Menu murah favoritnya adalah ful, kacang merah yang diolah jadi bubur tanpa santan. Makanan khas Mesir itu dimasak dengan sedikit susu, minyak, dan rempah-rempah, sehingga rasanya gurih. Jika sedang sangat lapar, Quraish menambahkan roti tamis, roti tipis dari adonan tepung gandum yang dibakar di dalam tungku tanah. Aroma hangus pembakaran, serta wangi bumbu membuat selera makan naik.Sore hari Quraish kadang-kadang ingin jajan. Favoritnya, roti isi gula. Separuh ia makan, separuhnya lagi disimpan untuk makan malam. Celakanya, dalam beberapa jam saja, roti murah itu sudah mengeras. Biar kembali enak, roti itu dipanaskan. Tak ada alat pemanas, yang ada hanya seterika. Quraish mengendap-endap ke ruang cuci, dan menyeterika roti. Enak sekali gulanya meleleh kena panas setrika. Lama kelamaan, semua pelajar makan roti seterika. Tak lagi sembunyi-sembunyi. Justru penghuni asrama sepakat, ada seterika untuk roti, ada khusus pakaian!****Dengan membaca buku Cahaya, Cinta dan Canda M. Quraish Shihab ini kita diajak untuk mengenal lebih dalam tentang tokoh M. Quraish Shihab, sosok yang selama ini lebih kita kenal sebagai ulama yang ahli Tafsir. Dia adalah cerminan dari ulul-albab Indonesia sejati. Mari kita teladani dan berguru kepadanya dengan membaca buku ini. (Bacharuddin Jusuf Habibie, 2015).Anda akan mendapat pencerahan dan luberan ilmunya. Insy Allh. Bila Anda belum berkesempatan dekat dan berkenalan dengan manusia yang mengasyikkan ini (Baca: M. Quraish Shihab), sementara bacalah dulu buku Cahaya,Cinta, dan Canda M. Quraish Shihab ini. (KH. Mustofa Bisri, 2015)Buku ini sekalipun menyuguhkan sisi lain dari sang maestro tafsir al-Qur'an ini, benang merah pemikirannya tentang Islam dan kemanusiaan dapat kita telusuri di dalamnya dan pada karya-karyanya yang lain yang tidak sedikit jumlahnya. (Ahmad Syafii Maarif, 2015)Buku Cahaya, Cinta, dan Canda ini akan mengenalkan pembaca pada sisi lain sang tokoh. Pak Quraish tidak akan menjadi seperti sekarang, tanpa melalui proses panjang seperti yang tergambarkan dalam buku ini. Selamat membaca, dan semoga memberi inspirasi! (M. Jusuf Kalla, 2015)Kehadirannya di tengah umat seperti mata air kecemerlangan yang dalam dan jernih, mencerdaskan, mencerahkan, dan memayungi dengan kedamaian. Itulah Pak Quraish. (Anies Baswedan, 2015)
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google