Buku ini seakan menghidang sisi jalan alte- natif-kritis dalam melihat semesta kehidupan dan semesta kebudayaan manusia muka bumi. Visi spiritualitas menjadi pertimbangan kebudayaan untuk memperkuatkan ikhtiar pembangunan manusia yang beranjak menuju pembangunan dengan kekuatan etika masa depan. Jalan progresif menjadi satu tawaran di tengah-tengah ketika hampir sebagian besar kebudayaan sedang berbulan madu dengan kaidah-kaidah bening memukau yang terhidang pada sebuah masa, bernama masa lalu. Kecohan-kecohan waktu, masa, dan periode yang telah menggenapkan dirinya sebagai masa lalu itu bisa membuat kita menjadi serombongan makhluk romantik, sekaligus memerankan diri dalam sejumlah kesesatan yang menjadi lelucon kekinian.Buku ini dikemas dalam tiga bagian yang menghidang menu tentang kepekaan kebudayaan yang bervisi spiritualitas terhadap kehidupan sosial, politik, lingkungan hidup, kesemestaan relasi dalam kawah pluralisme modern, sekaligus menjuntaikan kearifan-kearifan alternatif yang menjadi titian hati, agar kehidupan itu diresap, dimaknai, dinikmati, dan tidak sekadar untuk dimengerti.
Refer back this link and get bonus points
Get a bonus of 500 points for new customers just by logging in to Google