi sebuah monumen yang kini dikenal sebagai Monumen Pieter Erberveld.Buku ini menceritakan perihal cara orang berinteraksi dengan monumen dan legenda Pieter Erberveld. Kedua tulisan yang ada di buku ini menyajikan pendekatan yang sangat berbeda untuk melihat sejarah monumen Erberveld.
Cover DepanSambutan & Pesan :Ferenc Madll (Presiden Hongaria)Shimon Peres (Presiden Israel)Manmohan Singh (Perdana Menteri India)Editor :M. Ridwan Widhiantoro & Nur Kholish MuriaCover Belakang...terima kasih kepada Saudara Djuvoto Suntani, saya ikut bangga, semoga kontribusi Indonesia diridhoi Allah dansemoga Pusat Bumi vang dibangun di jawa Tengah, mendapat ridho Tuhan, tekad anak bangsa untuk membangun perdamaian dunia yang abadi...(Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia)....kami sering berbeda pandangan soal tata dunia baru, tapi saya menghormati Mr Djuyoto Suntani, apalagi kami memiliki bintang, tanggal dan bulan kelahiran yang sama, 6 Juli, meskipun Beliau merahasiakan kesamaan itu,(Mr George W. Bush, mantan Presiden Amerika Serikat)....China adalah negara pertama yang menerima 'World Peace Gong' untuk diabadikan secara permanen, karena Bangsa China menghormati program besar Mr Djuyoto Suntani. Beliau kebanggaan Masyarakat Asia,(Mr Hu Jintao, Presiden China)....Saya katakan, semua umat Islam bersaudara, Mr Djuyoto Suntani menjawab : bukan hanya umat Islam, tapi semua umat manusia sedunia bersaudara. Saya menaruh hormat pada prinsip dan komitmennya(Mr Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Iran)....Saya tanya : berapa harus bayar 'World Pcace Gong' untuk ditaruh di Venezuela ? Mr Djuyoto Suntani menjawab : Ini sumbangan bangsa Indonesia untuk Bangsa Venezuela. Saya terkejut sekaligus terharu(Mr Hugo Chaves, Presiden Venezuela)....Tahun 1997 saya mendapat kiriman kartu sebagai anggota the World Peace Committee yang ditandatangani MrDjuyoto Suntani, saya kaget: siapa orang ini yang berani menjadikan semua Kepala Negara dan para tokoh penting dunia jadi anggotanya ? Setelah tahu misi besar Beliau untuk menyatukan dunia, saya mendukung dan bangga jadi anggotanya. Saya kagum sama Beliau(Mr Mikhael Gorbachev, mantan Presiden Uni Soviet)....Saya bukan peramal, tapi saya berani pastikan, program besar Beliau untuk menyatukan dunia, membuat nama Mr Djuyoto Suntani bakal melegenda sepanjang zaman(Mr Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan).
Lakon Bapak Jantuk yang spring dipendekkan menjadi Jantuk--merupakan bagian akhir struktur pertunjuken Topeng Betawi, suatu seni tradisi di lingkup budaya Betawi, yang dapat dikelompokkan ke dalam tradisi lisan; bukan hanya sebagai suatu bentuk pertunjukan melainkan juga karena sistem pewarisannya. Pada masanya tontonan ini menjadi bagian keseharian masyarakat Betawi, terutama di wilayah pinggiran, termasuk Tangerang, Bogor, dan Bekasi. Seiring dengan pergerakanzaman yang membawa modernisasi teknologi tontonan ini seakan ditinggalkan oleh masyarakatnya. Buku ini bukan hanya memaparkan segi kesejarahan Lakon Bapak Jantuk dan fungsinya dalam masyarakat, melainkan juga mencari alternatif model pewarisan agar tidak terlalu cepat tenggelam oleh zaman; bahkan mungkin menjadi pilihan sebagai tontorian yang hidup dan berfunqsi dalam masyarakat Betawi metropolitan.
