Jalan hidup bagi Marno dan Astrid terasa amat mudah dilalui. Tidak ada persoalan yang mesti dipikirkan, sampai capek. Tidak pernah ada kebimbangan sebab seluruh ketakutan mereka telah melebur bersama khayalan-khayalan mereka yang tak bisa dikekang oleh aturan maupun hukum apa pun. Mereka gila. Peduli setan meski hidup dikepung cacian, biar pun terpenjara dalam bangsal. Hidup terus berjalan seperti adanya. Toh orang-orang gila juga tak pernah merasa dikucilkan.Sebaliknya, justru saat kegilaan mereka mulai luntur, ketika mereka terpaksa melihat persoalan dari standar kewarasan kebanyakan orang, keduanya malah menderita. Meski sebenarnya tak begitu jelas apakah Marno dan Astrid-lah yang waras atau dunia yang mereka tempatilah yang gila.
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google