Detik melambat. Ini adalah saatnya.Lord Asano menggengam pedang dengan dua tangan dan menggumankan doa singkat ketika mengarahkan ujung padang di bagian bawah perut sebelah kiri. Rasa nyeri yang luar biasa seakan menancap lebih dulu pada otaknya saat dia menusuk pedang itu ke perut. Napasnya tersenggal-senggal. Pandangannya mengelap saat dia menunduk dan melihat sekilas saja darah tersengal dan perutnya membasahi permadani. Ia tak sempat lebih lama lagi ketika sang kyukashu yang mengenali tanda-tanda itu segera memenggal Asano dengan satu tebasan pedang panjag- Kisah 47 Ronin
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google