Berbakti kepada ibu adalah sebuah kewajiban setiap anak.Namun, hal itu sangat terkait bagaimana konsep ibu dalam mendidiknya. Ketika sang ibu telah mengajarkan birrul walidain dengan konsep yang tepat, sang anak pun akan memahaminya dan selalu berusaha mewujudkan baktinya.Kedua keping pandangan itulah yang kami sajikan dalam kisah di buku ini. Keping pertama mengisahkan bermacam bentuk bakti seorang anak pada ibunya. Dan, keping kedua berisi kisah perjuangan ibu dalam mendidik anak-anaknya. Buku ini berisi kumpulan kisah nyata yang bisa menginspirasi kita, baik sebagai anak ataupun ibu, untuk terus belajar dan mengajarkan konsep birrulwalidain dengan tepat. Maka, seperti mengamini surga di bawah telapak kaki ibunda, membaca kisah hikmah dalam buku ini, kita serasa tengah diajak mengeja berkas-berkas cahaya surga.
Mereka yang tcrbiasa dengan kemaksiatan kerap kali dengan enteng bcrucap: Rahmat Allah itu sangatlah luas, karena Dia adalah Tuhan kita. Sebuah ucapan yang benar, namun maksudnya salah kaprah dan bukan pada tcmpat yang semestinya. Mereka lupa bahwa Tuhan juga memiliki sifat al-Qahhar (Yang Maha Pcrkasa) dan al-Jabbar (Yang Mahatinggi/Kchendaknya Tidak Dapat Dibendung dan Diingkari).Sebab, rahmat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu hanya akan diberikan kepada siapa saja yang menghambakan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati dan mengikuti jalan benar sesuai ketetapan-Nya setulusjiwa.Karena itulah, anugerah terindah bagi setiap manusia adalah mendapatkan gelar 'Ibddar-Rakmdn , di mana gelar tersebut adalah sebuah penghargaan dari Allah swt., yang dengan suka rela memberikan salah satu sifat diri-Nya kepada para hamba yang amat dicintai.Buku ini mempcrkenalkan kepada Anda siapakah mereka yang dicintai Allah, sifat-sifat agung yang dimiliki mereka, juga tahapan-tahapan yang bisa dilalui untuk meneladani mereka yang digelar 'Ibdd ar-Rahmdn tersebut. Tentu, menjadi kekasih Allah adalah harapan setiap Muslim, dan melalui buku ini kita belajar melakukannya.
Dalam sehari semalam, minimal lima kali kita menghadap ke Qiblat di dalam shalat. Urusan sehari-hari kita pun tak pernah lepas dari Qiblat; berdoa, menyembelih binatang, membaca Al-Qur'an, hingga urusan buang air di toilet. Bahkan ketika kita wafat nanti, pun mayat kita akan dihadapkan ke Qiblat.Demikian pentingnya Qiblat, begitu mulianya. Namun, adakah kita pernah berpikir untuk memahami lebih jauh arah yang demikian penting ini?Buku ini dapat menemani Anda menggali pemahaman yang lebih utuh tentang Qiblat: mulai dari Sejarah Qiblat, Kisah Perubahan Arah Qiblat, Hukum Syari'at Menghadap Qiblat berikut hikmah yang terkandung di dalamnya, Fatwa-Fatwa Kontemporer tentang Qiblat, hingga cara sederhana menghitung dan meluruskan Qiblat Anda.Dengan rumus-rumus dan contoh aplikatifnya yang demikian simpel, Anda bahkan hanya membutuhkan sebuah kalkulator untuk mencari ketepatan arah shalat Anda.
Buku memaparkan suatu kajian bahwa dibutuhkan perubahan epistem dan metodologi dalam penafsiran Al-Quran, sehingga pembacaan Al-Quran akan bersifat produktif dan prospektif. Dengan cara demikian, maka produk-produk penafsiran yang dihasilkan pun akan senantiasa kontekstual dan relevan dengan perkembangan zaman.