Perdebatan tentang teori evolusi, yang didengungkan Charles Darwin, antara kalangan evolusionis dan religius masih berkepanjangan hingga saat ini, karena teori evolusi telah menyinggung masalah penciptaan dan diusung oleh kalangan atheis. Oleh Harun Yahya, seorang cendekiawan muslim dari Turki, teori evolusi tersebut argumennya membantah habis teori evolusi tersebut.Dalam dunia Islam, khususnya pada abad pertengahan (abad 9 s/d 15 Masehi). Kalangan ilmuwan muslim banya yang berpandangan evolusionis. Bahkan ajaran evolusi ini diajarkan di sekolah-sekolah. Bahkan, seorang sufisme dari Turki yang hidup pada abad 12M yangn bernama Jalalluddin Rumi memiliki syair yang berpandangan evolusionis yang sangat indah dan terkenal. Suatu ironi, bahwa di abad 21 ini, di Indonesia ada usulan untuk menghapus teori evolusi tersebut dalam dunia pendidikan.Dalam perdebatan antara pendukung dan penolak teori evolusi tersebut seringkali tidak membahas masalah penciptaan sendiri. Oleh karena itu, buku ini bercerita tidak sekedar hanya bertujuan mencari kesesuaian teori evolusi dengan pandangan Islam. Tetapi, lebih mengkritisi argumen penciptaan ala Harun Yahya tersebut, karena pandangan beliau secara tak sadar sesungguhnya dapat meruntuhkan ke-universal-an sifat Ilahiyah.Buku ini mencoba menafsirkan kembali arti penciptaan, khususnya melalui pandangan sufisme. Ternyata, teori evolusi dapat menafsirkan penciptaan yang lebih tinggi dan universal dan juga memiliki kearifan yang sama dengan kearifan sufisme. Bahkan sebaliknya, teori evolusi ini dapat memberikan alasan-alasan rasional bagi pandangan sufisme tersebut.
Referensikan kembali link ini dan dapatkan bonus poin
Dapatkan bonus sebesar 500 poin untuk pelanggan baru cukup dengan login google