Diskursus Islam dan demokrasi hingga saat ini belum beranjak dari perdebatan klasik tentang apakah Islam sejalan dengan demokrasi? Dengan bahasa lain, apakah agama dan negara (baca: negara-bangsa) dapat bersinergi atau sebaliknya, saling menegasikan? Persoalan penting dan mendasar sebenarnya lebih pada sikap kaum Muslim dalam menerima perubahan-perubahan zaman, termasuk perubahan sistem pemerintahan, yakni sistem demokrasi. Pertanyaannya, apakah kaum muslim Indonesia bisa menerima sistem demokrasi tanpa kehilangan identitas budaya mereka, sekaligus sebagai Muslim? Apakah mungkin seseorang menjadi Muslim sekaligus sekuler(demokrasi) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang menjadi pokok bahasan buku ini. Penulis mengeksplorasi lebih jauh tentang kebersediaan kaum Muslim untuk menjadi modern atau menerima institusi modern seperti demokrasi dan pemilu, tanpa perlu sepenuhnya menjadi sekuler.Buku yang layak dibaca!
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google