Nabi Muhammad & Yahudi Madinah

Ref by : Best shop

Hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat di Madinah(Yatsrib) membuat kaum Yahudi di kota itu merasa terganggu.Bani Quraizhah, Bani Nadhir, dan Bani Qainuqa, tiga komunitasYahudi paling terkenal, pun kompak berusaha membendung pamorNabi yang mulai bersinar. Mereka memang menyepakati PiagamMadinah yang dibuat Nabi bersama warga kota itu. Namun, seiringberjalannya waktu, mereka melanggar dan mengkhianatinya, bahkanpada momen-momen genting, sehingga Nabi pun menghukummereka.Relasi Nabi dan Yahudi Madinah menarik banyak ilmuwan Barat untukmenelaahnya. Fokusnya terutama pada tindakan keras Nabi terhadapkaum Yahudi. Sebagian mereka secara vulgar memandangnya sebagaikebijakan politik yang agresif, kejam, tak berperikemanusiaan, danambisius. Sebagian lagi secara halus mengkritik sikap itu sebagaitindakan terburu-buru. Tak menafikan, ada juga yang melihat secaraproporsional kasus per kasus.Buku yang merupakan disertasi ini memberikan gambaran yang terangdan detail relasi tadi sekaligus kritik yang tajam terhadap pandangankeliru, distorsif, dan delusif sebagian orientalis dalam membaca danmenafsir sejarah Islam klasik. Merujuk pada literatur-literatur otoritatifsejarah Islam, pengkajian yang teliti, tekun, dan cermat, serta sikapilmiah yang ketat, buku ini sangat mencerahkan, menambah wawasan,dan menggugah kita untuk melihat sejarah Islam secara objektif.Masih saja ditemukan orientalis yang mengatakan Nabi Muhammadmenyebarkan Islam dengan pedang di tangan kanan dan al-Quran ditangan kiri. Tuduhan yang tidak berdasar itu sekarang memperolehkritik balik secara ilmiah dari kalangan sarjana muslim. Salah satunyaoleh buku ini.Prof. Dr. Komaruddin HidayatRektor Universitas Islam Internasional Indonesia (Ulll)

Sejarah Lengkap Perang Dunia 1914-1918

Ref by : Best shop

Perang Dunia I (WWI) adalah kontes gladiator terbesar sepanjang sejarah umat manusiayang melibatkan para hegemon Eropa serta koloninya. Vladimir Lenin menyebut perang ini sebagai perangnya bangsawan, bukan perang rakyat. Pemikirannya yang dilandasi sikap anti kaum ningrat dan pro rakyat ini nantinya melahirkan gagasan berdirinya negara komunis di Rusia setelah berhasil menumbangkan dinasti Romanov. penguasa terakhir Kekaisaran Rusia, serangkaian revolusi: Revolusi Februari dan Revolusi Oktober 1917.Selain itu, perang ini juga mengubah peta politik dunia: terdisintegrasinya negara Balkan yang sebelumnya dikuasai dinasti Hapsburgdari Kekaisaran Austro-Hongaria, runtuhnya Kekaisaran Turki Utsmani sebagai pemangku kekhalifahan Islam terakhir, terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa (yang merupakan benih organisasi PBB), bangkrutnya Jerman yang harus menanggung semua dampak kerugian perang bagi negara-negara Blok Sekutu (yang memicu dendam rakyat jerman hingga merencanakan Perang Dunia II), pengambil-alihan koloni Jerman di Afrika dan Tiongkok oleh aliansi Sekutu (Inggris, Perancis, Jepang), serta pemindahan besar-besaran (eksodus) warga etnis Yahudi Eropa menuju 'tanah yang dijanjikan' (Palestina) yang merupakanimplementasi dari Deklarasi Balfour'. Lalu, apa peran Raja Edward VII dari Inggris dalam konflik PD I, siapa juga tokoh yang disebut-sebut dalam Deklarasi Balfour sebagai Lord Rothschild? Buku ini akan menjawabnya.

