LOGIKA : Ilmu dan Seni Berpikir Kritis

Logika sesungguhnya merupakan alat (organon) untuk bernalar dan berargumentasi. Sebagai alat, logika penting bagi siapa saja yang berkecimpung dalam pemelajaran formal atau informal untuk kritis menilai argumentasi dan penalarannya  sendiri  atau orang  lain. Sikap  kritis perlu dibangun  agar  kita mampu mengambil keputusan  tepat dalam berbagai aspek kehidupan, dan tidak mudah terkecoh oleh argumentasi-argumentasi sesat yang sering dikemas dengan  rumusan-rumusan persuasif  yang mengecohkan  serta  intrik-intrik psikologis yang tak mudah terendus. Buku ini bermaksud membangun sikap kritis itu dengan memperkenalkan kaidah-kaidah bernalar yang logis. Setelah mengintroduksi beberapa hal yang diperlukan untuk melangkah masuk dunia logika, buku ini langsung menyajikan berbagai macam sesat-nalar (fallacia) yang tanpa disadari sering membuat kita kurang cerdas dalam berargumentasi dan kurang cermat dalam bernalar. Tak  jarang kita menyaksikan  berbagai model  kesesatan  yang  diperagakan  dalam  arena  demokrasi, misalnya  ketika  para  politisi  tanpa  rasa  sungkan mengubah  arena  publik transaksi argumentasi, menjadi arena transaksi masalah pribadi untuk saling menjatuhkan. Selanjutnya  pembicaraan  tentang  pengertian  dan  term,  serta  putusan dan proposisi, mempersiapan  kita untuk membuat penalaran dan penyimpulan secara tepat. Penalaran induksi dan deduksi diperkenalkan sebagai langkah menuju  penyimpulan.  Langkah  untuk menilai  dan membuat  penyimpulan, dibahas dalam penyimpulan oposisional, konversi,  dan silogisme, baik kategoris maupun hipotetis. Bagian akhir ini mengarahkan kita untuk lebih cermat dalam menarik kesimpulan berdasarkan data dalam premis, sesuai dengan prinsip dan kaidah logika. Latihan-latihan pada akhir bab sangat membantu, terutama bagi mereka yang mau belajar sendiri. Dengan demikian buku  ini bermanfaat bagi mereka yang bergumul dengan kegiatan  bernalar  dan  berargumentasi,  para  ilmuwan,  para  dosen, mahasiswa, akademisi dari berbagai disiplin ilmu, reporter, pengacara, para praktisi, aktivis yang   berkecimpung dalam dunia pengambilan keputusan, para politisi, pejabat, dan siapa saja yang ingin membangun karakter berpikir kritis.