Untuk pertama kali, Mukhtar Mai menuangkan pengalaman getirnya dalam buku yang sangat menyentuh hati. Sebuah kisah ihwal penderitaan dan kehinaan, juga mengenai keberanian dan keyakinan yang besar.Pada 22 Juni 2002, Mukhtar Mai dijatuhi hukuman oleh Dewan Adat di desanya dengan cara diperkosa beramai-ramai. Dengan dipegangi oleh empat orang pria, ia ditelanjangi dan disetubuhi secara massal. Tak hanya itu, ia pun dipermalukan di depan umum. Di hadapan tiga ratusan penduduk desa, perempuan berjilbab ini diperintah berjalan pulang sembari telanjang.Hukuman tersebut ditimpakan kepada Mai untuk membayar tindak kejahatan tanpa bukti yang dituduhkan kepada adik laki-lakinya, Abdul Syakur (12 tahun). Syakur didakwa memiliki affair dengan seorang gadis dari kasta yang lebih tinggi. Menjelang menit-menit akhir pelaksanaan hukuman, Mukhtar Mai meminta belas kasihan, memohon agar adiknya dibebaskan, dan membaca al-Quransatu-satunya bacaan yang dihapalnya.***- International Bestseller- Telah diterjemahkan dalam 18 bahasa di 19 negara***Melalui kisah ini, mudah-mudahan saya dapat membantu orang lain untuk memahami bahwa perubahan harus dilakukan. Mukhtar MaiMukhtar Mai adalah seorang pahlawan. Ia telah mengalami pemerkosaan dan kebrutalan pengadilan. Atas kejadian itu, Mai meyakinkan kita akan pentingnya pendidikan dan harapan. Nicholas Kristoff, The New York Times***Mukhtar Mai adalah perempuan Muslim berusia 35 tahun yang tinggal di perkampungan kecil di selatan Punjab, Pakistan. Ia termasuk satu dari 100 tokoh paling berpengaruh versi Majalah TIME.
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google