Belakangan, tasawuf ramai diminati. Kajian tentangnya bukan hanya di masjid, tapi juga di hotel-hotel mewah. Tasawuf tidak lagi milik sekelompok kecil orang belajar di surau kampung, tetapi berputar di ruangan orang-orang kota. Apa pasal?Kehidupan modern telah membawa manusia pada apa yang disebut dehumanisasi manusia. Manusia makin kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya. Proses dehumanisasi manusia terjadi ketika manusia makin kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya. Proses dehumanisasi manusia terjadi ketika manusia melupakan tujuan kehidupannya dan ketika manusia kehilangan cinta. Untuk itulah tasawuf ramai dikaji, seolah-olah hadir sebagai pengingat. Tasawuf adalah ilmu yang sepenuhnya didasarkan pada cinta, pada rahman dan rahim Allah swt.Tasawuf dikenal dengan banyak nama dan arti. Ada yang mengartikannya sebagai sebuah proses untuk mengenal diri demi mengenal Tuhan, ada yang memandangnya sebagai sebuah jalan menuju Tuhan, ada yang melihatnya sebagai sebuah metode pendisiplinan diri dan pengabdian, dan ada juga yang mengkhususkannya sebagai cara belajar 'langsung;' dari Tuhan. Namun, pada hakikatnya, tasawuf adalah keberagamaan itu sendiri.Buku ini disusun dalam tiga bagian. Bagian pertama merupakan pengantar kajian tasawuf. Bagian kedua merupakan kutipan hadits-hadits nabawiyyah yang disertai sentuhan makna personal penulis dengan perspektif keseharian. Bagian ketiga menjelaskan amalan dalam Islam, tata cara syaratnya (fikih), hikmah rohaniahnya (dimensi) esoteris ibadah-ibadah itu) dan adab batinlah (tataran akhlak dan perilaku).Pada bagian akhir, dibahas secara khusus adab yang terkait dengan salat, sebagai amalan yang menjadi ciri orang yang bertakwa. Karena itu, buku ini akan sampai cocok bagi siapa pun yang ingin mulai meniti peralanan rohani perjalanan rohani menuju Tuhan.
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google