Pernah dengar istilah beauty is pain? Ya, istilah itu populer dan seolah membentuk pola pikir masyarakat-wanita pada umumnya-bahwa untuk menjadi cantik harus merasakan sakit yang luar biasa. Sayangnya, anggapan tersebut hanyalah rayuan dari industri kecantikan untuk melancarkan bisnisnya. Seperti di Eropa abad 19, kriteria cantik itu yang pinggangnya kecil, sehingga wanita memakai korset. Atau Tiongkok era Qing, wanita cantik adalah yang ujung kakinya kecil, sehingga sedari kecil mereka memakai sepatu lancip.Padahal, cantik itu (tak harus) luka. Mengapa demikian? Sebab, pada hakikatnya kita sudah terlahir dengan kecantikan masing-masing. Tergantung pada diri kita apakah mau mansyukurinya atau menghujatnya.
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google