Buku Pertama dari Dwilogi Ku Antar Kau ke Surga. Perjuangan Farhan mencari jati dirinya penuh tantangan. Kemiskinan yang membelit keluarganya sempat membuatnya terperosok ke dunia hitam. Untungnya, setetes hidayah di ujung senja telah mengantarkannya bertaubat, kemudian menjadi seorang santri yang berakhlak karimah dan mandiri. Hidup qanaah dan tekun beribadah adalah kunci kebahagiaannya. Wajar jika Rindiani, putri Pak Bambang yang kaya raya itu jatuh hati padanya. Namun sayang, beberapa jam sebelum pernikahan Farhan dengan Rindiani, ajal menjemput Rindiani akibat sakit yang dideritanya. Farhan begitu terpukul dengan kepergian Rindiani. Jiwanya tergoncang dahsyat. Apalagi setelah itu, lamarannya terhadap seorang putri di daerah Dieng ditolak. Hatinya hancur dan remuk. Belum lagi dia difitnah sebagai teroris, karena penampilannya yang alim. Subhanallah! Tegarkan Farhan menghadapi cobaan ini? Apa yang dilakukannya untuk mewujudkan cita dan cintanya sesuai sunnah Nabi SAW? Hidup memang penuh misteri dan selalu dipenuhi dengan kejutan. Manusia sama sekali tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depannya, termasuk Farhan. Namun ketika takdir berbicara, apapun bisa terjadi. Sesuatu yang awalnya mustahil bisa menjadi nyata, jika usaha itu seiring dengan takdir. Tilawah cinta itulah keajaiban yang membuat Farhan mendapatkan anugerah cinta terindahnya. Dengan gaya bahasa sastra yang indah, bab demi bab dalam novel ini akan menggiring kita memahami hidup yang penuh misteri dengan bijak, mulai dari pencarian jati diri dan kebahagiaan, hingga masalah jodoh dan maut. ============================== ENDORSMENT: Setelah membaca novel ini, kesadaran saya semakin kuat bahwa hidup ini memang harus diperjuangkan, harus diatur dan direncanakan. Hidup tidak bisa dibiarkan bergerak sekehendak hati tanpa arah dan tujuan yang jelas. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA Pemerhati Sastra Nasional Novel ini bukan saja menghibur, tapi juga bertabur hikmah yang membuat kita semakin mengarifi hidup. Sungguh inspiratif dan layak menjadi koleksi berharga di ruang baca kita. Dirman Al-Amin Peraih 20 Penghargaan Nasional & Wakil Indonesia di MASTERA Novel 2006 Sungguh luar biasa! Novel ini sangat menarik untuk dikaji dan dijadikan pelajaran dalam hidup. Bermutu dan penuh hikmah! Feraliza Gito Suputro Pemerhati Sastra Islam, Ohio, Columbus Amerika Sejak sastra islami menghentak untuk melawan sastra liberal, maka semakin bertumbuhanlah karya sastra islami dengan kreativitas dan inspirasi yang kaya warna. El Salman Ayashi inilah salah satunya. Karya perdananya ini ditulis dengan kehati-hatian dan penuh pertanggungjawaban, sehingga novelnya ini tak hanya mengalir ringan, tetapi berbobot. Meski tema sejenis sudah beragam ditulis, tetapi dengan sentuhan yang berbeda dan pengetahuan keislaman yang dimilikinya mampu mewarnai kancah sastra islami menjadi lebih kaya lagi. Sungguh buku yang unik dan patut dibaca bagi mereka yang dahaga spiritual Wiwid Prasetyo Novelis muda dan pengarang buku-buku best seller Luar Biasa! Alur cerita yang sangat menarik dengan pesan yang cerdas, lugas, dan berbobot. El-Salman penulis yang sangat berbakat yang mampu memadukan dakwah dan kisah cinta insan manusia dalam tulisan yang apik tanpa terkesan mendakwahi pembaca. Bravo!!! Agus SOfyan, Ph.D Sekjen IMSA (Indonesian Muslim Society in America), Dosen di BSC dan Technical college, Kentucy. Novel religi karya Elsalman Ayashi. Rz adalah novel yg membangun karakter wanita Islam yg kaffah, yg harus dibaca oleh para kaum hawa agar terinspirasi menjadi wanita yg berkepribadian kuat, yang tidak hanya memandang cinta dari segi materi belaka. Reni Desiana Anjanie. Guru muda dan penikmat sastra Islam bermutu Novel yang sangat inspiratif dan menyentuh hati. Perjuangan cinta tokoh utama dan keteguhannya dalam mewujudkan mahar cinta terindah menyadarkan kembali tiap pribadi, bahwa makna terdalam sebuah pernikahan adalah semata-mata untuk meraih ridha dan cinta-Nya. Puspa Kirana Pengamat Sastra Modern Guratan pena El Salman mampu menggugah nurani agar bisa berjalan ke arah lebih baik. Sebuah pelajaran bagi lelaki dan perempuan agar tidak sembarangan dalam menentukan mahar, sebab mahar butuh konsekuensi. Saya rekomendasikan novel ini untuk kawula muda yang sedang berencana untuk menikah. Muhammad. B. Anggoro Wonosobo Penulis Novel Aku Mujahid Bukan Teroris
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google