Kitab Tantu Panggelaran, yang digubah sekitarabad ke-15-awal abad ke-16 M ketika kebudayaan Hindu-Buddha di Jawa hampirpadam menarasikan Gunung Penanggungan sebagai puncak gunung kosmos Mahameruyang dinamai oleh para dewa dengan Pawitra (suci atau keramat). Gunung Mahameruyang tiada terukur tingginya menghubungkan tiga dunia (triloka) di pindahkansetengah bagian atas badannya oleh para dewa dari Jambhuwipa ke Jawa. Puncaknyamenjadi Penangungan (Pawitra). Buku ini menawarkan pembicaraan tentang kawasanarkeologi Gunung Penanggungan berdasarkan data yang telah dikenali selama ini,baik yang telah dibicarakan oleh para ahli maupun tafsiran baru hasil sintesisdari beberapa fenomena arkeologis di Penangunggan. Sudah barang tentuinterpretasi yang dinyatakan dalam buku ini belum tentu benar, namun setidaknyadapat membuka suatu diskusi baru tentang peran Pawitra pada masa silam, padaperiode Jawa kuna.
KISAH TENTANG YERUSALEM ADALAH KISAH TENTANG DUNIAYerusalem adalah kota universal, ibukota dua bangsa, dan tempat suci tiga agama. Kota warisan berbagai kekaisaran yang di masa kini menjadi medan perang bagi bentrokan peradaban ini dipercayai bakal jadi tempat penghancuran terakhir dunia di Hari Kiamat. Bagaimana kota kecil yang terpencil ini menjadi Kota Suci, pusat dunia dan kini menjadi kunci perdamaian di Timur Tengah?Dalam buku yang sangat memikat ini, riwayat Yerusalem dikisahkan melalui cerita perang, cinta, dan wahyu yang melibatkan pria dan wanita: raja, ratu, nabi, penyair, orang suci, penakluk, dan pelacursosok-sosok yang menciptakan, menghancurkan, mencatat, dan memercayai keyakinan masing-masing di Yerusalem. Di dalamnya, tertampilkan pula beragam karakter tokoh-tokoh berpengaruh dalam sejarah dunia: dari Suleiman al-Qanuni dan Shalahuddin al-Ayyubi (Saladin) hingga Cleopatra, Caligula, dan Churchill; dari Ibrahim sampai Yesus dan Muhammad; dari Izebel, Nebukadnezar, Herod, dan Nero di zaman kuno hingga Kaiser, Disraeli, Mark Twain, Rasputin, dan Lawrence dari Arabia di masa modern.Dari Raja Dawud hingga Barack Obama, dari kelahiran Yudaisme, Kristen, dan Islam hingga konflik Palestina-Israel, inilah epos sejarah 3.000 tahun ihwal kesucian, keimanan, fanatisme, identitas, nasionalisme, pembantaian, dan koeksistensi. Inilah kisah tentang bagaimana Yerusalem menjadi Yerusalem; satu-satunya kota yang hidup dua kalidi surga dan di bumi.TENTANG PENULISSIMON SEBAG MONTEFIORE (lahir pada 1965) adalah sejarawan terkemuka asal Inggris. Anggota Royal Society of Literature, organisasi kesusastraan tertua di Inggris, ini menekuni studi sejarah di Gonville & Caius College, Cambridge University.Buah pikiran Montefiore mewujud dalam buku-buku bestseller dunia yang terbit dalam 35 bahasa lebih. Tiga dari tujuh karyanya sukses memenangi berbagai penghargaan bergengsi: Catherine the Great & Potemkin adalah nominator Samuel Johnson Prize, Duff Cooper Prize, dan Marsh Biography Prize; Young Stalin memenangi Bruno Kreisky Prize for Political Literature (Austria), Costa Biography Prize (UK), LA Times Book Prize for Biography (US), dan Le Grand Prix de la Biographie Politique (Prancis); sementara Stalin: the Court of the Red Tsar (Stalin: Kisah-Kisah yang Tak Terungkap) meraih History Book of the Year dari British Book Awards serta Book of the Year dari belasan media massa ternama di Barat.Karya Montefiore lainnya yang juga mengekspose riwayat tokoh-tokoh tenar dalam sejarah yaitu 101 World Heroes dan Monsters, dua buku yang saling berseberangan dalam hal isi: yang pertama perihal tokoh pahlawan, dan yang kedua tentang tokoh jahat dalam sejarah. Talentanya sebagai penulis hebat dunia kian terbukti dengan karya novel sejarahnya yang berjudul Sashenka, buku laris dunia yang telah diterjemahkan ke dalam 26 bahasa.
