Konsep & Implementasi Routing dengan Router Mikrotik 100% Connected

Mengelola puluhan bahkan ratusan komputer dalam sebuah jaringan tidaklah efektif. Banyak Administrator jaringan yang memutuskan untuk melakukan segmentasi jaringan, sehingga sebuah jaringan yang besar dapat dipecah menjadi beberapa jaringan kecil, tentu dengan jumlah komputer yang lebih sedikit untuk setiap jaringannya. Mengelola beberapa kecil ini akan terasa lebih efektif karena gangguan dan permasalahan dapat dilokalisir. Maintenance atau perawatan jaringan juga akan lebih mudah karena dapat dilakukan terpisah untuk setiap jaringan kecil tersebut.Setelah jaringan disegmentasi, harus dilakukan interkoneksi antar jaringan. Ini dimaksudkan agar komputer dari satu jaringan masih dapat berhubungan dengan komputer di jaringan lain. Saat melakukan interkoneksi jaringan inilah teknik routing dibutuhkan. Untuk melakukan routing dibutuhkan perangkat jaringan yang disebut router sehingga pemahaman tentang routing dan bagaimana mengkonfigurasikan sebuah router sangat dibutuhkan pada saat akan melakukan segmentasi jaringan.Buku ini menjelaskan tentang konsep routing baik itu tentang Static Routing maupun Dynamic Routing. Untuk dynamic routing, buku ini akan membahas karakteristik dari protokol routing RIPv1, RIPv2 maupun OSPF (Single Area). Selain itu juga disertai teknik-teknik yang umum dilakukan pada saat akan melakukan routing seperti Route Summarization, Default Route maupun teknik Redistribute. Pada pembahasan awal, juga diberikan pemahaman tentang IP Address secara lebih mendalam seperti teknik Subnetting, Supernetting maupun VLSM (Variable Length Subnet Mask).Disetiap pembahasan teori selalu disertakan contoh implementasi dan konfigurasi menggunakan MikroTik Router. Ini dimaksudkan sebagai bahan latihan untuk mempermudah Anda menerapkan teknik routing dilapangan berdasarkan teori-teori yang ada.