Diplomasi Damai Santo dan Sultan

Ref by : Best shop

perdamaian, ia meminta sang Sultan memeluk Kristen. Negosiasi tak membuahkan hasil. Namun, pertemuan itu mendorong gagasan revolusioner di kalangan Kristen. Kembali dari pertemuan, St. Fransiskus justru menganjurkan pengikutnya agar hidup damai dengan Muslimsebuah keputusan revolusioner, sebab kala itu umat Kristen menggantungkan harapannya untuk mengubah keyakinan Muslim melalui peperangan.Selama bertahun-tahun, cerita itu hanya samar-samar terdengar. Dan, melalui buku ini, Paul Moses mengungkap informasi yang sangat sedikit diketahui perihal diplomasi damai antara sang Santo dan sang Sultan. Tak hanya mengisahkan kehidupan kedua tokoh tersebut, buku ini juga mengurai intrik politik dan gairah keagamaan pada zaman itu. Lebih dari petualangan dramatis, inilah kisah pergulatan orang kudus dan pendosa, kesetiaan dan pengkhianatan, serta cerita perang yang menggetarkan. Inilah bacaan penting bagi yang menginginkan perdamaian antara Barat dan dunia Islam.***Buku yang harus dibaca, sangat relevan dengan relasi antara dunia Islam dan Barat saat ini.John L. Esposito, Profesor Agama dan Hubungan Internasional di Georgetown UniversityBuku ini memancarkan kekuatan visispiritual baru untuk mengatasi konflik. Kita tak hanya belajar tentang peristiwa sejarah abad pertengahan, tetapi juga pelajaran perdamaian antara Barat dan dunia Islam.Seyyed Hossein Nasr, Profesor Studi Islam di George Washington UniversityBuku ini mengajarkan kepada kita arti penting rekonsiliasi, di tengah kesalah pahaman dan perang yang mengancam semua orang di planet ini.Charles Kimball, penulis When Religion Becomes EvilPaul Moses memberikan pelajaran menarik dari episode sejarah yang hilang, dan menunjukkan pentingnya memahami konflik global saat ini, dan kemungkinan perdamaian melalui dialog agama.David Gibson, penulis The Coming Catholic Church

Kejayaan Harun Ar-Rasyid

Ref by : Best shop

Legenda Sang Khalifah dan Kemajuan Peradaban pada Zaman Keemasan IslamTatkala dunia Barat menurun setelah Imperium Romawi runtuh, sebuah peradaban baru--peradaban Arab-Muslim--muncul di Timur, mencapai puncak awalnya di Baghdad di bawah Harun ar-Rasyid, khalifah legendaris negeri Seribu Satu Malam, yang kekuasaanya di dunia nyata semegah kisahnya dalam cerita fiksi.Ketika Harun berkuasa, Islam membentang dari Samudra Atlantik ke China, dan imperium Muslim merupakan kekuasaan terkuat dan terbesar. Meski Islam menyebar terutama melalui perang, kaum Muslim mencapai prestasi budaya amat besar--hingga berabad-abad berikutnya, peradaban Arab-Muslim memberi dampak abadi terhadap Barat dalam astronomi, geometri, aljabar, obat-obatan, kimia, dan ilmu pengetahuan lainnya. Dari teknik, fashion, hingga persenjataan, pengaruh Arab-Muslim membentuk dunia Barat, begitu pula bidang hukum, musik, dan sastra.Dalam buku memikat ini, Benson Bobrick menceritakan kenaikan Harun ar-Rasyid ke tampuk kekuasaan, juga keagungan dan pengaruhnya yang luas. Perseteruan berabad-abad antara bangsa Arab dan Byzantium pun tak luput dari penuturan. Bahkan, melemah hingga jatuhnya kekhalifahan Baghdad akibat friksi internal keluarga istana terkisahkan pula secara dramatis. Dan, buku ini begitu terang merekam zaman keemasan Islam beserta kontribusi permanennya bagi peradaban yang terus terasa sampai kini.TENTANG PENULISBenson Bobrick adalah penulis sejumlah buku yang mendapatkan banyak pujian dari berbagai kalangan. Penyandang gelar doktor dari Columbia University, Amerika Serikat, ini pada 2002 menerima Literature Award dari The American Academy and Institute of Arts and Letters.