LEGENDA SANG PENAKLUK DARI MONGOLIADi mana gerangan Jenghis Khan? Ia tidak mati. Inilah yang terjadiSeorang raja di sebuah negeri nun jauh memiliki putri seelok mentari. Jenghis Khan meminta perawan itu. Sang raja diam-diam berkata pada putrinya: ini sebilah pisau, sangat kecil dan tajam. Sembunyikan di balik pakaianmu, dan kala waktunya tiba kau tahu yang harus kaulakukan. Tatkala Yang Mulia Jenghis berbaring bersamanya, sang putri mengeluarkan pisau itu dan mengebirinya. Jenghis berteriak saat merasakan luka itu. Orang-orang bergegas masuk, namun Jenghis hanya berkata: bawa pergi gadis ini, aku ingin tidur.Jenghis terlelap dan tak pernah bangun dari tidur itu. Tetapi, bukankah Yang Mulia Jenghis akan menyembuhkan dirinya sendiri? Setelah pulih, ia akan terjaga dan menyelamatkan bangsanyaDongeng rakyat Mongol, diadaptasi dari Owen Lattimore, Mongol JourneysJenghis Khan adalah tokoh abadi dalam sejarah: pemimpin jenius, pendiri kerajaan darat terbesar duniadua kali lipat luas Romawi. Kematiannya yang misterius mempertaruhkan segalanya dalam bahaya, sehingga peristiwa itu tetap dirahasiakan sampai semua ahli warisnya berhasil mengamankan daerah taklukannya. Kerahasiaan menyelubungi dirinya sejak itu. Makamnya yang tak pernah ditemukan, dengan harta karun yang dibayangkan orang berada di dalamnya, terus jadi sasaran keingintahuan dan spekulasi.Di masa kini, Jenghis Khan kerap dianggap momok, pahlawan, dan manusia setengah dewa. Bagi umat Muslim, bangsa Rusia dan Eropa, dia seorang pembunuh massal. Namun di tanah kelahirannya, bangsa Mongol memujanya sebagai bapak bangsa; bangsa China menghormatinya sebagai pendiri dinasti; dan di kedua negara tersebut para pemuja mencari berkahnya.Buku ini lebih dari sekadar ulasan menarik tentang kebangkitan dan penaklukan Jenghis Khan. Penulisnya, John Man, menggunakan pengalaman langsung guna menyingkap pengaruh sang Khan yang terus lestari. Dialah penulis pertama yang menjelajahi lembah tersembunyi tempat Jenghis diperkirakan wafat, dan salah satu dari sedikit orang Barat yang pernah mendaki gunung keramat tempat Jenghis mungkin dimakamkan. Hasilnya, sebuah ulasan memikat tentang sang tokoh serta pelbagai gairah yang melingkupinya di masa kini. Dalam legenda, ritual, dan kontroversi, Jenghis Khan memang tak pernah mati.PENULISJohn Man adalah sejarawan dan travel writer dengan ketertarikan khusus terhadap Mongolia. Setelah menyelesaikan studi mengenai Jerman dan Prancis di Oxford, ia mengambil dua program kursus pascasarjana: kajian sejarah sains di Oxford dan studi bangsa Mongol pada School of Oriental and African Studies di London. Karyanya, Gobi: Tracking the Desert, adalah buku pertama tentang topik tersebut sejak 1920-an. Ia juga pengarang buku Atlas of the Year 1000, sebuah potret dunia pada pergantian milenium; Alpha Beta, tentang awal mula alfabet; dan The Gutenberg Revolution, sebuah telaah tentang asal-usul dan dampak percetakan. Dengan cepat ia menjadi salah satu sejarawan dunia yang karyanya paling banyak dibaca orang. Ia tinggal di London.
