Kupejamkan mataku dan kubayangkan sentuhan tangan ibuku di keningku, melenyapkan sisa mimpi buruk masa kecil. Jemarinya menjelajahi keningku, mengikuti rapal-rapal doa yang tak pernah kumengerti, tak pernah ingin kumengerti, bibirnya komat-kamit nyari menyertai keheningan. kini, bangun dari mimpi buruk yang menjadi rutinitas---terbangun dari tidur dengan bermandikan keringat dan npas tersengal---aku mengingat sentuha lembutnya dan menikmatinya dengan intensitas yang tak pernah kurasakan ketika dia masih hidup.Sejak kecil, saira qader yang cerdas dan berkemauan keras telah melanggar batasan-batasan di antara tradisi keluarganya dengna hasratnya akan kebebasan. Sebuah semangat kebebasan dan perlawanan dari seorang keturunan indo-pakistan Muslim....
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google