ACEHNOLOGI VOLUME 3 DARI 6 VOLUME

Ref by : Best shop

Kamaruzzaman Bustamam-Ahmdd dilahirkan di Krueng Mane pada 17 September 1978 (6 Muharam 1398). Adapun karya-karya yang pernah dihasilkan adalah Mencari Islam (2000), Relasi Islam dan Negara (2001), Islam Historis (2002), Satu Dasawarsa The Clash of Civilization (2003), Masa Depan Pembidangan Ilmu di PT Al (2003), Wajah Baru Islam di Indonesia (2004), Islamic Law in Southeast Asia: A Study of Its Application in Kelantan and Aceh (2009), Acehnologi (2012),    Wahdatul Wujud: Membedah Dunia Kamal (201 3), Ulama, Separatisme, dan Radikalisme di Aceh (2013),    Sejarah Islam Politik Indonesia (2013), Aceh Baru Post-Tsunami (2014), Strategi Kebudayaan untuk Bangsa (2014), From Islamic Revivalism to Islamic Radicalism in Southeast Asia: A Study of Jama'ah Tabligh in Malaysia and Indonesia (2015), dan Memahami Potensi Radikalisme dan Terorisme di Aceh (2016).Selain itu menjadi editor buku bersama Patrick Jory dengan judul The Contemporary of Islamic Education and Islamic Studies in Southeast Asia (2011) dan Islamic Thought in Southeast Asia (201 3). Kontributor dalam Culture, Identity and Religion i n Southeast Asia (2007), The Minorities (2008), Asian Transformations in Action (2009), Oxfor? Islamic Studies Online (2012), Living Landscapes Connected Communities Culture, Environment, and Change Across Asia (2014), dan Sejarah & Budaya Syiah di Asia Tenggara (201 3).Sekarang sebagai staf pengajar pada Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pada tahun 2007 menjadi Fellow pada Asian Public Intellectual (API), Nippon Foundation Jepang. Pada tahun 2008 menjadi Peneliti Senior pada Aceh Justice Resource Center di Banda Aceh sebagai bagian program UNDP. Pada tahun 2011 diangkat menjadi Research Fellow di University of Malaya, Kuala Lumpur. Tahun 2012 ditetapkan sebagai Peneliti Muda Indonesia oleh AIPI dan Biro Oktroei Roosseno.Pada tahun 201 3 mendapat penghargaan dari Japan Foundation sebagai Young Muslim Intellectual di Asia Tenggara. Untuk alamat koresponden  silahkan menghubungi: abah.shatilla@gmail.com

Sejarah Arab Sebelum Islam Jilid 3 (Hard Cover)