Belasan tahun setelah Nabi Muhammad wafat, kaum Muslim berhasil menaklukkan pusat-pusat peradaban Timur Dekat kuno: menggulingkan Kekaisaran Persia, sebuah kekuasaan regional yang besar; mempecundangi Byzantium menjadi negara ?pinggiran?; dan mencabik-cabik wilayah Kekaisaran Roma yang amat luas. Dalam masa seratus tahun, pasukan Muslim bahkan sukses mengobrak-abrik kekuasaan Dinasti China Tang di kawasan timur, hingga menekuk Spanyol di wilayah barat.Tak hanya di sektor militer, ekspansi Islam juga menguasai mata rantai niaga, budaya, agama, dan politik?yang telah berusia ribuan tahun?di kisaran pantai utara dan pantai selatan Mediterania. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, kaum Muslim berhasil membangun kekuasaan politik atas dasar keimanan tunggal, yang melenyapkan eksistensi agama pribumi semisal Zoroasterianisme di Persia, Buddhisme di Asia Tengah, dan Hinduisme di banyak wilayah Lembah Industan.Penaklukan Muslim yang Mengubah Dunia adalah riwayat mengenai ekspansi terbesar Islam sepanjang sejarah. Buku ini menuturkan secara gamblang bagaimana bangsa Arab Muslim merengkuh kekuasaan secara mudah dan cepat, serta bagaimana Islam dengan segera menjadi agama yang dianut masyarakat dan bangsa taklukan. Ditulis berdasarkan riset yang teliti dan sumber rujukan yang tepercaya, buku ini merupakan jejak sejarah yang tak mungkin diabaikan oleh siapa pun, khususnya umat Islam.PENULISHUGH KENNEDY adalah Guru Besar Fakultas Kajian Asia dan Afrika, Universitas London, Inggris. Dia juga mengajar di Fakultas Sejarah, Universitas St. Andrews, Skotlandia. Profesor Kennedy tinggal di St. Andrews, Skotlandia. Karyanya yang lain yakni When baghdad ruled the Muslim World (2006), The Courts of the Caliphs (2004), Crusader Castles (1994), dan The Prophet and the age of the Caliphates (1986).
Pra-kenabian hingga Islam di NusantaraBuku Sejarah Umat Islam adalah sebuah tulisan yang mengagumkan dari seorang ulama fenomenal yang kerap dipanggil Buya Hamka. Perbendaharaaan ilmunya yang luas serta kecintaannya yang mendalam terhadap Islam membuat setiap goresan tangan yang tertuang di buku ini begitu sarat dengan hal-hal yang sanggup mengguncangkan imajinasi dan hati pembaca untuk meresapi dan merenungi isi buku ini.Buya Hamka secara gamblang memaparkan realita sejarah yang terjadi dalam tubuh umat Islam pada beberapa fase, yakni fase sebelum kelahiran Nabi Muhammad saw. (zaman Arab purbakala), fase Nab Muhammad saw., fase Khulafaur Rasyidin, fase kepemimpinan beberapa kekhilafahan Islam-baik yang ada Jazirah Arab maupun di luar Jazirah Arab, seperti di Benua Eropa, Benua Afrika, di wilayah Afghanistan danIndiakelak India dan Iran memiliki peranan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia, dan terakhir fase penyebaran Islam di tanah air, yang secara khusus dibahas dalam jilid terakhir.Dengan kepiawaiannya, Buya Hamka berhasil memotret berbagai fakta sejarah yang kadang tidak kita temukan dalam buku sejarah Islam lainnya atau luput dari perhatian kita. Fakta sejarah yang berhasil Buya Hamka paparkan tersebut terutama terkait sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan pembahasan tokoh-tokoh besarnya, yang bahkan tidak kita temukan dalam buku-buku sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah kita.Buku Sejarah Umat Islam mengupas tentang kejayaan yang pernah dilalui umat Islam selama beberapa dekade hingga kejatuhannya saat berada dalam genggaman para penguasa Islam yang lemah dan zalim Layaknya sebuah drama, buku ini juga memuat tentang berbagai intrik politik dan kekuasaan, serta permusuhan dan perpecahan di kalangan umat Islam, termasuk berbagai konspirasi dari pihak luar untuk menjatuhkan dan menggulingkan pemerintahan Islam, seperti terjadinya Perang Salib di dunia, dan pendudukan bangsa-bangsa Eropa, seperti Inggris, Portugis, Spanyol, dan Prancis atas negeri-negeri Islam, tidak terkecuali juga penjajahan yang berlangsung di negeri kita tercinta, Indonesia.Buku ini bukan hanya akan memperkaya khazanah pengetahuan kita, melainkan juga menjadi bukti kecintaan kita pada Islam dan umatnya. Oleh sebab itu, buku ini wajib untuk Anda baca dan dimiliki.
