Suhaila, perempuan renta berkebangsaan Irak, terbaring koma di sebuah rumah sakit di Paris. Dengan penuh perhatian bagai sanak saudara, para sahabat perempuannya dari pelbagai lataragama dan negara sukarela menunggui Suhaila di rumah sakit. Mereka memberi semangat dan kehangatan kasih sayang kepadanya. Kehadiran para sahabatnya menghidupkan kembali Suhaila melalui kisah-kisah tentang dirinya: tentang kelebihannya, kecintaannya pada tari, anggur, dan puisi di tengah kekerasan rumah tangga yangdia alami dari sang suami. Novel ini mengisahkan pula kepedihan Suhaila akibat terpisah dari suami dan anak semata wayangnya. la terusir dari rumahnya di Baghdad setelah bercerai dari suaminya, seorang tentara, sementara anak semata wayangnya tinggal di Kanada bersama sang istri. Di usia senjanya, Suhaila hidup seorang diri di Paris, menanti saat-saat kematiannya tiba dengan perasaan takut sambil sesekali bertukar kabar melalui surat dengan anaknyadi Kanada. Karya yang memenangi Naguib Mahfouz Medal for Literature ini adalah himne bagi persahabatan yang mampu memulihkan kehidupan. Iniiah kisah tentang kenangan sekaligus sejarah, cerita melawan lupa. Layak dibaca oleh siapa saja yang mengimpikan kebahagiaan. Sungguh mengesankan. Novel ini kaya dengan cerita keJuarga. Alia Mamduh mencatat semua interaksi dan rahasia yang tersembunyi. - Library Journal Uraian yang mendalam dan tajam ... memberi kesan yang kuat tidak saja mengenai dunia Suhaila tetapi juga tentang cara kita menciptakan dan memahami pelbagai kenangan. - Booklist Sangat menarik dan penuh kata. - Kirkus Reviews
Refer back this link and get bonus points
Get a bonus of 500 points for new customers just by logging in to Google