Ref by : Best shop

Arab adalah salah satu peradaban penting dan berpengaruh yang pernah ada--bahkan sampai sekarang--di dunia. Ketermasyhuran Arab tidak hanya pada masa Islam,' tetapi juga pada zaman kuno sebelum kemunculan Islam dan ekspansi kaum Muslim ke negeri-negeri lain melalui penaklukan. Sejarah peradaban Arab-lslam telah banyak kita ketahui. Tetapi, riwayat Arab kuno sebelum Islam mungkin tak banyak yang paham. Seperti apakah wajfch Arab sebelum Islam?Dalam buku yang terbagi sembilan jilid ini, Jawwad Ali, seorang sejarawan masyhur, mengisahkan secara gamblang riwayat (bangsa) Arab kuno dari berbagai aspek: geografi, iklim, karakteristik, silsilah; politik, hukum, dan pemerintahan; sosial-budaya; agama dan kepercayaan; sumber daya alam dan perekonomian; bahkan bahasa, literasi, dan kesusastraan. Merujuk pada sumber-sumber klasik seperti manuskrip-manuskrip, artefak-artefak, catatan-catatan orang Yunani, Romawi, Ahli Kitab (Yahudi), serta ditopang penemuan mutakhir ahli arkeologi, buku ini memaparkan dengan narasi yang lugas, deskripsi yang jelas, pengamatan mendalam dan penjelasan komprehensif perihal bangsa Arab kuno sebelum Islam.***Mempelajari sejarah Arab sebelum Islam dan karakter masyarakatnya, sejarawan Jawwad Ali pastilah orang pertama yang terbetik di benak kita. la layak berbangga hati dengan karyanya yang sangat fenomenal ini.- Dr. Ibrahim Khalil al-'Allaf, Pengajar Sejarah Kontemporer di Universitas MosulJawwad Ali adalah harta karun pengetahuan yang tak terkunci, sungai yang meluap dengan ilmu dan bakat. Lewat buku ini, ia menjelaskan masyarakat Arab sebagai tubuh yang diorganisasi dari sekumpulan ikatan dan hubungan ekonomi, sosial, etnisitas, dan pemikiran yang beragam.- Jamal Hasan al-'Attabi, Kritikus Sejarah dan Kebudayaan Arab

Sejarah Arab Sebelum Islam Jilid 2 (Hard Cover)

Ref by : Best shop

Arab adalah salah satu peradaban penting dan berpengaruh yang pernah ada--bahkan sampai sekarang--di dunia. Ketermasyhuran Arab tidak hanya pada masa Islam,' tetapi juga pada zaman kuno sebelum kemunculan Islam dan ekspansi kaum Muslim ke negeri-negeri lain melalui penaklukan. Sejarah peradaban Arab-lslam telah banyak kita ketahui. Tetapi, riwayat Arab kuno sebelum Islam mungkin tak banyak yang paham. Seperti apakah wajfch Arab sebelum Islam?Dalam buku yang terbagi sembilan jilid ini, Jawwad Ali, seorang sejarawan masyhur, mengisahkan secara gamblang riwayat (bangsa) Arab kuno dari berbagai aspek: geografi, iklim, karakteristik, silsilah; politik, hukum, dan pemerintahan; sosial-budaya; agama dan kepercayaan; sumber daya alam dan perekonomian; bahkan bahasa, literasi, dan kesusastraan. Merujuk pada sumber-sumber klasik seperti manuskrip-manuskrip, artefak-artefak, catatan-catatan orang Yunani, Romawi, Ahli Kitab (Yahudi), serta ditopang penemuan mutakhir ahli arkeologi, buku ini memaparkan dengan narasi yang lugas, deskripsi yang jelas, pengamatan mendalam dan penjelasan komprehensif perihal bangsa Arab kuno sebelum Islam.***Mempelajari sejarah Arab sebelum Islam dan karakter masyarakatnya, sejarawan Jawwad Ali pastilah orang pertama yang terbetik di benak kita. la layak berbangga hati dengan karyanya yang sangat fenomenal ini.- Dr. Ibrahim Khalil al-'Allaf, Pengajar Sejarah Kontemporer di Universitas MosulJawwad Ali adalah harta karun pengetahuan yang tak terkunci, sungai yang meluap dengan ilmu dan bakat. Lewat buku ini, ia menjelaskan masyarakat Arab sebagai tubuh yang diorganisasi dari sekumpulan ikatan dan hubungan ekonomi, sosial, etnisitas, dan pemikiran yang beragam.- Jamal Hasan al-'Attabi, Kritikus Sejarah dan Kebudayaan Arab