Gambar tangan (hand stencil) merupakan salah satu bentuk gambar gua (rock art) yang banyak ditemukan pada situs-situs gua prasejarah dari masa paleolitik dan/atau mesolitik di seluruh dunia. Di Indonesia, gambar tangan tersebut ditemukan di Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua. Khusus temuan gambar tangan di Sulawesi Selatan banyak dijumpai pada Kawasan Situs Gua Prasejarah Maros-Pangkep.Buku ini mengkaji lebih dari 500 gambar tangan dari berbagai situs gua prasejarah di Kabupaten Pangkep dan Maros, Sulawesi Selatan. Terdapat beragam bentuk, ukuran, dan letak gambar tangan. Dari berbagai variasi gambar tangan tersebut diketahui bahwa terdapat suatu pola gambar yang khas. Pola yang terbentuk itu menunjukkan masyarakat pendukung kebudayaan tersebut memiliki pandangan normatif tertentu mengenai budaya gambar tangan.
Buku ini berisi pelajaran dasar-dasar bahasa Jawa, baik tulis maupun lisan, baik ragam ngoko maupun ragam krama, dan dilengkapi dengan instrumen latihan serta disusun dengan sistematika sederhana sehingga pemelajar dapat mcnggunakannya secara mandiri.Materi buku ini merupakan rangkuman materi kuliah Penguasaan Bahasa Jawa I dan Penguasaan Bahasa Jawa II di Program Studi Sastra Daerah untuk Sastra Jawa (Program Studi Jawa) Fakultas llmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Buku yang kemudian diberi judul Bahasa Jawa Dasar ini pun kemudian menjadi bahan ajar mata kuliah Bahasa Jawa Dasar yang diselenggarakan oleh Program Studi Jawa FIT UI. Meskipun demikian buku ini dapat digunakan oleh pemelajar bahasa Jawa pemula secara umum.
Ibarat sebuah pementasan tari, buku ini bukan sebuah drama tari bersambung (seperti sendratari Ramayana Prambanan) atau sebuah lakon banjaran (yang mengisahkan seorang tokoh dari lahir sampai purna), tetapi lebih merupakan kumpulan fragmen atau pethilan. Pun buku ini bukan merupakan paparan gagasan yang secara sadar disusun dalam suatu rakitan sistematik dari awal sampai akhir. Pada dasarnya, setiap tulisan merupakan tanggapan pemikiran yang berdiri sendiri terhadap suatu masalah, pada suatu saat, di suatu tempat, untuk sejumlah pembaca, dan dari suatu sudut pandang yang tak selamanya bebas. Tulisan-tulisan dalam bunga rampai ini di susun berdasar tema-tema tradisi, inovasi, lintas budaya, serta pendidikan dan pembinaan tari di Indonesia.
Sudah sepatutnya kita bangga dan bersyukur terlahir sebagai putra-putri Indonesia. Negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia ini memiliki ciri khas dan ragam budaya yang unik. Terdapat berbagai macam suku, bahasa, dan adat istiadat. Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang dapat menyamai keunikn dan kekayaan budaya Indonesia.Tidak hanya kekayaan alam saja yang menjadi unggulan bagi Indonesia. Berbagai fakta lain juga menunjukkan keunggulan manusia-manusia Indonesia. Selain kekayaan alam, di dalam buku ini disajikan pula karya hasil anak bangsa, baik di bidang teknologi, olahraga, kesenian, penemuan, militer maupun bangunan monumental. Hal tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.