Tembakau dicaci di mana-mana. Grakan global anti-tembakau dijalankan. Seiring dengan itu, petani digiring untuk tidak lagi menanam tembakau. Teori disajikan, bahwa tanaman non-tembakau jauh lebih menguntungkan. Semua itu sepaket dengan tudingan bahwa industri rokok terus-menerus merugikan petani.Di beberapa daerah, petani tembakau mungkin memang tak kunjung sejahtera. Namun, dibanyak tempat lain, tudingan-tudingan itu bisa runtuh seketika. Di lombok, salah satunya. Gairah menanam tembakau di sana begitu tinggi, karena pencapaian ekonomi para petani akibat berkah tembakau sudah terbukti. Lebih dari itu, hubungan antara petani dan perusahaan rokok begitu mesra. Wajar saja, sebab di sana sistem kemitraan sudah berjalan mapan. Dari situlah relasi saling menguntungkan anatar petani dan industri terus dijaga . Petani tembakau di lombok pun tumbuh menjadi petani yang terampil dalam teknologi budidaya, ber-mindset entrepreneur, dan bersama mitra industri kompak berjuang menciptakan keuntungan bersama.Di balik harmonisnya hubungan petani dan pabrikan di Lombok, ada salah satu sosok inspiratif yang punya andil besar. Haji Iskandar, namanya. Perjalanannya adalah wajah humanis industri rokok yang sangat jarang diangkat. Buku ini berkisah tentang dia.
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google