Akulah sang Amongraga, dan engkaulah keselarasan tembang dalam setiap langkahku. Jangan kau mengira bahwa aku telah pergi meninggalkanmu, karena sesungguhnya aku sedang mengembara di dalam dirimu.***Dalam pengembaraannya, Jayengresmi, pangeran Giri Kedaton yang kini telah berganti nama menjadi Amongraga, semakin terasah batinnya dalam menyelami jagat kasunyatan. Dari ujung kulon Jawa, Amongraga ditemani kedua abdinya, Jamal dan Jamil, mengelana hingga ke Padepokan Wanamarta di kaki Gunung Lawu, untuk berguru pada Ki Bayi Panurta.Dalam perjalanan, mereka singgah di petilasan-petilasan. Dalam setiap semadinya, Amongraga melakukan sembah ibu pertiwi dan bapak angkasa untuk menyatukan diri dengan jagat ageng sekaligus menyerap daya kebaikan alam semesta yang ada di tempat itu sehingga batinnya semakin terasah dan tajam.Saat sampai di Padepokan Wanamarta, cinta datang merengkuh hati Amongraga. Ia putri sulung Ki Bayi Panurta, Niken Tembanglaras. Namun, Amongraga adalah pangeran kelana yang jiwanya ditakdirkan tak dapat dikurung dalam tatanan kemapanan ragawi.Selamat memasuki jagat riuh dan sunyinya Amongraga dan Niken Tembanglaras!
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Beli produk pada link ini dan dapatkan cashback senilai: 1500
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google