Sedara Cinta

Novel Sedara Cinta ini, sebagaimana dituturkan penulisnya saat berkunjung ke kantor Leutika, diilhami oleh gaya romantik Flaubert, gaya vulgar Henri Miller, dan dibungkus dengan gaya eksistensialis. Kekuatan novel ini terletak pada dialognya yang romantis, syahdu, sarat-emosi, dan filosofis. Novel ini bergenre dewasa (olah sensualitas) dengan gaya bahasa yang cukup serius (olah rasa dan pikir), dan ber-ending pencerahan mengenai hakikat cinta, makna kekasih, makna kebersamaan, makna kedewasaan, dan titik temu antara cinta dan yang ilahiah, tapi bukan bernuansa agamis.Penerbit Leutika mengucapkan terima kasih kepada Mas Yudi (Hermes Dieone) yang mempercayakan penerbitan karyanya kepada kami. Merupakan sebuah kehormatan tersendiri bisa menerbitkan novel yang sarat dengan makna dan pesan dengan bahasa yang romantis-filosofis. Selamat membaca!Kisah cinta penuh energi, sarat emosi dan pemikiran. Membongkar hakekat asmara sampai ke akarnya, memberi inspirasi bagi pecinta.Abidah El Khalieqy, penulis novel Perempuan Berkalung Sorban