Izin melapor, Pak. Saya tak berpikirkarena serdadu tak diperbolehkan berpikir.Waktu saya bertugas di resimen 91 beberapatahun yang lalu, kapten kami selalu berkatapada kami: 'Serdadu tak harus berpikir untukdirinya sendiri. Atasan mereka yang berpikiruntuk mereka. Ketika serdadu mulai berpikir,dia bukan lagi serdadu, melainkan seorang sipil penuh kutu.'Berpikir tidak membawa Anda kemanapun...'Tutup mulutmu, pimpinan komisi memotong Schweikdengan kejam, kami telah mendengar semua tentangmu. Kaubabi yang berpikir akan dikira benar-benar idiot. Kau sama sekalitidak idiot, Schweik. Kau cerdik, licik, bajingan, penjahat, bangsatpenuh kutu, kau mengerti ...?Schweik menertawakan dirinya sendiri, ia menertawakanorang lain, dan dengan penyesuaian yang luar biasa ia dapatmengubah dunia menjadi lelucon yang mengesankan.Novel jenaka terbaik pada jamannya...(Milan Kundera, penulis buku Art of Novel)
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google